Bola.com, Jakarta - Hendry Saputra membenarkan sudah tidak lagi melatih tunggal putra di Pelatnas PBSI. Pria yang akrab disapa Koh Hendry itu mengaku, ada tiga event yang terkenang selama menjadi pelatih Jonatan Christie dkk.
Hendry Saputra memilih tak melanjutkan kontraknya di Pelatnas PBSI setelah berakhir pada 31 Desember 2021. Hendry Saputra tercatat sudah mengabdi di Pelatnas PBSI sebagai pelatih tunggal putra sejak 2014.
Baca Juga
Rahmad Darmawan Ceritakan Kronologi PSM Mainkan Pemain ke-12 Vs Barito Putera di BRI Liga 1: Lawan Mengakui, Wasit Tetap Play-on
Tersingkirnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Keputusan PSSI Turunkan Skuad yang Belum Matang, Risiko Tanggung Sendiri
Juara Paruh Musim BRI Liga 1 2024/2025: Persebaya atau Persib?
Advertisement
Selama menjadi pelatih, Hendry berhasil membantu tunggal putra untuk meraih prestasi membanggakan di dunia bulutangkis. Hendry Saputra mengaku bangga bisa menjadi bagian dari sejumlah sejarah yang tercipta di dunia bulutangkis Indonesia.
"Ada tiga event yang jadi momen terkenang selama menjadi pelatih tunggal putra. Asian Games 2018 saat Indonesia tuan rumah, terus ada Olimpiade 2020 buat saya yang pertama," kata Hendry Saputra kepada Bola.com.
"Kemudian ada Piala Thomas yang mencetak sejarah setelah 19 tahun. Saya rasa kita sama-sama merasakan kebahagiaan itu," ucap pria berusia 57 tahun itu.
PBSI sejauh ini belum mengumumkan siapa sosok yang akan jadi penerus Hendry Saputra di tunggal putra Pelatnas PBSI. Pastinya, sosok penerus Hendry Saputra bakal mendapatkan tugas yang tak mudah.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Merasa Cukup
Hendry Saputra mengaku tak punya masalah dengan PBSI. Namun, dirinya merasa sudah cukup dengan pencapiannya sejauh ini dan memilih untuk rehat sejenak dari bulutangkis.
"Saya umpakan kita mengontrak rumah dan yang punya rumah tidak mau memperpanjang atau saya tidak mau memperpanjang kan boleh-boleh saja. Jadi saya mau coba profesional," ucap Hendry Saputra.
"Dalam konteks ini saya tidak mau bergabung lagi karena untuk ukuran pencapaian sudah cukup. Mulai Asian Games, Olimpiade, hingga Thomas Cup kemarin saya rasa cukup dan sudah tujuh tahun. Saya ingin rehat dulu satu atau dua tahun," ujarHendry Saputra.
Advertisement
Keputusan Matang
Keputusan untuk rehat sejenak dari bulutangkis ternyata sudah dipikirkan Hendry Saputra sejak lama. Keputusan itu semakin mantap setelah Hendry Saputra harus masuk Rumah Sakit seusai memimpin tunggal putra di All Englang 2020.
"Pada 2020 setelah All England saya masuk Rumah Sakit. Setelah keluar, saya sudah komitmen untuk tidak mau ke luar negeri lagi," kenang Hendry Saputra.
"Akan tetapi, hampir tidak mungkin kalau saya tidak keluar negeri karena ada event Olimpiade dan Thomas Cup sehingga harus hadir. Jujur, saya sudah lapor ke PBSI waktu itu untuk keluar sehingga asisten saya semua yang pimpin," ucap Hendry Saputra.