Bola.com, Jakarta - Frasa adalah satuan linguistik yang lebih besar dari kata, tetapi lebih kecil dari klausa. Secara umum, frasa bisa diartikan sebagai satuan linguistik terkecil kedua setelah kata.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (misalnya, gunung tinggi disebut frasa karena merupakan konstruksi nonpredikatif).
Baca Juga
Advertisement
Istilah frasa dalam bahasa Indonesia sering disamakan dengan kumpulan kata. Dengan penyamaan tersebut, bisa diuraikan bahwa frasa itu selalu terdiri atas dua kata atau lebih.
Frasa merupakan satuan yang tidak melebihi batas fungsi, maksudnya frasa selalu terdapat dalam satu fungsi tertentu. Jadi, satu frasa itu bisa berfungsi sebagai subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (PEL) atau keterangan (K).
Jenis-jenis frasa sangat beragam. Hal tersebut tergantung sifat frasa itu sendiri. Apa saja jenis-jenis frasa yang ada?
Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis frasa beserta penjelasan dan contohnya, seperti dilansir dari laman jaddung.blogspot, Jumat (21/1/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis Frasa Berdasarkan Distribusi Unsur-Unsur Pembentuknya
Frasa Endosentrik
Frasa endosentrik adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik hanya satu maupun semua unsur. Frasa ini dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu frasa endosenrik koordinatif, atributif, dan apositif.
Contohnya:
- Jalan itu sedang diperbaiki (atributif)
- Ayah ibu sedang pergi (koordinatif)
- Susi, teman sekelas saya, tidak masuk hari ini (apositif)
Frasa Eksosentrik
Frasa eksosentrik adalah frasa yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan semua unsurnya. Contohnya: di rumah, dari pasar, untuk ibu, sebelum makan.
Frasa eksosentrik dibedakan atas frasa direktif dan frasa objektif. Frasa direktif adalah frasa yang unsur pertamanya berupa partikel, baik kata penghubung maupun kata depan. Contoh: di bangku, untuk paman.
Frasa objektif adalah frasa yang unsur kedua merupakan objek bagi unsur pertama. Contoh: Menulis artikel adalah hobi saya.
Advertisement
Jenis Frasa Berdasarkan Kedudukan Unsur-Unsurnya
Berdasarkan kedudukan unsur-unsurnya, frasa dibedakan atas dua jenis, yaitu frasa setara dan frasa bertingkat (tidak setara).
- Frasa Setara
Frasa setara adalah frasa yang hubungan unsur-unsurnya setara atau sederajat. Frasa jenis ini ditandai kesamaan kategori kata. Contoh: pergi pulang, kakak adik, sopan santun, tinggi besar, keluar masuk, dan maju mundur.
- Frasa Bertingkat
Frasa bertingkat adalah frasa yang hubungan unsur-unsurnya tidak sederajat. Kategori kata unsur-unsurnya tidak sama karena satu di antara unsur menjadi unsur pusat/inti.
Contoh: baju baru, sedang makan, rumah ini, kakak saya, dan jalan baru.
Jenis Frasa Berdasarkan Kategori Kata yang Menjadi Unsur Pusat atau Penandanya
- Frasa Nominal
Frasa nominal adalah frasa yang unsur pusatnya berupa nomina dan dapat digunakan sebagai pengganti kata benda dalam suatu kalimat. Contoh: sekolah kami, gelas itu, baju kotor, jam dinding.
- Frasa Verba
Frasa verba adalah frasa yang unsur pusatnya berupa verba atau kata kerja. Umumnya, frasa verba menggunakan kata; sedang, akan, baru, dan atau sudah.
Kata-kata tersebut menjelaskan mengenai aktivitas yang dikerjakan seseorang. Contoh: sedang makan, belum mengarang, ingin pulang, akan terancam.
- Frasa Adjektiva
Frasa adjektiva adalah frasa yang unsur pusatnya berupa adjektiva atau kata sifat. Umumnya, frasa adjektiva berfungsi menyatakan kualitas yang diberi penekanan dengan penambahan kata; sangat, agak, terlalu, cukup, paling, dan harus.
Contoh: sakit sekali, paling manja, amat berbahaya, begitu panas.
Advertisement
Jenis Frasa Berdasarkan Kategori Kata yang Menjadi Unsur Pusat atau Penandanya
- Frasa Adverbia
Frasa adverbia adalah frasa yang unsur pusatnya berupa kata keterangan, yaitu berupa kata yang dapat menduduki fungsi keterangan. Misal: kemarin siang, bulan lalu, akhir minggu, tadi malam, tahun depan.
- Frasa Numeralia
Frasa numeralia adalah frasa yang unsur pusatnya berupa kata bilangan. Terdapat dua jenis frasa numeralia, yakni frasa numeralia modifikatif dan koordinatif.
Contoh: sepuluh lusin, satu saja, hampir sepuluh, sudah lima puluh.
- Frasa Pronominal
Frasa pronominal adalah frasa yang unsur pusatnya berupa kata ganti. Contoh: mereka semua, engkau saja, saya sendiri, kami ini.
- Frasa Proposisional
Frasa preposisional adalah frasa yang diawali dengan preposisi atau kata depan sebagai penanda. Contoh: di sekolah, dari perpustakaan, ke gedung pertemuan.
Sumber: jaddung.blogspot