Bola.com, Jakarta - Memiliki waktu tidur yang cukup di malam hari akan mengistirahatkan fisik dan pikiran sehingga Anda bisa terhindar dari risiko terkena berbagai macam penyakit.
Anda juga akan bisa menghadapi hari esok dengan lebih bugar dan segala aktivitas yang dilakukan bakal berjalan dengan lebih lancar.
Baca Juga
Advertisement
Akan tetapi, tidak semua bisa mendapatkan kenyamanan saat tidur karena mengalami berbagai gangguan, baik jelang tidur maupun saat tidur.
Faktanya, memang ada beberapa macam gangguan tidur yang dialami orang dari berbagai kalangan usia. Tidak hanya insomnia, ada juga macam-macam gangguan tidur lainnya.
Apa saja gangguan tidur tersebut? Anda perlu mengetahui berbagai macam gangguan tidur dan cara menanganinya sehingga Anda bisa mengatasi hal tersebut dengan lebih tepat.
Berikut macam-macam gangguan tidur dan cara mengatasinya, yang perlu Anda ketahui, seperti disadur dari Klikdokter, Selasa (25/1/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Macam-macam Gangguan Tidur dan Cara Mengatasinya
1. Insomnia
Dari berbagai jenis gangguan tidur, insomnia kemungkinan besar merupakan yang paling terkenal. Kondisi ini terjadi ketika seseorang sulit memulai atau mempertahankan tidur. Orang tua dan wanita lebih berisiko mengalaminya.
Penyebab insomnia cukup beragam, seperti stres, gangguan pencernaan, serta hormon.
Insomnia dapat memengaruhi kualitas hidup, bahkan berpotensi menyebabkan beberapa kondisi berikut:
- Depresi.
- Sulit konsentrasi
- Cepat marah.
- Penambahan berat badan
- Masalah pada pekerjaan.
Cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi insomnia, yaitu dengan tidur pada jam yang sama setiap harinya, mematikan lampu kamar Anda, dan bisa juga dengan menghindari minum kopi saat menjelang tidur.
2. Sleep Apnea
Sebagian orang mendengkur ketika tidur. Meski kerap dianggap bukan masalah, mendengkur tetaplah gangguan tidur. Sementara itu, ada yang lebih serius dibanding mendengkur, yakni sleep apnea.
Dari macam-macam gangguan tidur, ini adalah satu di antara kondisi kesehatan yang serius karena mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen dan membuat Anda terjaga pada malam hari.
Ada beberapa terapi OSA yang bisa Anda pilih. Satu di antaranya dengan menggunakan masker oksigen bertekanan khusus.
Advertisement
Macam-macam Gangguan Tidur dan Cara Mengatasinya
3. Parasomnia
Sering mendengar cerita seseorang yang berjalan saat tidur? Atau bahkan Anda sendiri yang mengalaminya? Hal itu termasuk satu di antara gejala parasomnia.
Parasomnia adalah jenis gangguan tidur yang membuat pengidapnya melakukan gerakan dan berperilaku tidak normal saat tidur.
Tidak hanya tidur berjalan, gerakan dan perilaku yang tidak normal tersebut dapat berupa:
- Mengigau.
- Mengeluarkan rintihan.
- Mimpi buruk.
- Mengompol.
- Menggertakkan gigi.
- Mengatupkan rahang.
4. Restless Leg Syndrome (RLS)
Dari macam-macam gangguan tidur, RLS mungkin cukup asing. RLS atau restless leg syndrome adalah kondisi ketika adanya dorongan kuat untuk menggerakkan kaki. Gejala ini paling sering muncul pada malam hari.
RLS kerap dikaitkan dengan kondisi kesehatan tertentu, termasuk ADHD dan penyakit Parkinson. Namun, penyebabnya belum diketahui secara pasti.
Anda dapat berkonsultasi kepada dokter untuk mengatasi jenis gangguan tidur yang satu ini. Biasanya dokter akan memberikan obat yang diindikasikan untuk membuat otot lebih rileks.
Selain konsumsi obat yang dianjurkan, Anda bisa memperbaiki gaya hidup untuk meringankan gejala RLS. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan, yakni:
- Berendam di air hangat.
- Kompres hangat dan dingin.
- Olahraga ringan.
- Menghindari kafein.
- Beristirahat yang cukup.
Macam-macam Gangguan Tidur dan Cara Mengatasinya
5. Narkolepsi
Narkolepsi merupakan penyakit tidur kronis yang yang ditandai dengan rasa mengantuk yang berlebihan pada siang hari dan menimbulkan serangan tidur. Anda bisa tiba-tiba tertidur kapan saja dan di mana saja.
Perbaikan pola tidur dapat membantu Anda keluar dari narkolepsi. Pola tidur yang disarankan adalah:
- Memiliki jadwal tidur yang teratur.
- Mengelola stres dengan baik.
- Memenuhi waktu tidur yang cukup.
6. Gangguan Ritme Sirkadian
Jam biologis tubuh atau ritme sirkadian bertanggung jawab dalam mengatur pola tidur, menentukan suhu tubuh, tekanan darah, dan hormon. Ritme sirkadian ini bisa terganggu.
Gangguan ritme sirkadian adalah kondisi yang dapat terjadi ketika jam biologis internal seseorang tidak selaras dengan isyarat waktu eksternal, termasuk siklus cahaya gelap alami.
Apabila terjadi, Anda bisa mengalami bangun lebih siang, sulit tidur, atau sulit berkonsentrasi.
Jam biologis tubuh yang terganggu dapat terjadi pada orang dengan kebutaan total, kerja sistem shift, jet lag, atau karena sindrom fase tidur lanjut atau tertunda.
Cara untuk mengatasi jenis gangguan tidur ini dapat dilakukan dengan memperbaiki waktu istirahat, terutama pada malam hari.
Advertisement
Macam-macam Gangguan Tidur dan Cara Mengatasinya
7. Kelumpuhan Tidur (Sleep Paralysis)
Dari macam-macam gangguan tidur yang ada, kelumpuhan tidur mungkin yang paling sering dikaitkan dengan hal mistis. Kondisi ini di Indonesia memang biasa dikenal sebagai 'ketindihan'. Dalam istilah medis, kelumpuhan tidur dikenal dengan sleep paralysis.
Jenis gangguan tidur ini ditandai dengan ketakmampuan sementara untuk bergerak sambil beralih dari tidur ke posisi bangun. Kondisi ini memang menakutkan karena seseorang tampak terjaga, tetapi tidak bisa bergerak.
Meski disebut-sebut berkaitan dengan makhluk halus, hal ini bisa dijelaskan secara medis. Sleep paralysis bisa muncul ketika Anda memasuki peralihan antara tidur dan terjaga.
Kondisi kelumpuhan tidur ini dapat juga merupakan gejala narkolepsi yang berkaitan dengan gangguan neurologis tertentu.
Beberapa cara untuk mengatasi sleep paralysis, yaitu:
- Menjadwalkan waktu tidur di jam yang sama.
- Mencari posisi yang nyaman ketika akan tidur.
- Menghindari konsumsi makanan berat ketika hendak tidur.
Sumber: Klikdokter.com (Published: 2/3/2021)
Yuk, baca artikel macam lainnya dengan mengeklik tautan ini.