Bola.com, Jakarta - Sama halnya gigi, bagian mulut lainnya, seperti gusi, juga rentan terkena masalah. Satu di antara masalah yang sering terjadi adalah gusi bengkak.
Penyebabnya gusi bengkak beragam, mulai yang bergejala ringan hingga berat. Mengetahui penyebab gusi bengkak bisa mempermudah Anda untuk mengobatinya.
Baca Juga
Advertisement
Gusi yang bengkak tidak boleh dibiarkan begitu saja, Anda harus segera menanganinya dengan cepat dan tepat agar tidak makin parah dan timbul infeksi.
Gusi bengkak bisa mengganggu Anda, karena satu di antara dampaknya, Anda akan kesulitan berbicara karena menahan rasa sakit.
Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut 10 penyebab umum gusi bengkak yang perlu Anda ketahui, seperti disadur dari Klikdokter, Jumat (4/2/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Umum Gusi Bengkak
1. Menyikat Gigi Terlalu Keras
Jika tenaga yang Anda kerahkan untuk menggosok gigi sama kuatnya seperti saat menggosok lantai kamar mandi, tentu ini dapat merusak jaringan gusi. Alih-alih membuat gusi bersih mengkilap, terlalu keras menggosok gigi menyebabkan gusi jadi luka, berdarah, dan akhirnya membengkak.
Jaringan gusi yang rusak dapat menyebabkan garis gusi melonggar turun sehingga membiarkan sebagian akar gigi Anda terbuka. Hal ini pada akhirnya dapat memicu kemunculan gejala-gejala gigi sensitif.
Maka, sikat gigilah dengan tenaga sewajarnya dan pastikan juga cara menggosok gigi Anda sudah benar. Gunakan sikat gigi yang berbulu halus dan lebar kepala sikatnya pas dengan lebar mulut Anda.
2. Gingivitis
Gingivitis adalah penyakit yang paling sering menjadi penyebab gusi iritasi meradang dan bengkak. Gingivitis biasanya disebabkan karena kebersihan mulut yang buruk.
Sisa makanan yang terselip di sela gigi dan gusi lambat laun akan berkembang menjadi plak. Plak yang tidak dibersihkan akan mengeras dan berubah menjadi karang gigi. Karang gigi inilah yang akan menjadi penyebab gingivitis.
Gigi yang kotor juga rentan berlubang dan bisa memicu kemunculan abses (benjolan bernanah) pada gusi sehingga membuatnya tampak bengkak.
Gingivitis dapat dicegah dan diatasi dengan selalu menjaga kesehatan mulut. Pastikan selalu rajin menyikat gigi dua kali sehari pada pagi dan malam hari. Anda juga sangat dianjurkan untuk menggunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan yang tersangkut di celah gigi.
3. Periodontitis
Kondisi ini terjadi ketika adanya infeksi gusi yang cukup serius sehingga merusak jaringan lunak serta tulang penyokong gigi.
Periodontitis merupakan kelanjutan dari gingivitis yang sudah parah. Tidak hanya gusi yang bengkak dan berwarna merah, kondisi ini juga dapat membuat gusi berdarah, keluar nanah, menyusut, serta bau mulut terus-menerus.
Advertisement
Penyebab Umum Gusi Bengkak
4. Baru pasang kawat gigi
Banyak orang yang melaporkan gusinya membengkak sehabis memasang behel atau mengencangkan kawat gigi.
Hal ini terjadi akibat gesekan antarkawat atau bracket dengan sisi dalam bibir, pipi, gusi, atau lidah sehingga menyebabkan luka. Rasa sakit yang intens biasanya terjadi pada minggu-minggu awal pemakaian atau setelah kawat gigi dikencangkan.
Cara paling mudah untuk mengatasi penyebab gusi bengkak ini adalah dengan mengompres sisi wajah yang sakit dengan kompres es batu. Suhu dingin es dapat mematikan saraf dalam mulut sehingga menghentikan sakitnya.
5. Kehamilan
Perubahan hormon selama kehamilan membuat tubuh wanita memproduksi darah lebih banyak dari biasanya. Akibatnya, gusi Anda jadi lebih rentan mengalami iritasi hingga berujung bengkak.
Tak hanya itu. Perubahan hormon dan sistem imun yang melemah selama kehamilan juga menghambat kemampuan tubuh untuk melawan bakteri menjadi penyebab infeksi.
Cara mencegah berbagai masalah mulut saat hamil adalah dengan rutin sikat gigi dua kali sehari, pagi dan malam sebelum tidur. Sejak sebelum hamil, rutinlah periksa ke dokter gigi untuk cek kondisi gigi dan mulut Anda.
6. Sariawan
Gusi bengkak bisa jadi akibat sariawan di mulut, termasuk pada dasar gusi. Sariawan menyebabkan perih dan nyeri luar biasa yang membuat Anda sulit untuk makan dan berbicara.
Cedera akibat benturan keras pada mulut juga bisa membuat gusi bengkak mirip sariawan.
Untuk mengobati sariawan, berkumurlah dengan air garam. Larutkan 1/2 sdt garam ke dalam segelas air putih hangat, dan kumur dalam mulut selama 20-30 detik, kemudian buang dan bilas menggunakan air putih.
Penyebab Umum Gusi Bengkak
8. Kekurangan Vitamin
Kekurangan vitamin B dan C bisa jadi penyebab gusi bengkak. Vitamin C penting untuk memproduksi kolagen yang membentuk jaringan gusi. Sementara vitamin B membantu pertumbuhan sel dan sirkulasi darah ke seluruh tubuh termasuk gusi.
Vitamin C mudah ditemukan dalam jeruk, jambu biji, nanas, mangga, dan semangka. Sumber makanan tinggi vitamin B termasuk daging dan ikan, susu dan produk susu (yoghurt, keju, mentega), kentang, dan sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam dan brokoli.
Maka itu, kekurangan dua vitamin ini akan membuat Anda rentan kena sariawan dan gusi yang membengkak.
7. Terjadi Infeksi
Jarang terjadi, namun infeksi di bagian mulut yang disebabkan oleh jamur atau virus bisa menjadi penyebab gusi bengkak. Apabila tidak segera diobati, bisa terjadi akibat lainnya seperti abses. Abses merupakan pembengkakan gusi yang terlokalisasi.
Namun, jika gusi bengkak Anda disebabkan infeksi virus herpes, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Dokter dapat meresepkan obat antivirus tertentu untuk membunuh virusnya.
9. Efek Obat Kemoterapi
Penggunaan obat-obatan kemoterapi kera[ menyebabkan sejumlah efek samping yang tidak menyenangkan, seperti mual, muntah, rambut rontok, perubahan warna kulit, hingga gusi bengkak.
Penggunaan obat lain seperti kortikosteroid, anti-epilepsi, dan calcium channel inhibitor juga bisa jadi faktor penyebab gusi Anda bengkak.
10. Merokok
Para perokok berisiko tinggi mengalami infeksi gusi. Jika kebiasaan buruk ini dibiarkan terus-menerus, infeksi gusi akan makin parah dan lebih sulit untuk disembuhkan.
Sumber: Klikdokter.com (Published: 9/10/2021)
Yuk, baca artikel penyebab lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement