Bola.com, Jakarta - Obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun panjang yang dapat diperjualbelikan. Obligasi termasuk jenis investasi yang dapat mendatangkan banyak keuntungan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, obligasi adalah surat pinjaman dengan bunga tertentu dari pemerintah yang dapat diperjualbelikan.
Baca Juga
Advertisement
Obligasi termasuk kelompok investasi berpendapatan tetap, sebab jenis keuntungan yang diberikan kepada investor obligasi didasarkan pada tingkat suku bunga yang telah ditentukan sebelumnya.
Obligasi bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang relatif stabil dengan risiko yang relatif lebih stabil juga, dibandingkan dengan saham.
Ada banyak jenis-jenis obligasi. Namun, jenis obligasi yang paling popoler adalah obligasi pemerintah. Apa saja jenis-jenis obilgasi yang ada?
Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis obligasi, lengkap beserta penjelasannya, seperti dilansir dari repository.ump.ac.id, Kamis (10/2/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis-Jenis Obligasi Berdasarkan Penerbit Obligasi
Berdasarkan penerbit obligasi dapat dibagi atas tiga jenis, yaitu:
1. Obligasi pemerintah
Obligasi pemerintah yaitu obligasi dalam bentuk surat utang negara yang diterbitkan oleh pemerintah.
2. Obligasi perusahaan milik Negara (state owned company)
Contoh penerbit obligasinya adalah BTN, Bapindo, PLN, jasa marga, Pegadaian, Pelabuhan Indonesia, dan lain-lain.
3. Obligasi perusahaan swasta
Contoh penerbit obligasinya adalah Astra Internasional, Bank Internasional Indonesia, Citra Marga Nusaphala Persada, Bank Modern, Multiland, Dharmala Sakti Sejahtera, Ciputra development, Tjiwi Kimia, dan lain-lain.
Advertisement
Jenis-Jenis Obligasi Berdasarkan Sistem Pembayaran Bunga
Berdasarkan sistem pembayaran bunga maka obligasi dapat dibagi atas dua jenis, yaitu:
1. Obligasi Kupon (Coupon Bond)
Obligasi kupon (coupon bond) adalah obligasi yang bunganya dibayarkan secara periodik, baik setiap triwulan, semesteran, atau tahunan.
Pada surat obligasi terdapat bagian yang dapat dirobek untuk mengambil bunga obligasi tersebut. Bagian inilah yang disebut kupon obligasi.
Jadi, kupon obligasi adalah bagian yang istimewa dari suatu obligasi yang mendefinisikan jumlah bunga tahunan. Setiap satu kupon melambangkan satu kali bunga yang dapat diambil.
2. Obligasi tanpa Kupon (Zero Coupon Bond)
Lain halnya dengan coupon bond, zero coupon bond tidak mempunyai kupon sehingga investor tidak akan menerima bunga secara periodik, tetapi bunga langsung dibayarkan sekaligus pada saat pembelian.
Jenis-Jenis Obligasi Berdasarkan Tingkat Bunganya
Berdasarkan tingkat bunga ada tiga jenis obligasi, yaitu:
1. Obligasi dengan Bunga Tetap (Fixed Rate Bond)
Bunga pada obligasi ini ditetapkan pada awal penjualan obligasi dan tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.
2. Obligasi dengan Bunga Mengambang (Floating Rate Bond)
Bunga pada obligasi ini dietapkan pada waktu pertama kali untuk kupon pertama, sedangkan pada waktu jatuh tempo kupon pertama akan ditentukan tingkat bunga untuk kupon berikutnya, demikian seterusnya.
Biasanya obligasi dengan bunga mengambang ini ditentukan relatif terhadap suatu patokan suku bunga misalnya satu persen di atas JIBOR (Jakarta Inter Bank Offering Rate), 1,5 persen di atas LIBOR (London Bank Offering Rate).
3. Obligasi dengan Bunga Campuran (Mixed Rate Bond)
Obligasi jenis ini merupakan gabungan dari obligasi bunga tetap dan bunga mengambang. Bunga tetap ditetapkan untuk periode tertentu biasanya pada periode awal, dan periode selanjutnya bunganya mengambang.
Advertisement
Jenis-Jenis Obligasi Berdasarkan Jaminannya
Berdasarkan jaminannya ada lima jenis obligasi, yaitu:
1. Collateral
Perusahaan penerbit membuat suatu janji, apabila pada saat jatuh tempo obligasi perusahaan penerbit tidak dapat membayar nilai nominal obligasi maka perusahaan penerbit menyediakan sejumlah asset milik perusahaan sebagai jaminan.
Hal tersebut akan memperkuat tingkat kepercayaan pemodal, yang menjamin bahwa pemodal tidak akan mengalami kerugian.
2. Debenture
Dalam tipe obligasi ini, perusahaan penerbit obligasi tidak menjamin dengan aktiva tertentu, tetapi dijamin oleh tingkat likuiditas perusahaan.
Pemodal berharap bahwa perusahaan dapat mencapai laba untuk membayar bunga dan nilai nominal obligasi.
3. Subording Debenture
Dalam perjanjian kontrak obligasi, pemegang obligasi diklasifikasikan berdasarkan siapa yang akan dibayar terlebih dahulu. Jika perusahaan bangkrut, siapa yang paling mendapat prioritas untuk dibayar terlebih dahulu.
Tipe subording debenture dibayar setelah debenture. Oleh karena itu, subording debenture termasuk obligasi yang mempunyai risiko tinggi.
4. Obligasi pendapatan (Income Bonds)
Obligasi tipe ini, tidak dijamin dengan asset tertentu. Di samping itu, perusahaan penerbit tidak mempunyai kewajiban membayar bunga secara periodik kepada pemegang obligasi.
Dalam obligasi, perusahaan akan membayar bunga apabila laba yang dicapai cukup untuk membayar bunga. Perusahaan penerbit tidak mempunyai utang bunga apabila periode yang berlalu tidak mampu membayar bunga.
5. Obligasi Hipotek (Mortgage)
Obligasi tipe ini dijamin dengan aset tertentu dan aset yang dijadikan agunan disebutkan secara jelas. Aset tersebut merupakan aset yang tidak bergerak misalnya, tanah dan gedung.
Apabila perusahaan menepati janjinya, agunan tersebut dapat dijual untuk menutupi kewajiban perusahaan tersebut. Dalam obligasi tipe ini, asset perusahaan yang baru secara langsung menjadi bangunan.
Sumber: uma.ac.id