Bola.com, Jakarta - Hujan adalah rintikan air yang turun dari langit ke bumi. Hujan merupakan satu di antara anugerah dari Sang Pencipta.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, pengertian hujan adalah titik-titik air yang berjatuhan dari udara karena proses pendinginan.
Baca Juga
Advertisement
Mungkin tak banyak yang tahu, hujan dapat terjadi setelah melalui proses-proses tertentu. Proses terjadinya hujan melalui beberapa tahap.
Ada tiga tahapan utama proses terjadinya hujan yaitu evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. Hujan terjadi karena adanya udara basah yang naik ke atmosfer, kemudian mengalami pendinginan sehingga terjadi proses kondensasi.
Adapun jenis-jenis hujan yang terjadi ada beragam. Namun, tak semua wilayah yang ada di dunia merasakan hujan-hujan tersebut. Apa saja jenis-jenis hujan?
Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis hujan beserta penjelasannya yang perlu diketahui, seperti dilansir dari elib.unikom.ac.id, Jumat (11/2/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis-Jenis Hujan
Hujan Salju
Hujan salju adalah air yang jatuh dari awan yang telah membeku menjadi padat seperti hujan. Salju terbentuk dari kepingan es yang sangat kecil.
Hujan Es
Hujan es adalah hasil pengembunan yang berupa butiran-butiran es biasanya terjadi karena uap air memasuki area diatas freezing (pembekuan) level.
Hal ini menyebabkan uap air membeku dan mengeras. Lantaran terlalu keras maka saat memasuki daerah yang lebih hangat es ini tidak mencair seluruhnya.
Advertisement
Jenis-Jenis Hujan
Hujan Asam
Hujan asam didefinisikan sebagai hujan dengan pH dibawah 5,6. Polutan yang menyebabkan hujan asam adalah nitrogen oksida dan sulfur oksida.
Zat-zat tersebut di atmosfer akan bereaksi dengan uap air untuk membentuk asam sulfat, asam nitrat, dan asam nitrit yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan.
Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan. Secara alami, hujan asam biasanya terjadi karena letusan gunung berapi.
Tetapi, seiring dengan kemajuan industri, hujan asam juga disebabkan oleh meningkatnya polusi udara dari pabrik, mobil, dan kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil.
Hujan Siklonal
Hujan siklonal terjadi karena suhu permukaan bumi yang tidak stabil sehingga menjadi lembap, yang diikuti angin yang berputar ke atas.
Biasanya hujan ini memiliki intensitas yang cepat berubah dan melanda area yang tidak terlalu luas dalam waktu yang relatif singkat.
Jenis-Jenis Hujan
Hujan Zenithal
Hujan zenithal adalah hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator. Hal itu akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara.
Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan turunlah hujan.
Hujan Orografis
Hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air bergerak horizontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan, suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi.
Hujan ini biasanya terjadi di sekitar pegunungan. Hujan ini mengakibatkan terjadinya daerah bayangan hujan (satu di antara sisi dari pegunungan yang tidak terkena hujan orografis).
Hujan Muson
Hujan muson adalah hujan musiman yang disebabkan oleh angin muson. Di Indonesia, hujan muson timur terjadi pada bulan Oktober hingga April selama musim penghujan.
Angin muson timur bergerak dari benua Australia menuju Asia. Angin ini membawa serta awan yang mengandung curah hujan yang tinggi karena di Australia sedang musim dingin.
Angin musim terjadi karena suhu darat lebih tinggi dari suhu di air sehingga tekanan di darat lebih rendah daripada di laut.
Advertisement
Jenis-Jenis Hujan
Hujan Frontal
Hujan frontal adalah hujan yang terjadi karena bertemunya angin musim panas yang membawa uap air yang lembap dengan udara dingin bersuhu rendah.
Hal ini menyebabkan terjadinya pengembunan di udara yang akhirnya menurunkan hujan. Daerah bertemunya angin musim panas dan udara dingin disebut dengan bidang front.
Bila suatu daerah berada di bidang front hal ini biasanya berbahaya karena biasanya akan terjadi badai.
Hujan Buatan
Hujan buatan adalah usaha manusia untuk meningkatkan curah hujan saat kebutuhan air secara alami tidak dapat dipenuhi. Untuk membuat hujan buatan diperlukan awan yang memiliki kandungan air yang cukup sehingga dapat terjadi hujan yang sampai ke tanah.
Untuk membuat hujan buatan diperlukan juga bahan semai yang dapat menarik uap air atau membentuk es.
Â
Sumber: Unikom