Bola.com, Jakarta - Mata merupakan satu di antara pancaindra yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Jika mata mengalami masalah, tentunya aktivitas sehari-hari dapat terganggu.
Fungsi utama mata ialah untuk melihat. Mata juga berfungsi untuk menerima informasi berupa gambaran sesuatu yang bisa dilihat, yang kemudian dikirim ke otak.
Baca Juga
Advertisement
Ada beberapa fungsi lainnya dari mata yang perlu diketahui. Setiap organ mata pada manusia memiliki peranan dan fungsi yang saling berkesinambungan.
Mempunyai mata yang sehat, tentu menjadi hal yang penting dan patut untuk disyukuri. Tetapi, ada sebagian orang yang menyepelekan kesehatan mata. Padahal, mata merupakan organ yang cukup rentan terkena penyakit. Oleh karena itu, penting untuk selalu memelihara dan menjaga kesehatan mata.
Sama seperti bagian tubuh lainnya, mata bisa memiliki beberapa gangguan. Ada beberapa jenis penyakit mata yang paling sering menyerang.
Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis penyakit mata yang sering menyerang, seperti dilansir dari laman rsikotamagelang.com, Selasa (15/2/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Refraksi
Refraksi atau dalam bahasa medis disebut ametropia, merupakan kondisi saat bayangan yang terbentuk di retina mata tidak tajam. Hal ini mengakibatkan penglihatan menjadi kabur.
Kelainan refraksi dapat dibagi menjadi empat, yakni:
• Miopia (rabun jauh)
• Hipermetropia (rabun dekat)
• Presbiopia (mata tua)
• Astigmatisme (mata silinder)
Kelainan refraksi dapat diakibatkan oleh cacat/gangguan pada kelengkungan organ mata, yakni kornea dan lensa. Jika Anda memiliki orang tua dan saudara yang menderita kelainan refraksi, kemungkinan besar Anda akan mengalaminya.
Advertisement
2. Konjungtivitis
Konjungtivitis lebih dikenal dengan sebutan 'pink eye'. Konjungtivitis merupakan penyakit yang paling umum terjadi. Hal ini terjadi ketika jaringan yang jelas di atas bagian putih mata mengalami radang.
Kondisi tersebut membuat mata berwarna merah muda, gatal, dan bisa berair. Kelopak mata juga mungkin akan menutup sedikit sehingga bisa membuat pandangan kabur.
Konjungtivitis bisa menular. Maka itu, Anda harus rutin mencuci tangan dan tidak berbagi handuk atau bantal dengan orang lain agar tidak terkena konjungtivitis. Biasanya, penyakit ini sembuh dalam waktu 10 hari.
3. Glaukoma
Glaukoma merupakan satu di antara jenis penyakit mata yang merusak saraf optik mata, yang mengirimkan informasi visual ke otak. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit ini menjadi penyebab kedua kebutaan di dunia.
Glaukoma memang tidak memiliki gejala pada mulanya. Namun, di dalam mata mengalami tekanan yang meningkat dan titik-titik kebutaan berkembang di sisi pandangan.
Titik ini bisa tidak terdeteksi sampai saraf optik memiliki kerusakan yang serius atau pemeriksaan mata lengkap oleh dokter.
Untuk mencegah glaukoma, sebaiknya melakukan cek mata sejak usia menginjak 40 tahun. Jika memiliki riwayat penyakit mata di keluarga Anda, risiko terkena glaukoma akan lebih besar.
Advertisement
4. Katarak
Katarak muncul ketika lensa alami mata menjadi seperti kabur. Hampir semua pasien yang usianya makin tua mengalami katarak.
Penyakit ini dapat terjadi lebih cepat pada pasien yang merokok, sering terkena paparan sinar matahari atau menderita trauma.
Gejala katarak dialami secara bertahap, mulai penglihatan yang kabur, silau atau ada lingkaran cahaya, sensitivitas kontras menghilang atau penglihatan ganda dalam satu mata.
Katarak hanya bisa disembuhkan melalui operasi. Operasi modern yang berkembang saat ini hanya dilakukan dengan membuat sayatan kecil kurang dari 3 milimeter.
Jika tidak operasi maka mata akan makin menurun penglihatannya dari waktu ke waktu dan operasi akan lebih sulit jika katarak sudah parah.
5. Pterigium
Pterigium adalah gangguan mata akibat adanya selaput lendir yang menutupi bagian putih mata. Penyakit mata ini terjadi akibat sering terpapar radiasi sinar matahari.
Gejalanya bisa meliputi mata merah, pandangan kabur, serta mata yang terasa gatal atau panas. Adanya selaput lendir tersebut juga membuat mata seperti kelilipan benda asing.
Pterigium bisa disembuhkan dengan pemberian resep tetes mata kortikosteroid untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut, atau dengan operasi.
Advertisement
6. Blefaritis
Blefaritis merupakan suatu peradangan pada kelopak mata karena produksi kelenjar minyak yang makin meningkat. Namun, tidak diketahui secara detail penyebab meningkatnya kelenjar minyak yang bersamaan dengan bakteri.
Gejala blefaritis berupa mata merah, nyeri, panas, gatal, berair, ada luka pada bagian kelopak mata dan membengkak, hingga bisa terjadi kerontokan bulu mata.
Pasien blefaritis umumnya juga menderita mata kering. Untuk meminimalkan gejala dan mencegah komplikasi, pengobatan blefaritis bisa dilakukan dengan cara menjaga kebersihan mata.
Gunakan kompres air hangat untuk membersihkan kelopak mata. Kompres air hangat bisa membantu melunakkan kotoran mata sebelum dibersihkan dengan air.
Sumber: Web RSI Kota Magelang