Bola.com, Jakarta - Di era modern, menumbuhkan perasaan suka terhadap olahraga bagi anak-anak menjadi satu di antara hal tersulit sebagai orang tua. Pasalnya, sang buah hati lebih suka berkutat dengan ponsel plus mengonsumsi camilannya.
Membiasakan olahraga pada anak tidak bisa dengan paksaan. Pada dasarnya, apa pun yang dilakukan karena paksaan, akan membuat anak juga melaksanakannya jadi terpaksa.
Baca Juga
Advertisement
Hal itu tidak akan berbuah baik. Bahkan, bisa dibilang hasilnya tidak akan maksimal. Padahal, kegiatan olahraga yang dilakukan positif dan bermanfaat.
Maka itu, perlu kiat-kiat khusus agar sang anak mau berolahraga dengan senang hati.
Berikut beberapa cara agar anak suka olahraga, yang bisa diterapkan para orang tua, disadur dari Klikdokter, Kamis (17/2/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cara agar Anak Suka Olahraga
1. Jadikan orang tua sebagai contoh yang baik
Langkah utama agar anak suka olahraga adalah Anda mesti menjadi role model-nya terlebih dahulu. Bagaimana anak akan menyukai suatu hal jika Anda saja tidak melakukannya secara konsisten? Jadi, coba jadikan diri Anda sebagai contoh baiknya.
Tetapkan waktu dalam jadwal harian Anda untuk berolahraga bersama si kecil. Berolahraga bersama akan terasa lebih menyenangkan dan tidak membosankan bagi anak.
Selain lari atau berenang, melakukan olahraga permainan, seperti futsal, basket, dan baseball juga menyenangkan.
2. Bicarakan tentang manfaatnya
Selain memberikan praktik nyata, Anda bisa menjelaskan manfaat olahraga di saat-saat tertentu. Misalnya, saat menyaksikan pertandingan olahraga.
Apabila si kecil gemar memainkan game pertandingan olahraga di gawainya, Anda bisa menyisipkannya saat itu. Anda bisa sampaikan, ketimbang bermain dalam dunia maya, lebih baik lakukan saja langsung di dunia nyata. Lebih terasa manfaatnya.
Advertisement
Cara agar Anak Suka Olahraga
3. Pilih olahraga yang sesuai dengan usianya
Sebagai panduan singkat, berikut ini contoh kegiatan fisik yang dapat dilakukan anak berdasarkan usianya.
Usia 0-2 tahun: Gerakan tidak terstruktur, seperti menggerakkan tangan, mengepakkan sayap, gerakan mengayuh sepeda, atau bermain di lantai sambil tengkurap.
Usia 2-5 tahun: Ragam permainan bebas, seperti lompat katak, petak umpet, bermain lempar bola, atau menari dengan iringan lagu.
Usia 5-13 tahun: Pada usia ini, anak mulai dapat diperkenalkan dengan olahraga permainan yang terstruktur. Misalnya, sepak bola, kasti, bulu tangkis, atau lompat tali.
Aktivitas fisik sederhana, seperti bersepeda, menyapu, atau membersihkan kamar tidur juga dapat dilakukan untuk menjaga anak tetap aktif di rumah.
4. Atur batas waktu menonton atau bermain gawai
American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan anak di atas lima tahun sebaiknya menonton televisi 1-2 jam per harinya. Demikian pula dengan penggunaan gawai dan komputer, batasi penggunaannya dan ajak anak lebih aktif bergerak.
Gunakan step counter, jadikan kesenangan anak pada gawai sebagai cara untuk memotivasi mereka. Aplikasi step counter (alat penghitung langkah) pada telepon genggam dapat mendorong mereka untuk bergerak lebih banyak atau lebih cepat.
Cara agar Anak Suka Olahraga
5. Cari lokasi baru untuk beraktivitas
Ajak mereka untuk beraktivitas di tempat terbuka yang menyenangkan, seperti taman atau lapangan luas. Berpiknik dengan keluarga atau teman-teman anak juga satu di antara yang bisa dilakukan.
6. Bergabung dalam kelas olahraga
Kadang, anak malas olahraga karena tak ada teman yang seumuran dengannya. Nah, kelas-kelas seperti aikido, tari tradisional, dan tenis bisa menjadi cara yang bagus untuk mendorong anak lebih banyak gerak sekaligus bersosialisasi.
Kunjungi kelas olahraga terdekat dan biarkan anak memilih apa yang ia sukai.
7. Semangati anak
Jika anak awalnya terlihat malas-malasan, jangan menyerah. Puji anak ketika ia sudah melakukan yang terbaik. Cobalah olahraga yang berbeda-beda setiap minggu ketimbang melakukan aktivitas fisik yang sama setiap hari.
Kuncinya adalah membantu anak untuk menemukan hobi mereka atau hal yang benar-benar mereka sukai.
Â
Disadur dari:Â Klikdokter.com (Published: 2/12/2019)
Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement