Bola.com, Jakarta - Sering kali kita mendengar istilah empati, namun mungkin tidak tahu apa definisinya secara gamblang.
Asal kata empati berawal dari bahasa Jerman einfuhlung, yang secara harfiah artinya adalah "memasuki perasaan orang lain".
Baca Juga
Advertisement
Secara umum, empati bisa didefinisikan sebagai kemampuan untuk merasakan kemampuan orang lain dan juga kemampuan untuk membayangkan apa yang mungkin dirasakan atau dipikirkan oleh orang lain.
Empati kerap kali dianalogikan "melihat dari mata orang lain".
Di sisi lain, empati memiliki peran penting dalam membangun dan menjaga hubungan antara sesama manusia.
Sebagai informasi, manusia sudah mulai menunjukkan tanda-tanda empati sejak bayi dan akan makin berkembang selama masa anak-anak dan remaja.
Itulah sedikit gambaran secara umum tentang empati. Berikut ini rangkuman yang bisa membantu kamu untuk memahami tentang empati, seperti dikutip dari laman Dosensosiologi dan Perpustakaan, Senin (21/2/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian Menurut Para Ahli dan Ciri-Ciri Seseorang Memiliki Empati
1. Pengertian Empati Menurut Para Ahli
- E.B. Tichener (1996), empati adalah perasaan yang muncul dalam diri seseorang akibat adanya proses peniruan secara fisik yang akhirnya mampu menciptakan perasaan serupa.
- M. Umar (1992), empati adalah kecenderungan yang terjadi pada diri seseorang untuk merasakan segala sesuai yang dilakukan orang lainnya dalam kondisi serta situasi yang sama.
2. Ciri-Ciri Seseorang Memiliki Empati
- Rasa peduli terhadap orang lain tinggi, meski bukan dengan orang yang dikenal.
- Bisa memahami bagaimana perasaan orang lain.
- Bisa menjadi pendengar yang baik.
- Karena seseorang yang memiliki empati adalah pendengar yang baik, ia sering dijadikan sebagai tempat cerita oleh orang lain.
- Selain menjadi tempat curhat, seseorang tersebut sering dimintai pendapat, solusi, atau nasihat.
- Saat melihat atau mendengar cerita orang lain, ia akan memikirkan bagaimana perasaan orang lain.
- Saat melihat orang lain menderita atau sedang mengalami kesedihan, ia akan berusaha untuk membantunya dalam bentuk apa pun.
- Kerap terbebani dengan peristiwa-peristiwa tragis yang terjadi di sekitarnya atau bahkan peristiwa yang hanya didengar.
- Mudah merasa lelah dalam situasi sosial, terutama situasi yang kurang baik.
- Saat ada orang lain yang tidak jujur, ia akan lebih mudah mengetahuinya.
Advertisement
Jenis-Jenis Empati
3. Jenis-Jenis Empati
- Empati emosional atau dikenal juga empati afektif merupakan kemampuan dalam membagikan perasaan terhadap orang lain. Jenis empati ini membantu seseorang dalam membangun hubungan secara emosional dengan orang lain.
- Empati kognitif merupakan kemampuan untuk lebih memahami perasaan dan pikiran orang lain. Dengan empati kognitif ini kemampuan komunikator seseorang akan lebih baik.
- Empati welas asih sering juga disebut dengan perhatian empatik, merupakan kemampuan tidak hanya bisa memahami perasaan orang lain, tetapi seseorang akan langsung bertindak untuk membantu sesamanya.
Contoh Empati
4. Contoh Empati
- Ketika terdapat teman yang bersedih atas sesuatu, perilaku empati sesederhana muncul dengan kehadiran dan usaha kita untuk menghiburnya.
- Membantu dan ikut menyelesaikan masalah teman jika membutuhkan (bukan dalam konteks buruk).
- Ketika mendapat berita duka dari satu di antara teman, dengan menyampaikan belasungkawa kita sekaligus melayat ke rumah duka.
- Apabila teman sedang sakit maka dengan datang menjenguknya dan membawakan apa yang ia butuhkan.
- Ketika ada tetangga kita yang sedang sakit dan terbaring lemah, kita akan membantu merawatnya karena ikut merasakan penderitaannya dan merasa iba.
Sumber: Dosensosiologi, Perpustakaan
Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement