Bola.com, Jakarta - Sistem pencernaan memiliki fungsi penting bagi tubuh manusia. Sistem pencernaan berguna untuk mengubah makanan menjadi nutrisi.
Sistem pencernaan makanan pada manusia melibatkan beberapa organ tubuh. Sistem pencernaan tersebut terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
Baca Juga
Advertisement
Organ-organ tersebut merupakan jalan masuknya zat dari luar. Untuk bisa mengolah makanan, sistem pencernaan tersebut harus sehat agar berfungsi dengan baik.
Jadi, organ tersebut bisa mengalami banyak gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan. Penyakit atau gangguan yang menyerang ini akan menghambat sistem kerja organ-organ yang lainnya.
Itulah mengapa, diperlukan kewaspadaan untuk menghindari penyakit atau gangguan yang akan mengancam sistem pencernaan. Masalah-masalah pencernaan yang paling umum meliputi konstipasi, diare, kembung, sensasi panas di dada (heartburn), dan kram usus.
Jika gangguan pencernaan tersebut tidak ditangani dengan baik, bisa berujung pada penyakit kronis yang serius.
Berikut ini rangkuman tentang cara menjaga dan meningkatkan kesehatan sistem pencernaan, seperti dilansir dari Healthline via Klikdokter, Selasa (22/2/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cukupi Kebutuhan Serat
Seperti diketahui, serat bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Serat larut menyerap air dan membantu melancarkan buang air besar. Sementara itu, serat tidak larut membantu memastikan seluruh organ pencernaan berfungsi dengan baik.
Serat larut bisa ditemukan dalam gandum dan kacang-kacangan, sedangkan sayuran dan beberapa jenis biji-bijian mengandung serat tidak larut.
Diet tinggi serat telah lama dihubungkan dengan penurunan risiko masalah-masalah pencernaan, seperti refluks, hemoroid, divertikulitis, dan sindrom iritasi usus besar.
Prebiotik merupakan jenis serat lain yang berkhasiat untuk bakteri baik dalam usus. Diet prebiotik telah terbukti mengurangi risiko masalah radang usus. Prebiotik bisa diperoleh dari buah, sayuran, serta biji-bijian.
Advertisement
Jaga Asupan Cairan
Asupan cairan yang rendah merupakan penyebab umum konstipasi atau sembelit. Para ahli merekomendasikan untuk minum 1,5–2 liter air putih setiap hari untuk mencegah sembelit.
Tingkatkan kebutuhan cairan bagi yang tinggal di iklim tropis atau sehabis berolahraga. Anda juga dapat memenuhi asupan cairan dengan minuman non kafein lainnya seperti air kelapa.
Cara lain untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan adalah mengonsumsi buah dan sayuran tinggi kandungan air, seperti timun, seledri, tomat, melon, stroberi, dan anggur.
Kunyah Makanan dengan Baik
Proses pencernaan dimulai di mulut. Gigi berfungsi memecah makanan menjadi potongan-potongan kecil sehingga enzim di saluran pencernaan lebih mampu memecahnya.
Jika Anda mengunyah dengan buruk (terlalu cepat atau terburu), penyerapan nutrisi juga tidak akan maksimal. Mengunyah menghasilkan air liur. Makin lama mengunyah maka air liur yang terproduksi akan makin banyak.
Air liur inilah yang membantu memecah beberapa karbohidrat dan lemak dalam makanan, serta memperlancar masuknya makanan ke usus.
Dengan begitu, mengunyah makanan dengan saksama akan membantu mencegah masalah pencernaan, satu di antaranya gangguan mulas.
Advertisement
Mengelola Stres
Stres dapat mendatangkan persoalan pada sistem pencernaan Anda dan telah dikaitkan dengan masalah tukak lambung, diare, sembelit, hingga sindrom iritasi usus besar. Para ahli meyakini bahwa ketika sedang stres, darah dan energi bisa teralihkan dari sistem pencernaan Anda.
Selain itu, usus dan otak Anda terhubung secara rumit. Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa apa yang memengaruhi otak Anda juga dapat memengaruhi kondisi pencernaan Anda.
Mengelola stres dapat membantu menangani masalah pencernaan Anda. Berdasarkan sebuah studi, manajemen stres dan meditasi mampu memperbaiki gejala sindrom iritasi usus besar.
Studi lainnya menemukan bahwa terapi perilaku kognitif, akupunktur, dan yoga juga ampuh memberikan efek positif serupa.
Singkirkan Kebiasaan Buruk
Merokok, minum banyak alkohol, dan makan tengah malam adalah kebiasaan-kebiasaan yang dapat mencederai kesehatan Anda secara keseluruhan. Hal ini berarti, pencernaan Anda juga bisa terkena akibat buruk dari kebiasaan tersebut.
Menurut penelitian, merokok dapat melipatgandakan risiko terkena refluks asam lambung. Lebih lanjut, berhenti merokok dapat memperbaiki gejala-gejala refluks asam lambung.
Sementara alkohol dapat meningkatkan produksi asam di perut yang berujung pada heartburn, refluks asam lambung, dan ulser perut.
Kemudian bagi yang sering makan tengah malam, apalagi langsung tidur setelahnya, mulai sekarang coba untuk menghentikan kebiasaan ini. Pasalnya, hal tersebut dapat menimbulkan heartburn dan dispepsia.
Sumber Asli: Healthline
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 8/1/2019).
Dapatkan artikel cara dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement