Bola.com, Jakarta - Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-senyawa yang bersifat toksik atau racun.
Jika senyawa tersebut tidak dikeluarkan, dapat menyebabkan gangguan fungsi organ-organ di dalam tubuh. Organ-organ yang berperan dalam sistem ekskresi pada manusia meliputi kulit, ginjal, paru-paru, dan hati.
Baca Juga
Advertisement
Fungsi dan peran keempat sistem ekskresi tersebut tak sama. Zat atau sisa metabolime yang dihasilkan organ-organ sistem ekskresi tersebut juga berbeda-beda.
Untuk menjaga keseimbangan tubuh, fungsi sistem ekskresi keempat organ tersebut harus dijaga dengan baik. Maka itu, penting mengetahui penjelasan masing-masing organ yang tergabung dalam sistem ekskresi tersebut.
Berikut ini penjelasan tentang macam-macam organ sistem ekskresi pada manusia, seperti dilansir dari laman mtsn2kotabandung.sch.id, Selasa (22/2/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kulit
Kulit merupakan lapisan jaringan pelindung terluar yang terdapat di permukaan tubuh. Kulit termasuk organ ekskresi karena mampu mengeluarkan zat-zat sisa berupa kelenjar keringat. Zat-zat yang dikeluarkan bersamaan dengan keringat, yakni air, garam, dan urea.
Kulit merupakan satu di antara alat indra yang berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh serta alat pengeluaran. Kulit juga memiliki fungsi sebagai perlindungan terhadap gesekan, kuman, sinar matahari, suhu, serta bahan-bahan kimia.
Selain sebagai organ ekskresi, kulit berfungsi sebagai alat indra perasa dan peraba. Kulit terdiri dari tiga lapisan, yakni epidermis, dermis, dan hypodermis.
Advertisement
Ginjal
Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia, yaitu urine. Posisi ginjal berada di kanan dan kiri tulang pinggang, yakni di dalam rongga perut pada dinding tubuh bagian belakang.
Secara umum, ginjal terdiri dari tiga bagian, yakni kulit ginjal, sumsum ginjal, dan rongga ginjal.
Ginjal yang dimiliki manusia mempunyai banyak fungsi, yakni untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah, mempertahankan keseimbangan cairan tubuh, mengeskresikan gula darah yang melebihi kadar normal dan mengatur keseimbangan kadar asam, basa, dan garam di dalam tubuh.
Ginjal tersusun dari sekitar satu juta alat penyaring yang disebut nefron. Nefron merupakan penyusun utama ginjal yang berperan penting dalam proses penyaringan darah.
Bentuknya terdiri dari komponen penyaring/badan malpighi yang dilanjutkan oleh saluran-saluran/tubulus. Tiap badan malpighi itu mengandung gulungan kapiler darah yaitu glomerulus, yang berada dalam kapsula bowman. Di sinilah, proses penyaringan darah dimulai.
Paru-Paru
Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Ketika seseorang bernapas melalui hidung atau mulut, terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida.
Oksigen yang masuk melalui hidung pergi menuju trakea melewati tenggorokan. Di trakea, udara akan dibagi-bagi ke dalam saluran-saluran udara yang disebut saluran bronkus dan langsung memasuki paru-paru.
Di paru-paru ini, udara akan terbagi lagi ke dalam bronkiolus menuju ke alveolus (kantung udara). Alveolus adalah tempat terjadinya pertukaran antara oksigen dan karbondioksida.
Dalam alveolus, oksigen akan diserap oleh pembuluh darah lalu disalurkan ke jantung. Kemudian, organ jantung akan memompa oksigen untuk sel-sel tubuh.
Proses penggunaan oksigen oleh sel-sel tubuh itulah yang akan menghasilkan karbon dioksida. Lalu, karbon dioksida tersebut akan diserap oleh darah dan dibawa kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan melalui embusan napas bersama uap air.
Paru-paru manusia berjumlah sepasang, terletak di dalam rongga dada yang dilindungi oleh tulang rusuk.
Advertisement
Hati
Hati berada di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma, yang dilindungi oleh selaput tipis bernama kapsula hepatis. Hati berfungsi untuk mengeksresikan getah empedu zat sisa dari perombakan sel darah merah yang telah rusak dan dihancurkan di dalam limpa.
Selain berfungsi sebagai organ ekskresi, hati berperan sebagai penawar racun, menyimpan glikogen (gula otot), pembentukan sel darah merah pada janin, dan sebagai kelenjar pencernaan.
Sebagai organ yang berperan dalam sistem ekskresi, hati berfungsi untuk merombak sel-sel darah merah yang sudah tua atau rusak. Di dalam hati, hemoglobin pada sel darah merah yang sudah rusak akan diuraikan menjadi globin, zat besi, dan senyawa hemin.
Hati juga berfungsi untuk menghasilkan empedu secara terus-menerus. Empedu ini berperan untuk mengeluarkan racun dalam tubuh serta melindungi tubuh dari bakteri.
Fungsi hati lainnya dalam sistem ekskresi adalah untuk menguraikan gas amonia yang berbahaya dalam tubuh menjadi zat yang lebih aman. Amonia tersebut dihasilkan dari proses metabolisme asam amino.
Urea dari dalam hati akan dikeluarkan dan diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.
Â
Sumber: Web MTsN 2 Kota Bandung