Bola.com, Jakarta - Penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma dan nilai-niali kesusilaan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan maupun agama.
Dalam kehidupan bermasyarakat, terdapat aturan atau norma untuk membatasi setiap tindakan manusia. Aturan ini dibuat agar setiap perbuatan sesuai dengan apa yang dianggap baik dan cocok dalam lingkungan masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
Namun, terkadang ada sebagian orang yang menyimpang dari aturan yang berlaku di masyarakat tersebut. Perilaku tidak sesuai norma atau aturan yang berlaku di masyarakat tersebut disebut penyimpangan sosial.
Penyimpangan sosial bisa terjadi akibat proses sosialisasi yang tidak berhasil. Kondisi tersebut yang menjadikan seseorang tidak mampu memahami nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Ada banyak contoh penyimpangan sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, baik itu tindakan pelanggaran kecil hingga tindakan kriminal.
Berikut ini kumpulan contoh penyimpangan sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti dilansir dari laman haruspintar.com, Kamis (24/2/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Penyimpangan Sosial di Keluarga
Contoh Penyimpangan Sosial di Keluarga:
- Kekerasan dalam rumah Tangga (KDRT).
- Berbicara kasar kepada anggota keluarga, terutama kepada yang lebih tua.
- Melakukan tindakan kriminal yang mencoreng nama baik keluarga.
- Anak yang berbohong pada orang tua.
- Orang tua yang memarahi anak secara berlebihan.
- Pertengkaran orang tua antara ayah dan ibu dalam suatu keluarga.
- Merusak barang-barang di rumah dengan sengaja.
- Orang tua yang membentak anak-anak dengan keras.
- Pertengkaran antarsaudara (kakak dan adik) karena suatu hal.
- Orang tua yang memaksakan kehendak mengenai masa depan anak.
Cara Mengatasi Penyimpangan Sosial di Lingkungan Keluarga
- Menyediakan waktu untuk mendengarkan dan menghargai pendapat sang anak.
- Meningkatkan hubungan yang baik dengan anak.
- Memberikan bekal agama sedini mungkin untuk anak.
- Menjalin komunikasi yang baik terhadap sesama anggota keluarga.
- Menciptakan suasana kekeluargaan, perhatian, dan keharmonisan.
Advertisement
Contoh Penyimpangan Sosial di Sekolah
Contoh Penyimpangan Sosial di Sekolah:
- Membolos sekolah tanpa alasan yang jelas.
- Mencontek saat ujian atau tes sekolah.
- Datang terlambat ke sekolah dengan sengaja.
- Tidak mengerjakan PR dan tugas sekolah yang diberikan guru.
- Melakukan tindak bullying kepada siswa lain.
- Melakukan pemalsuan tanda tangan orang tua pada surat keterangan atau surat izin.
- Tidak mengikuti upacara bendera saat hari Senin.
- Mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan standar aturan sekolah.
- Ribut atau membuat gaduh saat proses belajar mengajar di kelas.
- Ikut terlibat dalam tawuran antarsekolah.
- Memiliki rambut panjang bagi siswa laki-laki.
- Menghina guru secara verbal.
- Meninggalkan sekolah saat jam sekolah belum selesai.
- Berkelahi dengan siswa lain di sekolah.
- Makan dan minum saat proses belajar mengajar.
- Melakukan tindak asusila di sekolah.
- Mencuri barang dan properti sekolah atau dari siswa lain.
- Merokok di lingkungan sekolah.
- Melakukan penindasan kepada teman.
- Memalak dan memeras siswa lain.
- Merusak sarana dan fasilitas di sekolah.
- Melanggar aturan sekolah yang lain.
Cara Mengatasi Penyimpangan Sosial di Lingkungan Sekolah
- Meningkatkan hubungan yang erat antara guru dan murid agar tercipta komunikasi yang baik.
- Pihak sekolah bersedia untuk mendengar berbagai keluhan murid untuk bisa membantu dalam mengatasi berbagai permasalahan.
- Membudayakan sikap saling percaya, jujur, dan keterbukaan.
- Menanamkan nilai-nilai agama pada setiap murid.
Contoh Penyimpangan Sosial di Masyarakat
Contoh Penyimpangan Sosial di Masyarakat:
- Mabuk-mabukan akibat minum minuman keras.
- Melakukan tindakan perjudian.
- Merusak fasilitas umum.
- Penyalahgunaan narkoba.
- Penyalahgunaan obat-obatan terlarang.
- Membunuh orang lain dengan sengaja atau tidak sengaja.
- Mencuri harta benda orang lain.
- Merampok sambil melukai dengan paksa.
- Ikut dalam tawuran antardesa.
- Bermusuhan dengan tetangga.
- Membuang sampah sembarangan.
- Korupsi yang dilakukan pejabat pemerintahan.
- Suap menyuap oleh pejabat pemerintahan.
- Mencorat-coret tembok di lingkungan sekitar.
- Melanggar aturan lalu lintas.
- Kenakalan remaja.
- Melakukan tindakan kriminal lainnya.
- Melakukan perilaku seks di luar nikah.
- Melakukan seks sesama jenis.
- Melakukan tindakan asusila lainnya.
- Membuat dan menyebarkan berita hoax.
- Menghina orang dengan isu SARA (suku, ras, agama, antargolongan).
- Melakukan pemerasan dan pungli (pungutan liar).
- Mengikuti organisasi atau kelompok terlarang.
- Memfitnah orang lain.
Cara Mengatasi Penyimpangan Sosial di Lingkungan Masyarakat
- Meningkatkan kekompakan, gotong royong, dan rasa kepedulian antarsesama warga masyarakat.
- Membiasakan berperilaku disiplin dalam lingkungan masyarakat dalam menghormati keputusan-keputusan yang telah disepakati bersama.
- Membuat berbagai kegiatan warga yang bersifat positif.
Advertisement
Contoh Penyimpangan Sosial Positif
Contoh Penyimpangan Sosial Positif:
- Penggunaan peralatan modern di tengah masyarakat yang masih sangat tradisional. Umumnya hal ini dianggap pemborosan dan tidak menghargai budaya lokal, namun hal ini termasuk contoh positif.
- Murid yang menggunakan ponsel/smartphone untuk mencari tambahan materi pelajaran. Penggunaan ponsel biasanya dilarang di sekolah, namun tujuannya positif karena untuk menambah wawasan pelajaraan.
- Masyarakat yang berdemo untuk mengubah peraturan pemerintah yang merugikan masyarakat. Demo umumnya dikategorikan sebagai penyimpangan sosial, tetapi jika tujuannya untuk kepentingan bersama termasuk penyimpangan sosial yang positif.
- Guru yang memberi hukuman bagi siswanya yang tidak mengerjakan tugas. Hal ini dilakukan agar siswanya lebih disiplin dan termotivasi dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru.
- Seseorang yang harus pulang malam ke rumah karena masih ada kewajiban mengerjakan tugas atau masih ada kegiatan di tempat kerja.
Sumber: Haruspintar