Bola.com, Jakarta - Nyamuk menjadi satu di antara serangga yang sering merugikan banyak orang.Tidak hanya bikin gatal dan bentol, gigitan nyamuk juga menimbulkan penyakit seperti deman berdarah, malaria, chikungunya, dan lain-lain.
Jadi, keberadaan nyamuk akan membawa penyakit, yang jika tak segera ditangani bisa menelan korban jiwa. Itulah mengapa, perlu waspada dengan kehadiran nyamuk.
Baca Juga
Advertisement
Apalagi Indonesia termasuk negara tropis sehingga nyamuk akan gampang hidup. Bahkan pada musim hujan, kehadiran nyamuk bisa meningkat karena adanya genangan air yang menjadi tempat berkembang biak.
Jadi perlu diingat, di sekitar rumah terdapat banyak jenis-jenis nyamuk yang mesti diwaspadai. Bahkan, beberapa jenis nyamuk bisa menyebabkan penyakit.
Penting mengetahui jenis-jenis nyamuk penyebab penyakit tersebut. Apa saja jenis-jenis nyamuk tersebut?
Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis nyamuk penyebab penyakit dan cara mencegahnya, seperti disadur dari Klikdokter, Rabu (9/3/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Aedes Aegypti (Nyamuk DBD)
Aedes aegypti merupakan nyamuk yang dapat menularkan penyakit demam berdarah dengue (DBD), chikungunya, demam Zika, dan demam kuning.
Jenis nyamuk ini umumnya akan mencari makan pada sore atau malam hari, di dalam ruangan, atau di area yang pencahayaannya kurang (remang dan gelap).
Nyamuk Aedes aegypti bertelur dan suka berada di lingkungan lembap, seperti tempat penampungan air, vas bunga, ember, dan lain sebagainya.
Telur nyamuk ini bertahan hingga satu tahun lamanya tanpa air. Ketika ada cukup air maka telur dapat berkembang menjadi larva, kemudian menjadi nyamuk dewasa.
Advertisement
Anopheles (Nyamuk Malaria)
Nyamuk Anopheles dikenal sebagai jenis nyamuk yang dapat menularkan penyakit malaria. Tubuh nyamuk anopheles berwarna coklat gelap dan ada pula yang hitam.
Jenis nyamuk ini dapat membawa parasit Plasmodium penyebab malaria. Di dalam tubuh manusia, parasit itu tumbuh dan berkembang biak pada sel hati dan sel darah merah.
Sebenarnya, ada lebih dari 430 jenis nyamuk Anopheles. Namun, hanya 30-40 jenis nyamuk saja yang dapat menularkan parasit malaria.
Culex Quinquefasciatus (Nyamuk Air Kotor)
Jenis nyamuk ini dapat berkembak biak di air yang kotor, seperti selokan, septic tank, dan kubangan air. Siklus hidup nyamuk Culex berlangsung selama tujuh hari, mulai telur, larva, pupa, hingga jadi nyamuk dewasa.
Jenis nyamuk ini termasuk nyamuk nokturnal atau beraktivitas di malam hari. Nyamuk ini umumnya akan menggigit manusia sekitar pukul 20.00 hingga 02.00.
Adapun ukuran jenis nyamuk dewasa Culex quinquefasciatus sekitar 3.96 hingga 4.25 mm dengan warna cokelat.
Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Culex adalah filariasis, west Nile fever, dan demam Zika.
Advertisement
Aedes albopictus (Nyamuk Hutan/Nyamuk Macan)
Jenis nyamuk Aedes albopictus atau Stegomyia albopicta punya genus sama dengan nyamuk DBD. Nyamuk ini dikenal juga dengan istilah nyamuk hutan dan hidup di negara tropis dan subtropis.
Warna tubuhnya pun khas, yaitu belang hitam putih. Lantaran belang, nyamuk tersebut juga sering disebut nyamuk macan. Ukuran nyamuk ini 2-10 mm. Nyamuk betina Aedes albopictus bertelur di air mengalir maupun air statis (genangan air).
Mereka hanya terbang rendah (kurang dari 200 meter). Oleh karena itulah, jenis nyamuk tersebut hanya terbang tak jauh dari tempat mereka bertelur.
Adapun penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes albopictus adalah demam kuning, DBD, chikungunya, dan Zika.
Mansonia Uniformes (Nyamuk Tanaman Air)
Penyakit yang disebabkan oleh nyamuk yang suka berkembang biak di tanaman air ini adalah filariasis. Hewan ini biasanya hidup di daerah pedesaan dan area pertanian (karena paling banyak memiliki tanaman air).
Selain itu, larva nyamuk Mansonia akan mengambil oksigen dari tanaman air di sekitarnya.
Advertisement
Cara Mencegah Gigitan Nyamuk
Agar terhindar dari berbagai penyakit yang telah disebutkan di atas, di bawah ini tips mencegah gigitan nyamuk:
- Gunakan losion antinyamuk yang mengandung Diethyl-meta-toluamide (DEET), picaridin, atau IR3535 (Anda bisa baca di kemasannya).
- Gunakan pakaian lengan panjang, celana, atau rok panjang serta kaus kaki saat sedang berada di luar ruangan, khususnya area yang kira-kira banyak nyamuk.
- Pasang alat pembasmi nyamuk elektrik di rumah jika ada. Jika tak ada, Anda bisa menanam tanaman antinyamuk, seperti lavender, serai, atau geranium.
- Hindari aktivitas di luar ruangan saat hari mulai gelap (sore menjelang malam). Malam merupakan waktu nyamuk beredar.
- Lakukan 3M (menutup tempat penampungan air, mengubur sampah atau barang bekas, dan menguras tempat penampungan air) untuk mengurangi perkembangbiakan nyamuk.
- Taburkan bubuk larvasida di tempat penampungan air yang sudah dibersihkan.
- Pasang kasa nyamuk pada lubang ventilasi.
Â
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 28/5/2020)
Dapatkan artikel cara dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.