Bola.com, Jakarta - Mata sayu merupakan sebuah kondisi di mana bagian kelopak mata turun atau melorot, kemudian bagian bawah mata berkantong dan biasanya disertai dengan warna hitam di area mata.
Dalam dunia medis, mata sayu disebut juga dengan ptosis atau blepharoptosis. Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas penglihatan serta membuat penampilan seseorang terlihat kurang menarik.
Baca Juga
Advertisement
Anda akan dikira tampak mengantuk, tidak bersemangat dan energik, hanya karena mata terlihat sayu.
Kondisi mata sayu bisa terjadi secara permanen atau dalam kurun waktu tertentu. Pada beberapa kasus, mata sayu baru terbentuk ketika dewasa.
Mata yang terlihat sayu sebenarnya tidak berbahaya, tetapi ketika Anda mulai mengalami kondisi ini, jangan ragu untuk mengecek kesehatan pada dokter.
Lantas, apa yang membuat mata tetap terlihat sayu? Ada beberapa penyebab mata sayu yang perlu Anda ketahui dan tidak boleh diabaikan.
Berikut ini pembahasan mengenai penyebab mata sayu, yang perlu dicermati, dikutip dari Health, Sabtu (12/3/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Macam-Macam Penyebab Mata Sayu
1. Masalah pada Otot
Pergerakan kelopak mata dikontrol oleh tiga otot, terutama otot levator. Hal apa pun yang memengaruhi ketiga otot tersebut juga akan memengaruhi pergerakan kelopak mata.
Penyebab mata sayu lainnya adalah penyakit otot turunan yang disebut oculopharyngeal muscular dystrophy (OPMD). OPMD tidak hanya mengganggu pergerakan mata, tetapi juga menyulitkan pengidapnya untuk menelan.
Chronic progressive external ophthalamogplegia (CPEO) dan myotonic dystrophy adalah kondisi kronis lainnya yang menyebabkan mata sayu.
2. Kerusakan Saraf
Kerusakan saraf akibat cedera di kelopak mata dapat memengaruhi otak dan membuat mata sayu, satu di antara contohnya adalah sindrom Horner.
Sindrom langka ini terjadi ketika stroke atau tumor menyebabkan kerusakan saraf yang mengontrol satu di antara otot yang terhubung dengan pergerakan kelopak mata. Pada umumnya, sindrom horner juga menyebabkan pupil mengecil.
Mata sayu akibat sindrom horner biasanya akan sembuh ketika kondisi yang menjadi penyebabnya juga sudah diobati.
Kerusakan saraf akibat diabetes yang tidak terkontrol dan tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan mata sayu.
Advertisement
Macam-Macam Penyebab Mata Sayu
3. Kelainan Bawaan Sejak Lahir
Mata sayu yang dialami sejak lahir disebut congenital ptosis. Kondisi ini bisa dan memang seharusnya diobati. Pasalnya, anak tidak akan tumbuh dengan penglihatan sempurna jika kelopak matanya sayu.
Congenital ptosis yang tidak diobati bisa menyebabkan amblyopia (mata malas), astigmatisme (penglihatan buram), dan mata juling. Tindakan yang dilakukan adalah operasi untuk memperkuat otot kelopak mata.
4. Kanker
Meski kanker di dalam tidak akan memengaruhi kelopak mata, kanker di sekitar atau luar mata bisa memengaruhi otot yang menggerakkan kelopak mata.
Beberapa jenis tumor dapat memengaruhi saraf atau arteri yang menyuplai darah ke mata, atau tumor di dalam otot yang mengontrol mata. Ptosis juga bisa menjadi gejala (meski jarang) dari kanker payudara atau paru-paru.
Macam-Macam Penyebab Mata Sayu
5. Myasthenia Gravis
Penyakit autoimun langka ini menyerang komunikasi antara saraf dan otot sehingga menyebabkan kelemahan otot.
Pada myasthenia gravis, antibodi yang seharusnya melawan virus atau patogen lainnya, malah mencegah sel-sel otot menerima pesan dari sel saraf. Mata sayu seringkali menjadi gejala awal penyakit ini.
6. Bertambahnya Usia
Mata sayu juga termasuk satu di antara gejala penuaan. Dalam kondisi ini, mata sayu biasa disebut aponeurotik atau senile ptosis.
Makin tua usia menyebabkan otot mata mengendur sehingga menyebabkan mata sayu. Biasanya, operasi bisa mengembalikan sedikit kualitas penglihatan orang lanjut usia.
Advertisement
Macam-Macam Penyebab Mata Sayu
7. Pengaruh Operasi di Mata
Dokter mata memiliki kemampuan yang tidak diragukan lagi dalam melakukan beragam jenis operasi mata sehingga risiko komplikasi sangat kecil. Namun, tetap saja hal tersebut bisa terjadi.
Kalau komplikasinya adalah mata sayu, kondisi tersebut disebut post-surgical ptosis. Meski kemungkinannya kecil, otot levator bisa terganggu setelah operasi katarak.
Kasus serupa juga pernah ditemukan setelah operasi kornea, lasik, dan glaukoma. Namun, ahli belum menemukan penyebabnya secara pasti.
Sumber: Health
Yuk, baca kumpulan artikel macam lainnya dengan mengklik tautan ini.