Bola.com, Jakarta - Perubahan sosial merupakan perubahan yang terjadi pada sistem sosial, struktur, dan fungsi masyarakat. Sementara, perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi pada unsur budaya manusia, baik berupa artefak, benda, atau ide gagasan.
Dari penjelasan tersebut, bisa disimpulkan bahwa perubahan sosial dan budaya merupakan hal yang berbeda, tetapi keduanya mempunyai keterkaitan. Perubahan budaya dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
Perubahan budaya yang terjadi banyak dipengaruhi oleh modernisasi, yang kemudian dapat menimbulkan gejala perubahan sosial. Secara umum, penyebab terjadinya perubahan sosial budaya pada masyarakat berasal dari faktor luar (eksternal) maupun dari dalam (internal).
Di dalam proses perubahan sosial budaya juga terdapat pendorong dan penghambat. Faktor pendorong membuat proses perubahan sosial budaya menjadi lebih cepat.
Sebaliknya, faktor penghambat membuat proses perubahan sosial menjadi lebih lambat atau bahkan gagal.
Berikut ini rangkuman tentang penyebab perubahan sosial budaya, faktor pendorong, dan penghambatnya yang perlu diketahui, seperti dilansir dari sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id, Jumat (11/3/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Perubahan Sosial Budaya
Seperti yang telah disebutkan di atas, faktor penyebab perubahan sosial budaya dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini masyarakat dapat berupa kolektif atau individual.
Sebaliknya, faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat, dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial.
Di bawah ini beberapa penyebab perubahan sosial budaya:
Faktor eksternal
1. Bencana alam
2. Perang
3. Globalisasi
Â
Faktor internal
1. Perubahan jumlah penduduk
2. Inovasi teknologi
3. Konflik dalam anggota kelompok
4. Pemberontakan
Advertisement
Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
1. Kontak dengan Budaya Lain
Kontak merupakan proses penyampaian informasi tentang ide, keyakinan, dan hasil-hasil budaya. Adanya kontak dengan budaya lain menjadikan satu kebudayaan bertemu dan saling bertukar informasi.
Oleh karena itu, seringnya melakukan kontak dengan budaya lain akan mempercepat laju perubahan sosial budaya.
2. Sikap Menghargai Hasil Karya Orang Lain
Adanya apresiasi dan menghargai hasil karya orang lain, membuat setiap orang akan berlomba-lomba menciptakan suatu karya yang bermanfaat bagi masyarakat.
Karya-karya inilah yang mendorong munculnya perubahan sosial budaya.
3. Sistem Pendidikan Maju
Pendidikan mengajarkan seseorang untuk berpikir ilmiah dan objektif. Dengan kemampuan tersebut, seseorang dapat menilai bentuk kebudayaan yang sesuai dengan kebutuhan serta kebudayaan yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
Berbekal pengetahuan itu seseorang melakukan perubahan pada kebudayaan yang dirasa perlu. Oleh karena itu, sistem pendidikan tinggi mampu mendorong munculnya perubahan sosial budaya.
4. Keinginan Untuk Maju
Tidak ada seseorang yang puas dengan keadaan sekarang. Mereka umumnya menginginkan sesuatu yang lebih baik dari keadaan saat ini.
Oleh karena itu, orang akan melakukan berbagai upaya guna melakukan perubahan hidup yang tentunya ke arah kemajuan.Â
5. Penduduk yang Heterogen
Masyarakat yang heterogen memudahkan terjadinya perubahan sosial budaya. Penduduk Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku, ras, dan ideologi.
Perbedaan tersebut dapat menimbulkan konflik jika tidak disertai dengan rasa toleransi yang tinggi. Konflik-konflik inilah yang mendorong munculnya perubahan sosial budaya.
Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
6. Ketakpuasan Masyarakat terhadap Bidang Kehidupan Tertentu
Rasa tidak puas terhadap keadaan mendorong untuk melakukan berbagai perubahan. Hal ini pun terjadi pada masyarakat Indonesia ketika reformasi digulirkan.
Rasa tidak puas terhadap pemerintahan saat itu mendorong masyarakat menuntut perubahan secara total.
7. Sistem Pelapisan Terbuka
Sistem pelapisan terbuka memungkinkan terjadinya gerak sosial vertikal yang lebih tinggi. Sistem ini memberi kesempatan kepada seseorang untuk maju.
Kesempatan untuk menaiki strata yang lebih tinggi mendorong seseorang melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
8. Orientasi ke Masa Depan (Visioner)
Pandangan yang visioner mendorong seseorang melakukan beragam perubahan. Masa depan harus lebih baik dari masa sekarang. Visi inilah yang mendorong seseorang melakukan perubahan.
9. Sikap Mudah Menerima Hal-Hal Baru
Suatu perubahan akan berdampak besar jika setiap orang menerima perubahan tersebut. Keadaan ini menjadi berbeda jika tidak ada seorang pun yang menanggapi perubahan tersebut.
Perubahan akan berlalu begitu saja tanpa ada masyarakat yang mengikutinya. Oleh karena itu, sikap mudah menerima hal-hal baru mendorong terjadinya perubahan sosial budaya di masyarakat.
10. Toleransi terhadap Perubahan
Sikap toleransi dibutuhkan untuk mempercepat laju perubahan sosial budaya dalam masyarakat. Adanya sikap toleransi menjadikan masyarakat lebih mudah menerima hal-hal baru. Masyarakat akan menerima hal-hal baru yang dirasa membawa kebaikan.
Advertisement
Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
1. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain
Masyarakat yang kurang dalam berinteraksi dengan masyarakat lain akan mengalami perubahan yang lamban. Hal ini karena masyarakat tersebut tidak mengetahui perkembangan masyarakat lain.
2. Masyarakat yang Bersikap Tradisional
Umumnya masyarakat tradisional memegang kuat adat istiadat yang ada. Mereka menolak segala hal baru yang berkenaan dengan kehidupan sosial. Adat dan kebiasaan diagung-agungkan. Sikap ini menghambat masyarakat tersebut untuk maju.
3. Pendidikan yang Rendah
Masyarakat berpendidikan rendah umumnya tidak dapat menerima hal-hal baru. Pola pikir dan cara pandang mereka masih bersifat sederhana. Mereka umumnya enggan mengikuti gerak perubahan yang ada.
4. Adanya Kepentingan yang Tertanam Kuat
Adanya sekelompok orang (vested interest) yang kuat dalam suatu kelompok besar menyebabkan perubahan sulit terjadi. Hal ini dikarenakan setiap kelompok yang telah menikmati kedudukannya akan menolak segala bentuk perubahan.
Mereka akan berusaha mempertahankan sistem yang telah ada. Mereka takut adanya perubahan akan mengubah kedudukan dan statusnya dalam masyarakat.
Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
5. Ketakutan Akan Terjadinya Kegoyahan Integrasi
Terciptanya integrasi merupakan harapan dan cita-cita masyarakat pada umumnya. Maka itu, integrasi merupakan sesuatu yang dilindungi oleh masyarakat. Segala hal baru ditolak untuk menghindari kegoyahan dalam integrasi masyarakat.
6. Prasangka Buruk terhadap Unsur Budaya Asing
Sikap demikian sering dijumpai pada masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa asing. Pengalaman-pengalaman tempo dahulu menyebabkan mereka senantiasa berprasangka buruk terhadap budaya asing.
Akibatnya, mereka menolak segala hal baru terutama berasal dari bangsa asing, walaupun akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
7. Hambatan Ideologis
Perubahan yang bersifat ideologi sangat sulit dilakukan. Hal itu karena setiap orang memandang ideologi sebagai sebuah pedoman hidup yang paling mendasar.
Maka itu, perubahan yang bersifat ideologis tidak mungkin terjadi, terutama pada masyarakat tradisional ketika ideologi dipegang kuat dalam kehidupan sosial.
Â
Sumber: Kemdikbud
Advertisement