Bola.com, Jakarta - Bayi memiliki keadaan fisik yang masih belum stabil sehingga dapat mengalami gangguan kesehatan kapan saja, satu di antaranya perut kembung.
Perut kembung merupakan gangguan kesehatan yang bisa terjadi kepada siapa saja. Untuk orang dewasa hal ini mungkin tidak begit mengganggu, tetapi lain hal jika kembung terjadi pada bayi.
Baca Juga
Legenda Timnas Indonesia Ungkap Dua Kunci Lumpuhkan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Maarten Paes Bisa Jadi Penentu!
Gencar Naturalisasi Atlet, Menpora Tegaskan Tak Lupa Rencana Jangka Panjang
PSSI: Kalau Mau Jadi Singa Asia dan Lolos ke Piala Dunia, Timnas Indonesia Harus Menaturalisasi Pemain Keturunan
Advertisement
Kembung pada bayi bisa menjadi masalah yang sangat menyakitkan. Ketika bayi mengalami kembung, gelembung-gelembung kecil ada di perut atau usus mereka. Kondisi itu dapat membuat tekanan hingga sakit perut pada bayi.
Ada beberapa tanda-tanda ketika bayi sedang mengalami perut kembung, seperti bayi mudah menangis atau rewel, mengalami kesulitan tidur, bersendawa, dan memiliki perut yang keras.
Apa saja penyebab perut kembung pada bayi dan bagaimana cara menangatasinya?
Berikut penyebab dan cara mengtasi perut kembung pada bayi, yang perlu orang tua ketahui, seperti disadur dari Klikdokter, Senin (14/3/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyebab Perut Kembung pada Bayi
1. Makanan
Bayi yang sedang belajar mengonsumsi makanan padat kerap mengalami kembung. Makanan baru dianggap sebagai sesuatu yang 'asing' sehingga dapat menyebabkan perut kembung.
Selain makanan baru, beberapa orang percaya bahwa wanita menyusui yang mengonsumsi makanan mengandung gas, seperti sayuran dan kacang-kacangan, akan memicu perut kembung pada bayi.
Ada juga yang percaya, makanan asam dan produk susu berlebih yang dikonsumsi wanita menyusui dapat berdampak pada kerewelan bayi. Namun, apa yang konsumsi wanita menyusui bukanlah penyebab perut bayi kembung.
Bagi beberapa bayi, perut yang sering kembung mungkin merupakan satu di antara tanda si kecil mengalami sensitivitas makanan. Jika ini penyebabnya, tanda lain yang akan bayi tunjukkan adalah diare.
2. Menelan Udara
Satu di antara penyebab perut kembung pada bayi adalah menelan udara. Bayi dapat menelan udara ketika mereka menyusu pada ibu atau dari botol.
Hal ini terjadi karena bayi belum terlalu 'piawai' mengisap air susu sehingga udara dapat ikut tertelan. Bahkan, si kecil juga bisa saja tidak sengaja menelan udara hanya karena banyak mengoceh.
3. Menangis Berlebihan
Bayi yang menangis terus-menerus dapat meningkatkan risiko terkena kembung. Pasalnya, bayi cenderung menelan banyak udara ketika mereka menangis.
Jika ini penyebab kembung pada bayi, Anda kemungkinan akan mendengar si kecil mengeluarkan udara setelah menangis. Jadi, segera redakan tangisan bayi Anda agar udara tidak makin banyak masuk ke tubuh.
Advertisement
Penyebab Perut Kembung pada Bayi
4. Masalah Pencernaan Ringan
Perut kembung pada bayi dapat terjadi ketika mereka mengalami konstipasi (susah buang air besar). Sementara itu, perut kembung dapat menandakan kondisi gastrointestinal, seperti refluks, meski jarang terjadi.
5. Saluran Pencernaan yang Belum Matang
Tubuh bayi masih belajar cara mencerna makanan sehingga mereka cenderung mendapatkan lebih banyak gas daripada orang dewasa.
Berbeda halnya dengan saluran cerna orang dewasa, saluran cerna bayi masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Kondisi ini menyebabkan gerakan usus bayi belum maksimal, begitu pula dengan kemampuannya menyerap makanan. Inilah yang kemudian menjadi penyebab kembung pada bayi.
6. Virus Saluran Pencernaan
Selain beberapa penyebab di atas, terkadang virus menyebabkan masalah perut, seperti gas, muntah, dan diare. Itu juga yang menjadi penyebab bayi mengalami masalah perut kembung.
Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi
Ada beberapa cara untuk mengatasi perut kembung pada bayi, di antaranya:
- Setelah bayi menyusu, posisikan tegak bayi agar membuat mereka lebih mudah untuk bersendawa.
- Jika bayi sudah merasa tidak nyaman, cobalah untuk membaringkan mereka pada punggung dan gerakkan kaki mereka seperti sedang mengayuh sepeda.
- Untuk alternatif yang lain, biarkan bayi Anda berbaring tengkurap untuk membantu mereka mengeluarkan gas.
- Lakukan pijatan di area perut bayi. Caranya, gunakan sedikit minyak atau losion di tangan, lalu lakukan pijatan di perut bayi searah dengan jarum jam.
Sebagai tindakan pencegahan, Anda perlu meminimalkan udara yang masuk ke tubuh bayi. Caranya, saat bayi diberi ASI, pastikan bibir mereka menutupi areola secara sempurna.
Sementara itu, bila bayi menyusu pada botol, pastikan mulut si kecil menutupi seluruh dot. Miringkan botol sekitar 30 hingga 40 derajat agar udara dapat mengalir ke dasar botol. Jangan lupa juga untuk selalu membiarkan bayi bersendawa saat atau setelah diberi susu.
Sumber: Klikdokter.com (Published: 27/7/2020)
Yuk, baca artikel penyebab lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement