Sukses


Kumpulan Contoh Teks Cerita Inspiratif Beserta Strukturnya yang Perlu Dicermati

Bola.com, Jakarta - Teks cerita inspiratif atau cerita inspirasi merupakan teks yang berisikan rangkaian cerita seseorang yang berbentuk narasi, yang memuat nilai moral dalam peristiwa yang dialami oleh tokoh di dalamnya.

Di samping itu, isi teks cerita inspiratif bisa berbentuk karangan bebas, tetap, biasanya itu pun berdasarkan pengalaman pribadi seseorang yang diceritakan kembali.

Tujuan dari teks cerita inspiratif yakni untuk memberikan inspirasi atau motivasi kepada pembaca agar lebih semangat untuk menjalani hidup.

Untuk itu, teks cerita inspiratif sangat cocok dibaca oleh kamu yang mungkin sedang merasa kehilangan motivasi hidup.

Bagi kamu yang ingin membaca sekaligus belajar menulis teks cerita inspiratif, di bawah ini ada beberapa contoh beserta strukturnya yang perlu dicermati.

Berikut ini kumpulan contoh teks cerita inspiratif beserta strukturnya, dikutip dari laman Dosenbahasa dan Serupa, Selasa (15/3/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Gelandangan Berhasil Masuk Harvard dan Dapat Beasiswa

- Orientasi

Siapa yang tidak kenal Universitas Harvard? Universitas Amerika yang terkenal ini telah menjadi impian yang dapat dipelajari kebanyakan orang di sini. Universitas Harvard adalah satu di antara universitas terbaik di dunia. Universitas ini terletak di Cambridge, Massachusetts, AS, dan didirikan pada 1636.

Selain kekuatan akademis, universitas ini adalah universitas tertua di Amerika Serikat. Tidak heran proses penerimaan di Harvard sangat ketat.

Tak hanya itu, mereka yang bisa memasuki Ivy League biasanya dari keluarga kaya. Hal ini tidak berarti bahwa siswa dengan latar belakang sederhana tidak dapat diterima.

Sama seperti seorang remaja bernama Athena Capo-Battaglia dari New York, AS, ia bahkan dapat memasuki Harvard dari keluarga yang bukan penduduk. Meski tidak memiliki perumahan dan tempat tinggal, Athena dapat belajar dengan baik sampai dia diterima di Universitas Harvard.

- Perumitan Peristiwa

Kisah Athena disebarluaskan oleh Universitas Harvard beberapa waktu lalu. Athena berasal dari keluarga miskin, mereka bahkan tidak punya rumah.

Ibu Athena hanya dapat membayar sewa jika dia harus tinggal di tempat penampungan. Selain itu, sang ibu mengidap kanker payudara dan neneknya meninggal. Hal ini yang mendorong Athena untuk belajar dengan giat.

- Komplikasi

"Saya merasa harus kuliah karena tempat ini bukan tempat yang saya inginkan. Saya berpikir, "Ya, ini cara saya keluar dan mungkin saya bisa menemukan pekerjaan yang baik di masa depan," kata Athena.

Sebelum kehilangan rumahnya, Athena memang anak yang cerdas. Dia adalah siswa SMA Musik, Seni, dan Seni Pertunjukan Fiorello H. LaGuardia, secara konsisten menghasilkan IPK 4,0. Ia juga merupakan kapten tim gimnastik. Sekolah itu adalah sekolah seniman terkenal, seperti Jennifer Aniston, Al Pacino, dan Ansel Elgort.

- Resolusi

"Aku menelepon temanku dan berteriak, 'Oh Tuhan, aku diterima di Harvard!' Itu sangat menggembirakan. Aku terbiasa menantang diriku sendiri. Itulah yang aku lakukan seluruh hidupku," ungkap Athena, yang mengaku sedang dalam perjalanan dalam kereta ketika mengetahui kabar baik tersebut.

Tak hanya berprestasi di akademis, Athena mengikuti program NYPD (New York City Police Department) di mana ia mendapat training untuk membantu menjaga keamanan lingkungan.

Berkat program tersebut, ia berkesempatan belajar bela diri, teknik patroli, penanganan pertama kecelakaan, dan lain-lain. Gadis 18 tahun itu pun menjadi salah seorang yang menerima beasiswa 1.000 dolar Amerika (Rp14 jutaan) dari kantor wali kota.

- Koda

Kini Athena sudah tinggal di lingkungan kampus Harvard. Mahasiswa yang ingin mengambil jurusan Neurosains tersebut berencana untuk kuliah sekaligus bekerja. Nantinya, ketika waktu liburan, ia akan berkunjung ke penampungan bersama sang ibu, yang juga menjadi relawan NYPD. Athena bahkan terpikir untuk bergabung dengan kepolisian setelah lulus.

3 dari 4 halaman

Penebang Kayu

- Orientasi

Suatu ketika, seorang pemuda yang sangat kuat meminta pekerjaan pada seorang saudagar kayu, dan dia mendapatkannya. Upah yang ditawarkan sesuai keinginannya, lokasi pekerjaannya pun dekat dengan rumahnya. Oleh karena itu, sang pemuda bertekad untuk bekerja dengan sungguh-sungguh.

Akhirnya, saudagar memberinya kapak dan menunjukkan area tempat penebangannya. Hari pertama penebang pohon membawa 21 batang pohon.

"Wah, hebat kamu kuat sekali, bisa membawa pulang kayu sebanyak ini dalam satu hari," kata saudagar kayu yang merupakan atasannya sekarang.

- Perumitan Peristiwa

Termotivasi oleh perkataan itu, sang pemuda menebang kayu dengan usaha yang lebih keras keesokan harinya. Tetapi, hari itu ia hanya bisa membawa 17 batang pohon. Hari ketiga dia berusaha lebih keras lagi, tetapi dia hanya bisa membawa 10 pohon. Hari demi hari, pohonnya makin berkurang.

- Komplikasi

"Aku pasti telah kehilangan kekuatanku," pikir penebang kayu itu. Dia menghadap kepada saudagar kayu dan meminta maaf, mengatakan bahwa dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

- Resolusi

"Kapan terakhir kali kau mengasah kapak yang kau gunakan?" tanya bos itu. "Mempertajam? Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak saya. Saya sangat sibuk mencoba menebang pohon."

- Koda

Terkadang bekerja keras saja tidaklah cukup untuk mencapai kesuksesan. Kita juga harus bekerja dengan cerdas! Pemuda itu sebetulnya memiliki potensi yang hebat untuk memotong kayu.

Sayangnya, ia tidak memiliki sikap yang tepat untuk dapat berhasil dalam tugas khusus ini. Melalui kerja keras dan sikap yang cerdas, tidak ada yang mustahil dalam hidup ini.

4 dari 4 halaman

Bunga untuk Ibu

- Orientasi

Kios bunga Pak Tono sedang kebanjiran pesanan. Ia sedang sibuk memindahkan ratusan karangan bunga ke atas mobil kol baknya. Di tengah kesibukannya, seorang perempuan muda tiba-tiba menghampirinya, dan berkata

"Maaf, Pak, kalau harga karangan bunga yang kecil itu berapa?”

Pak Tono menghiraukannya untuk beberapa saat, kemudian menjawab "lima puluh ribu, Neng", jawabnya.

"Maaf, Pak, apakah ada yang tiga puluh ribu saja?" balas perempuan itu.

Kali ini pak Tono menatap wajah perempuan itu dan tersadar tampaknya perempuan itu baru berumur belasan tahun dan mungkin baru menginjak bangku SMP. Hanya saja tinggi badannya sempat mengelabui Pak Tono. Penjual bunga itu lantas balik bertanya.

"Untuk siapa bunganya, Dek? Bunganya boleh diambil dengan tiga puluh ribu saja," jawabnya sambil tersenyum.

"Terima kasih, Pak, untuk Ibu saya".

- Perumitan Peristiwa

"Ade ke sini jalan kaki? Pulangnya ke mana?"

"Ke arah Sukamulya, Pak", Jawab gadis itu.

"Saya juga kebetulan menuju ke arah sana, kalau mau sekalian bapak antar saja", Awalnya, perempuan itu tampak ragu, namun akhirnya menerima tawaran Pak Tono.

Pak Tono lantas berangkat bersama dengan perempuan muda yang membeli satu karangan bunga tersebut.

"Ade nanti bilang aja berhentinya di mana ya". "Iya, Pak, sebentar lagi juga sampai".

Tak lama, dari kejauhan Pak Tono melihat kerumunan di dekat gapura pemakaman umum.

"Inalillahi, sepertinya ada yang sedang dimakamkan, Dek", ucap Pak Tono sambil memelankan laju kendaraannya.

- Komplikasi

Perempuan itu tidak menggubrisnya dan malah meminta pak Tono untuk menghentikan mobilnya. "Saya turun di depan, Pak". Pak Tono kemudian menepikan mobilnya tepat di depan gapura pemakaman umum yang telah ia lihat dari kejauhan. Perempuan itu lalu turun dan mengucapkan terima kasih kepada Pak Tono dengan senyum yang menutupi air matanya. Pak Tono terdiam sejenak sambil melihat perempuan itu memasuki gerbang pemakaman.

- Resolusi

Ia lantas memutarbalikkan mobilnya dan menancap gas sekencang-kencangnya. Ia sudah tidak memedulikan pesanan bunga yang harus diantarkannya. Pikirannya hanya tertuju pada rumah orang tuanya yang berjarak cukup jauh dari kota itu.

- Koda

Sudah dua tahun lebih Pak Tono belum sempat pulang untuk menjenguk ibunya. Melihat peristiwa tadi, ia sadar betapa beruntungnya bahwa ibunya masih diberi kesehatan sehingga masih mampu menginjakan kakinya di dunia ini. Padahal, perempuan tadi tampak masih sangat muda dan kemungkinan besar ibunya pun meninggal di usia yang jauh lebih belia dibandingkan dengan orangtua Pak Tono. Terkadang apa yang kita miliki baru terasa ketika cerminan pahitnya berdiri di depan kita.

 

Sumber: Dosenbahasa, Serupa

Dapatkan artikel contoh dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer