Bola.com, Jakarta - Belakangan aktivitas minum kopi menjadi tren di kalangan masyarakat. Tua muda, laki-laki maupun perempuan, dari berbagai kalangan sosial menyukai ngopi alias minum kopi.
Tak heran, kedai dan kafe kopi tumbuh bak jamur di musim penghujan. Kedai maupun kafe tersebut menjajakan berbagai menu kopi yang banyak menjadi favorit penggemar kopi. Dari yang 'original' yakni kopi 'hitam', hingga kopi-kopi kekinian dengan berbagai varian rasa.
Advertisement
Di sisi lain, sebagai pencinta kopi, Anda tidak hanya perlu mengetahui jenis dan asal biji kopi. Anda pun perlu tahu kandungan kafein yang ada di dalamnya. Hal ini berguna agar Anda bisa membatasi diri dalam mengonsumsi kopi.
Sebab, jika kopi dikonsumsi berlebihan, Anda dapat merasakan gelisah, cemas, insomnia, denyut nadi lebih cepat, hingga tangan gemetar.
Batas asupan kafein yang aman pada orang dewasa sehat adalah 200-300 mg/ hari atau setara 2-4 cangkir kopi.
Food and Drug Administration (FDA) memperkirakan bahwa secangkir kopi mengandung 80-100 mg kafein.
Meski begitu, seperti dilansir dari Medical News Today, kandungan kafein bergantung pada beberapa faktor, seperti metode pembuatan hingga merek-merek tertentu.
Berikut ini jenis-jenis kopi dan jumlah kandungan kafein di dalamnya, yang perlu Anda ketahui, disadur dari Klikdokter, Rabu (16/3/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis Kopi dan Jumlah Kandungan Kafein di Dalamnya
Kopi seduh (brewed coffee)
Kopi yang diseduh atau kerap disebut kopi saring, melibatkan pembuatan kopi bubuk dalam air panas.
Campuran ini biasanya memanfaatkan air mendidih dan filter kertas atau metal untuk memisahkan bubuk atau ampas dari kopi yang diseduh.
Dalam secangkir kopi seduh (237 ml) ini biasanya mengandung sekitar 95 mg kafein.
Kopi seduh decaf (decaffeinated brewed)
Satu di antara efek samping konsumsi kopi adalah naiknya asam lambung ke kerongkongan. Gejalanya berupa rasa panas atau terbakar di dada dan nyeri setelah minum kopi.
Bagi penggemar kopi yang kerap mengalami keadaan ini, kopi decaf dapat menjadi solusinya.
Kopi decaf adalah kopi yang kadar kafeinnya telah dihilangkan dengan air, pelarut organik, atau karbon dioksida.
Biji kopi mentah dicuci dengan pelarut hingga pori-porinya terbuka dan kafein terekstraksi ke dalamnya. Kemudian, pelarut dihilangkan. Alhasil, kandungan kafein dalam biji kopi pun berkurang sebelum dipanggang dan digiling.
Dalam secangkir kopi seduh decaf (237 ml), terkandung 2-12 mg kafein saja, jauh berbeda dari kopi seduh biasa.
Advertisement
Jenis Kopi dan Jumlah Kandungan Kafein di Dalamnya
Kopi seduh dingin (cold brew coffee)
Ini bukan kopi seduh yang disajikan dengan air dingin atau es batu. Untuk membuat cold brew coffee, Anda perlu merendam bubuk kopi dalam air bersuhu ruang dengan durasi 8-24 jam.
Sebuah penelitian pada 2017 melaporkan, 354 ml kopi cold brew mengandung 153-238 mg kafein.
Kopi instan
Kopi instan biasanya mengandung lebih sedikit kafein dari pada brewed coffee. Dalam secangkir kopi instan, biasanya mengandung 27-173 mg kafein.
Jika kopi instan tersebut termasuk jenis decaf maka kandungan kafeinnya bisa lebih kecil lagi, yaitu 2-12 mg.
Espresso
Espresso adalah kopi yang dibuat dengan cara memberi tekanan pada bubuk kopi yang sangat halus dengan air panas atau uap yang sangat panas.
Ukuran penyajian espresso umumnya jauh lebih kecil dari pada kopi seduh karena kandungan kafeinnya yang tinggi. Satu cangkir espresso hanya berisi 30 ml kopi, namun kandungan kafeinnya bisa mencapai 75 mg. Jika itu adalah espresso decaf, kandungan kafeinnya sekitar 0-15 mg.
Kopi yang dicampur susu atau cokelat
Secangkir kopi jenis latte atau mocha (237 ml) mengandung 63-175 mg kafein. Jika Anda membutuhkan tingkat fokus yang tinggi dan benar-benar ingin melek, kopi susu atau kopi dengan campuran cokelat bukanlah pilihan tepat.
Biji Kopi Memengaruhi
Bukan hanya jenis penyajian kopi, pemilihan biji kopi juga turut memengaruhi. Seperti diketahui, ada dua biji kopi yang paling populer di dunia, yaitu Arabika dan Robusta.
Menurut studi pada 2016, biji kopi Robusta biasanya mengandung kafein dua kali lebih banyak dibandingkan Arabika.
Para peneliti menemukan, biji Arabika mengandung 34,1-38,5 gr kafein per kilogram kopi kering. Adapun biji Robusta mengandung 68,6-81,6 g kafein per kg kopi kering.
Bagi Anda para pencinta kopi, tidak ada salahnya mengetahui kandungan kafein pada masing-masing jenis kopi di atas tentu sangat penting. Jangan sampai melampaui batas harian yang dapat ditoleransi tubuh.
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 6/11/2019)
Dapatkan artikel jenis dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement