Sukses


Pengertian Hikayat Menurut Para Ahli, Ciri, Struktur, Karakteristik, dan Unsurnya

Bola.com, Jakarta - Hikayat merupakan satu di antara karya kesastraan Indonesia lama yang saat ini sudah jarang dijumpai.

Secara harfiah, hikayat dapat diartikan sebagai kenangan atau riwayat dari buah pikiran penulis kepada orang lain. Biasanya mengisahkan mengenai kehebatan ataupun kepahlawanan seseorang lengkap beserta keanehan, kesaktian serta mukjizat dari tokoh utama.

Definisi tersebut senada menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 107), hikayat adalah cerita Melayu klasik yang menonjolkan unsur penceritaan berciri kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya.

Kisahnya banyak berisi tentang budaya, moral, dan nilai-nilai kehidupan lain sehingga kita dapat memetik pelajaran sebagai cermin kehidupan kita.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa hikayat adalah cerita fiksi Melayu klasik yang mengisahkan riwayat tokoh agung atau sakti berwatak panutan sehingga dapat dipetik berbagai nilai positifnya sebagai cerminan hidup kita.

Mungkin itulah sedikit penjelasan mengenai hikayat. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa menyimak pembahasan tentang hikayat berikut ini, dikutip dari laman Rumusrumus dan Saintif, Kamis (17/3/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Pengertian Menurut Para Ahli dan Ciri-Ciri Hikayat

1. Pengertian Hikayat Menurut Para Ahli

  • Sudjiman; Hikayat berbentuk jenis kisah rekaan. Di mana fiksi sering dipakai dalam karya sastra Melayu lama. Di mana sastra melayu lama mencerminkan tentang kepahlawanan dan keagungan.
  • Pertiwi; Hikayat sejenis dengan folklore. Folklore dapat dicerna sebagai kisah yang tidak bergantung pada sebab akibat. Hal ini disebabkan folklore memiliki teknik tersendiri untuk menikmati waktu dan lokasi secara nyata dan berbeda.
  • Hooykass; Hikayat merupakan cerita roman yang disajikan dalam bahasa Melayu.

2. Ciri-Ciri Hikayat

  • Hikayat bersifat anonim atau tidak diketahui siapa pengarangnya.
  • Hikayat bersifat komunal atau milik bersama (masyarakat).
  • Hikayat bersifat istana sentris yaitu berkisah kehidupan istana.
  • Hikayat bersifat statis atau tetap, tidak berubah.
  • Hikayat bersifat tradisional yaitu meneruskan budaya, tradisi, dan kebiasaan yang dianggap baik.
  • Hikayat bersifat magis, berisi khayalan yang indah dan kekuatan-kekuatan.
  • Hikayat bersifat didaktis, yaitu menyampaikan nilai moral, dan menghibur.
  • Dalam hikayat, bahasa yang digunakan adalah bahasa klise (diulang-ulang).
  • Hikayat menggunakan kata arkhais, Bahasa yang digunakan pada masa lampau. Jarang dipakai/tidak lazim digunakan dalam komunikasi pada masa kini. Contoh: hatta, maka, titah, upeti, bejana, syahdan serta juga sebermula.
  • Bercerita kehidupan impian, tentang tokoh-tokoh baik dan jahat yang dimenangkan oleh tokoh baik.
  • Hikayat memiliki akhir bahagia.
3 dari 4 halaman

Struktur dan Karakteristik Hikayat

3. Struktur Hikayat

  • Abstraksi; Merupakan ringkasan ataupun inti dari cerita yang akan dikembangkan menjadi rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional yang artinya sebuah hikayat boleh tidak memakai abstrak.
  • Orientasi; Adalah bagian yang berkaitan dengan waktu, suasana, maupun tempat yang berkaitan dengan hikayat tersebut.
  • Komplikasi; Berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada bagian ini kita bisa mendapatkan karakter ataupun watak dari tokoh cerita sebab kerumitan mulai bermunculan.
  • Evaluasi; Konflik yang terjadi yang mengarah pada klimaks mulai mendapatkan penyelesaiannya dari konflik tersebut.
  • Resolusi; Pada bagian ini si pengarang mengungkapkan solusi terhadap permasalahan yang dialami tokoh atau pelaku.
  • Koda; Ini merupakan nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari suatu cerita oleh pembacanya.

4. Karakteristik Hikayat

Karakteristik hikayat menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 199) meliputi beberapa poin berikut:

  • Kemustahilan; Hal ini berarti dalam hikayat terdapat banyak hal yang tidak logis atau tidak bisa dinalar, meliputi dari segi bahasa maupun cerita, contohnya: bayi lahir disertai pedang dan panah, seorang putri keluar dari gendang, dan sebagainya.
  • Kesaktian; Berarti tokoh di dalam hikayat memiliki kesaktian yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa, seperti: mengubah wujud menjadi binatang, mampu melenyapkan bangunan hanya dengan satu jentikkan jari saja, dan sebagainya.
  • Anonim; Maksudnya tidak diketahui secara jelas siapa penulis atau penceritanya karena hikayat diceritakan secara lisan dan turun-temurun.
  • Istana sentris; hikayat selalu bertema dan berlatar suatu kerajaan.
4 dari 4 halaman

Unsur Hikayat

  • Tema; Ialah suatu ide atau gagasan yang mendasari sebuah cerita.
  • Latar; Merupakan tempat, waktu, serta suasana yang digambarkan dalam sebuah cerita hikayat.
  • Alur; Adalah suatu jalinan peristiwa dalam sebuah cerita yang terjadi dalam hikayat.
  • Amanat; Merupakan suatu pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui sebuah cerita yang ada.
  • Tokoh; Merupakan pemeran di dalam cerita, pemeran ini baik sebagai pemeran utama ataupun pemeran pendukung. Penokohan adalah penggambaran watak seorang tokoh.
  • Sudut pandang; Merupakan pusat pengisahan dari mana suatu cerita dikisahkan oleh si pencerita tersebut.
  • Gaya; Bagaimana si penulis menyajikan suatu cerita dengan menggunakan bahasa dan unsur-unsur keindahan lainnya.

 

Sumber: Rumusrumus, Saintif

Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer