Sukses


Pengertian Teks Cerita Ulang, Struktur, Unsur, Jenis, Ciri, Kaidah Kebahasaan, dan Contohnya

Bola.com, Jakarta - Pernahkan kamu bercerita tentang pengalaman yang menyedihkan atau membahagiakan di masa lalu dalam bentuk teks? Nah, konsep menceritakan pengalaman tersebut bisa disebut dengan teks cerita ulang.

Teks cerita ulang termasuk materi pelajaran bahasa Indonesia. Lalu, apakah yang dimaksud dengan teks cerita ulang ini?

Teks cerita ulang adalah sebuah teks yang menceritakan kepada pembaca mengenai sebuah cerita, aksi, atau aktivitas lampau.

Tujuan teks cerita ulang adalah melaporkan peristiwa, kejadian, atau kegiatan yang terjadi pada waktu lampau dalam sebuah urutan secara kronologis untuk menghibur atau memberikan informasi kepada pembaca.

Di samping itu, teks cerita ulang dikenal dengan nama recount.

Untuk lebih detailnya, kamu bisa menyimak ulasan mengenai teks cerita ulang berikut ini, dikutip dari laman Theinsidemag dan Seputarpengetahuan, Senin (21/3/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Struktur, Unsur, dan Jenis Teks Cerita Ulang

1. Struktur Teks Cerita Ulang

Terdapat struktur dari teks cerita ulang, yakni:

  • Judul; Memberi gambaran tentang keseluruhan cerita.
  • Orientasi; Memberikan informasi mengenai siapa, apa, di mana, dan kapan kejadian atau peristiwa yang sudah dialami dan ingin diceritakan.
  • Tahapan peristiwa; Bercerita dengan urutan kejadian, peristiwa, atau aktivitas yang ingin dijelaskan.
  • Penutup; Pada bagian ini membahas kesan, kesimpulan atau rekomendasi.

2. Unsur-Unsur Teks Cerita Ulang

Unsur-unsur dari teks cerita ulang adalah:

  • Tema dan amanat
  • Alur
  • Penokohan
  • Latar
  • Nilai dalam cerita

3. Jenis Teks Cerita Ulang

Jenis-jenis dari teks cerita ulang adalah:

  • Teks Ulang Pribadi; cerita ulang yang isinya mengenai peristiwa di mana sang penulis ikut serta secara langsung.
  • Teks Ulang Faktual; cerita ulang yang isinya mengenai peristiwa faktual.
  • Teks Ulang Imajinatif; cerita ulang yang isinya mengenai cerita imajinatif secara mendalam.
3 dari 4 halaman

Ciri dan Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Ulang

4. Ciri-Ciri Teks Cerita Ulang

Ciri-ciri dari teks cerita ulang, sebagai berikut:

  • Sifatnya faktual atau imajinatif.
  • Bercerita tentang kejadian di masa lalu.
  • Disusun secara kronologis.

5. Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Ulang

Kaidah kebahasaan teks cerita ulang. sebagai berikut:

  • Kalimat komplet; Pada teks cerita ulang kalimat yang digunakan berjenis komplet. Hal ini berarti dalam sebuah kalimat harus ada subjek, predikat/kata kerja, serta objek.
  • Kata yang menunjukkan latar; Ada beberapa pilihan kata yang bisa menjelaskan latar dan tokoh dalam cerita. Misalnya kata yang digunakan untuk menjelaskan apa, siapa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana. Kata-kata ini sangat mendukung agar alur cerita bisa dibangun dengan baik.
  • Kata leterangan; Kata keterangan yang digunakan dalam teks cerita ulang adalah yang bisa menunjukkan rentang waktu masa lampau. Contoh mudahnya seperti: sering, sesekali, sebelum, setelah, sesudah, pernah, dan lain-lain.
  • Verba tingkah laku; Kata kerja ini harus bisa menunjukkan tingkah laku masing-masing karakter. Contohnya berlari, mengejar, merangkak, menendang, menulis, dan lain sebagainya. Verba tingkah laku ini berbeda dengan verba mental yang hanya bisa dipikirkan atau tak tampak.
4 dari 4 halaman

Contoh Teks Cerita Ulang

6. Contoh Teks Cerita Ulang Beserta Strukturnya

- Judul

Hiking ke Gunung Prau

- Orientasi (Pengenalan)

Pada Mei 2015, saya bersama teman-teman Organisasi OSIS pergi ke Kawasan Pegunungan Tinggi Dieng untuk melakukan hiking ke Gunung Prau sekaligus untuk melakukan refreshing karena kegiatan sekolah yang begitu padat.

- Peristiwa (Events)

Perjalanan dimulai dari Purwokerto, pertama kami pergi ke terminal bus Purwokerto dan memilih naik bus dengan tujuan ke Wonosobo. Setelah tiga jam kami sampai di Wonosobo, selanjutnya kami beristirahat sekitar satu jam sembari makan minum serta melaksanakan ibadah.

Setelah waktu istirahat selesai, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Dieng dengan menggunakan bus lagi. Akhirnya kami sampai ke Dieng menjelang magrib. Kami melakukan perjalanan ke puncak saat malam hari. Di mana tidak ada satupun dari kami yang membawa senter (karena lupa). Untung saja ada kakak-kakak dari Semarang yang bertemu dengan kami sehingga kami menuju ke puncak gunung secara bersamaan. Akhirnya setelah sampai di puncak, kami membangun tenda dan bermalam di sana.

Reorientasi (Pengulangan Pengenalan)

Tidak sia-sia perjalanan yang kami lakukan mulai dari Purwokerto, Wonosobo, kemudian ke Dieng karena kami jadi lebih mengerti arti tolong menolong serta bersyukur terhadap nikmat yang telah Tuhan berikan, bahwa segala sesuatu yang diciptakan-Nya begitu indah.

 

Sumber: Theinsidemag, Seputarpengetahuan

Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer