Sukses


Jenis-Jenis Lapisan Tanah Beserta Penjelasannya, Ketahui Komponen dan Tahapan Pembentukannya

Bola.com, Jakarta - Tanah adalah lapisan teratas dari litosfer yang terbentuk dari campuran hasil pelapukan batuan anorganik, sisa-sisa organisme, air, dan udara.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) daring, pengertian tanah adalah permukaan bumi atau lapisan bumi yang di atas sekali.

Tanah merupakan lapisan teratas dari bumi. Tanah terbentuk dari bebatuan yang mengalami proses pelapukan. Tanah tersusun dari beberapa lapisan.

Lapisan tanah adalah susunan yang dibentuk oleh berbagai lapisan dalam tanah. Lapisan tanah dapat dikelompokkan berdasarkan penampakan fisik, warna, dan tekstur tanah.

Secara umum tanah memiliki empat lapisan. Penting untuk mengetahui lapisan tanah tersebut. Apa saja jenis-jenis lapisan tanah?

Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis lapisan tanah dan penjelasannya, seperti dilansir dari sumber.belajar.kemdikbud.go.id, Senin (21/3/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Lapisan Tanah

Lapisan Atas

Lapisan atas merupakan lapisan yang terletak hingga kedalaman 30 cm. Lapisan atas sering disebut dengan istilah top soil. Lapisan ini merupakan lapisan yang paling subur karena banyak mengandung bahan organik.

Maka itu, lapisan ini merupakan bagian yang bagus untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan.

Lapisan Tengah

Lapisan tengah terletak tepat di bagian bawah top soil dengan ketebalan antara 50 cm-1 meter. Lapisan ini terbentuk dari campuran pelapukan yang terletak di lapisan bawah dengan material top soil yang terbawa air kemudian mengendap.

Ciri yang dimiliki oleh lapisan tanah ini, yakni berwarna lebih cerah dibandingkan lapisan di atasnya dan bersifat lebih padat. Lapisan ini sering disebut dengan tanah liat.

Lapisan Bawah

Lapisan bawah merupakan lapisan yang mengandung batuan yang mulai melapuk dan sudah tercampur dengan tanah endapan pada lapisan di atasnya atau tanah liat.

Lapisan Induk

Lapisan induk tanah berada pada lapisan paling bawah, terdiri dari materi anorganik dari pecahan batuan yang berasal dari lapsisan yang ada di bawahnya dan tidak mengandung humus.

3 dari 5 halaman

Komponen Penyusun Tanah

Sebagai tempat tumbuhnya berbagai jenis makhluk hidup, tanah terdiri atas beberapa komponen, yaitu bahan padatan (mineral), bahan organik, air, dan udara. Komposisi komponen tanah dapat berubah dan berbeda antara tempat satu dengan yang lainnya.

Bahan padat penyusun tanah adalah berupa batuan yang terbentuk secara alami, tersusun atas campuran mineral dan senyawa dengan berbagai komposisi.

Batuan-batuan tersebut mengalami pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah yang mengandung kandungan mineral berupa ion-ion positif dan negatif.

Ion yang terkandung dalam mineral merupakan nutrisi bagi tumbuhan. Contoh ion positif yang ada dalam tanah antara lain Kalium (K+), Kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+). Sedangkan contoh ion-ion negatif antara lain nitrat (NO3-), dan fosfat (H2PO4 2-).

4 dari 5 halaman

Komponen Penyusun Tanah

Bahan organik tanah terdiri dari sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang mati, daun yang gugur ataupun feses yang telah diuraikan oleh bakteri dan jamur. Hasil dari penguraian ini sering disebut dengan humus.

Humus berperan penting bagi kesuburan tanah dan tanaman yang ada di atasnya. Sementara, air dan udara akan menempati daerah pori-pori tanah (rongga) yang terletak di antara partikel (batuan) tanah.

Rongga udara dapat dijumpai di antara batuan yang terdapat di tanah, di antara batuan dan partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara akar tanaman dengan batu. Aktivitas hewan juga dapat membentuk rongga udara.

Berbeda dengan komposisi tanah secara umum, tanah gambut memiliki komposisi yang hanya terdiri dari bagian padat 100 persen berupa bahan organik dan ruang porinya 100 persen terisi air.

Tanah gambut tidak mengandung bahan mineral dan udara. Hal ini mengakibatkan tanah gambut tidak produktif jika dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.

Di Indonesia, tanah gambut banyak ditemukan di kawasan rawa di Sumatra Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan, dan Papua.

5 dari 5 halaman

Tahapan Pembentukan Tanah

Pembentukan tanah terjadi dalam beberapa tahap, diawali dengan terjadinya proses pelapukan pada batuan. Batuan yang sudah mengalami pelapukan akan dimasuki air dan udara. Keduanya merembes masuk ke batuan. Akibatnya, terjadi pelapukan di dalam batuan.

Pada proses ini, makhluk hidup akan mulai tumbuh pada lapisan permukaan batuan tersebut karena didukung oleh air dan udara.

Akan tetapi, organisme yang dapat berkembang pada tahapan proses pembentukan tanah ini terbilang masih sangat terbatas, misalnya lumut dan mikroba.

Kemudian batuan mulai ditumbuhi rumput dan tumbuhan kecil. Akar tumbuhan tersebut masuk ke batuan dan perlahan-lahan akan menghancurkannya. Lama-kelamaan batuan akan hancur dan menjadi unsur mineral pembentuk tanah.

Dengan terbentuknya humus, tanah menjadi lebih subur sehingga tumbuh-tumbuhan yang lebih besar dapat tumbuh. Waktu yang diperlukan untuk mengubah batuan menjadi tanah subur sangat lama bisa sampai ratusan tahun.

Pembentukan tanah yang membutuhkan waktu sangat lama ini mengingatkan kita betapa berharganya tanah. Itulah mengapa, menjaga tanah tetap subur jauh lebih baik daripada merusaknya.

 

Sumber: Kemdikbud

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer