Bola.com, Jakarta - Ekosistem adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara organisme mahluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Jadi, ekosistem akan membentuk hubungan timbal balik untuk saling berpengaruh.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, ada tiga pengertian ekosistem. Pertama, ekosistem adalah keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan ekologi dalam alam.
Baca Juga
Advertisement
Kedua, ekosistem adalah komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan dan hewan, bersama habitatnya. Pengertian terakhir, ekosistem adalah keadaan khusus tempat komunitas suatu organisme hidup dan komponen organisme tidak hidup dari suatu lingkungan yang saling berinteraksi.
Kehidupan makhluk di bumi terdiri dari beberapa ekosistem. Secara umum, ekosistem yang sering dijumpai ialah ekosistem daratan dan perairan.
Satu di antara jenis ekosistem perairan ialah ekosistem laut. Dalam ekosistem tersebut kumpulan mahluk hidup saling mempertahankan diri dan berkaitan satu dengan yang lain.
Ekosistem laut tersebut juga terbagi menjadi beberapa jenis. Jadi, ada beberapa jenis ekosistem laut yang perlu diketahui.
Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis ekosistem laut, ciri-ciri, pembagian zona, dan manfaatnya yang perlu diketahui, seperti dilansir dari laman dlh.semarangkota.go.id, Rabu (23/3/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-Ciri Ekosistem Laut
Sebelum membahas jenis-jenis ekosistem air laut, penting diketahui terlebih dahulu ciri-cirinya. Ekosistem air laut mempunyai ciri khusus yang membedakannya dengan ekosistem lainnya.
Ciri- ciri ekosistem laut ini secara umum, sebagai berikut:
- Mempunyai variasi suhu, yakni perbedaan suhu antara bagian permukaan laut dengan bagian dalam atau kedalaman air laut.
- Memiliki tingkat salinitas yang tinggi, yakni makin mendekati garis khatulistiwa maka salinitas makin tinggi.
- Tidak terlalu dipengaruhi oleh keadaan iklim dan cuaca.
- Didominasi oleh NaCI hingga mencapai 75 persen.
Advertisement
Jenis-Jenis Ekosistem Laut
1. Ekosistem Estuari
Ekosistem ini berada di wilayah percampuran antara sungai dan air laut. Cahaya matahari masih dapat masuk ke dalamnya. Di dalam ekosistem estuari, terdapat ekosistem hutan mangrove dan ekosistem padang lamun.
2. Ekosistem Laut Dalam
Ekosistem ini berada di palung laut atau bagian laut yang paling dalam. Cahaya matahari tidak dapat masuk ke dalamnya.
Organisme-organisme yang hidup di dalam ekosistem laut dalam ini adalah ikan-ikan yang dapat memancarkan cahaya sendiri, organisme pengurai, dan predator.
3. Ekosistem Pantai Batu
Ekosistem yang memiliki banyak bongkahan batu, baik kecil maupun besar, ini berada di kedalaman sekitar 200 meter dan cahaya matahari dapat masuk ke dalamnya.
Di dalam ekosistem pantai batu, hidup berbagai organisme, seperti siput, kerang, kepiting, dan ganggang cokelat.
4. Ekosistem Pantai Pasir
Ekosistem ini memiliki hamparan pasir yang luas dan berada di pesisir pantai. Pada siang hari, ekosistem pantai pasir selalu terpapar sinar matahari yang kuat. Selain itu, ekosistem ini selalu terkena deburan ombak.
5. Ekosistem Terumbu Karang
Ekosistem ini berada di laut yang dangkal dan jernih sehingga cahaya matahari dapat masuk ke dalamnya. Adapun organisme yang hidup di dalamnya adalah bintang laut, ganggang, hewan-hewan spons, berbagai jenis ikan, mollusca, dan terumbu karang.
Pembagian Zona Ekosistem Laut
Zona Laut Berdasarkan Kedalaman
- Zona litoral berbatasan langsung dengan daratan, paling dangkal, dan paling atas dari lautan. Adapun hewan yang hidup di zona ini adalah bintang laut, bulu babi, cacing laut, kepiting, dan udang.
- Zona neritik disebut juga sebagai ekosistem pantai pasir dangkal karena letaknya sekitar 200 meter dari permukaan laut. Di sini, hidup beberapa ekosistem kecil, seperti ekosistem pantai batu, ekosistem pantai lumpur, dan ekosistem terumbu karang. Selain itu, hidup juga berbagai jenis ikan, ganggang, dan rerumputan laut.
- Zona oseanik sebagai zona terdalam dari ekosistem laut serta terbagi menjadi zona batial dengan kedalaman 200-2.000 meter yang dihuni oleh nekton dan zona abisal dengan kedalaman lebih dari 2.000 meter yang dihuni oleh detrivor, predator, dan pengurai.
Zona Laut Berdasarkan Intensitas Cahaya Matahari
- Zona fotik memiliki kedalaman kurang dari 200 meter sehingga cahaya matahari mudah masuk.
- Zona twilight memiliki kedalaman 200-2.000 meter sehingga cahaya matahari yang masuk hanya sedikit.
- Zona afotik memiliki kedalaman lebih dari 2.000 meter sehingga cahaya matahari tidak dapat masuk.
Zona Laut Berdasarkan Permukaan Secara Vertikal
- Epipelagik berada di antara permukaan laut hingga kedalaman 200 meter.
- Mesopelagik berada di kedalaman 200-1.000 meter.
- Batiopelagik berada di kedalaman 200-2.500 meter.
- Abisalpelagik berada di kedalaman 4.000 meter.
- Hadalpelagik berada di kedalaman lebih dari 6.000 meter.
Advertisement
Manfaat Ekosistem Laut
Ekosistem laut merupakan ekosistem yang banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Beberapa manfaat dari ekosistem air laut, antara lain:
- Sebagai sumber makanan bagi manusia, baik hewani muapun nabati.
- Sebagai pengontrol iklim di dunia.
- Sebagai pembengkit listrik tenaga angin, tenaga ombak, dan tenaga pasang surut.
- Tempat rekreasi dan hiburan.
- Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laut, dan lain sebagainya.
- Tempat barang tambang berada.
- Tempat penelitian dan riset.
- Sumber air minum.
- Jalur transportasi.
- Mata pencaharian penduduk lokal.
Sumber: Web Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang