Macam-Macam Aktivitas Menyehatkan saat Weekend, Kembalikan Energi sebelum Bekerja

1. Luangkan waktu untuk bermeditasi

Saat Anda stres, cobalah untuk bermeditasi. Tidak hanya bisa mengurangi stres, meditasi juga meningkatkan kebahagiaan, penerimaan, dan harga diri. Studi menunjukkan bahwa meditasi setidaknya seminggu sekali bisa bermanfaat bagi kesehatan jantung dan kekebalan tubuh.

Meditasi juga diketahui dapat meningkatkan daya ingat, memperbaiki pola tidur, serta membantu meredakan nyeri.

2. Menari

Menari memiliki manfaat untuk fisik serta mental. Jika Anda menyukainya, tak ada waktu yang lebih tepat untuk melakukannya selain saat akhir pekan.

Menari dapat membantu Anda mengontrol berat badan sambil meningkatkan kekuatan otot, daya tahan, dan kebugaran motorik. Menari juga bisa membantu memperbaiki suasana hati sekaligus menjaga kesehatan jantung.

3. Membersihkan rumah

Apalagi jika Anda tak punya ART, manfaatkan akhir pekan untuk membersihkan rumah. Rumah yang bersih bisa membuat Anda betah, segar, serta mengurangi risiko terkena penyakit akibat rumah yang kotor atau kambuhnya alergi akibat tungau debu.

Rajin membersihkan rumah juga dapat mencegah gangguan cemas.

Rumah berantakan memberikan stimulus (visual, penghidu, sentuhan) berlebih sehingga pikiran Anda terus berpacu. Rumah berantakan juga membuat Anda jadi sulit fokus dalam mengerjakan sesuatu, sulit relaks, baik fisik maupun mental.

4. Jangan tidur terus

Saat hari libur, biasanya banyak orang memanfaatkan kesempatan ini untuk bangun siang, bahkan sampai tidur siang berkali-kali.

Padahal, mengubah pola tidur dapat mengacaukan ritme tubuh. Pada akhirnya, Anda akan kesulitan untuk tidur pada malam hari. 

Kalau sampai kurang tidur, bukan tidak mungkin Anda kurang berenergi, pusing, dan lemas saat harus kembali beraktivitas pada hari Senin.

5. Jangan terlalu sering dan terlalu lama main gawai

Saat libur, biasanya banyak orang yang akan menghabiskan waktu lebih lama memainkan gawai.

Perlu diketahui, penggunaan gawai secara berlebihan berhubungan dengan berbagai keluhan, seperti sakit kepala, nyeri telinga, dan gangguan konsentrasi.

Kondisi tersebuat diduga terkait paparan gelombang elektromagnetik. Selain itu, penggunaan gawai yang tidak bijak dapat menyebabkan gangguan emosi.

Berdasarkan satu penelitian di Swedia, didapat hubungan antara penggunaan gawai yang terlalu sering dengan stres, gangguan tidur, dan terjadinya depresi.

Penelitian lain juga menyimpulkan adanya hubungan antara penggunaan gawai dengan stres. Pada penelitian yang dilakukan pada sejumlah pengguna gawai, dilaporkan bahwa makin seorang mengalami ketergantungan pada gawai, makin tinggi angka stres yang dialami.

6. Jangan minum alkohol

Menurut studi yang dilansir jurnal medis The Lancet, alkohol menjadi faktor risiko utama berbagai penyakit dan kematian dini pada pria dan wanita usia 15-49 tahun di seluruh dunia pada 2016. 

Dilaporkan, hampir 1 dari 10 kematian disebabkan oleh alkohol. Pada tahun itu, kematian yang disebabkan oleh alkohol tercatat sejumlah 2,8 juta kasus.

Kematian tersebut berkaitan dengan kanker, penyakit jantung, infeksi (seperti TBC), kecenderungan menyakiti diri sendiri, kecelakaan lalu lintas, dan kecelakaan yang tidak disadari seperti tenggelam atau kebakaran.

7. Bersosialisasi

Ketika stres telanjur hadir, bagi sebagian orang – apalagi bagi mereka yang cenderung introvert – hari libur inginnya dinikmati sendirian saja. Padahal, interaksi sosial juga penting bagi kesehatan. 

Bersosialisasi bisa membantu melawan risiko depresi serta menurunkan risiko demensia karena dapat meningkatkan daya ingat dan kognitif, sekaligus baik untuk kesehatan mental.

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 20/4/2019)

Dapatkan artikel macam dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.