Sukses


5 Macam Gangguan Pencernaan yang Bisa Terjadi saat Puasa, Ketahui Cara Mencegahnya

Bola.com, Jakarta - Gangguan pencernaan adalah gangguan yang terjadi pada sistem pencernaan manusia. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.

Semua organ tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Adanya sistem pencernaan berguna untuk mengubah makanan menjadi nutrisi.

Untuk bisa mengolah makanan, sistem pencernaan harus sehat agar berfungsi dengan baik. Jadi, organ tersebut bisa mengalami gangguan atau penyakit pada sistem pencernaan.

Penyakit atau gangguan yang menyerang ini akan menghambat sistem kerja organ-organ yang lainnya. Jika gangguan pencernaan ini dibiarkan, bisa berdampak buruk pada organ-organ tubuh yang lain.

Gangguan pencernaan bisa datang kapan saja termasuk saat menjalani puasa Ramadan. Ada berbagai macam gangguan pencernaan yang bisa terjadi dan perlu diwaspadai saat puasa.

Berikut ini rangkuman tentang macam-macam gangguan pencernaan yang bisa terjadi saat puasa Ramadan, seperti disadur dari Klikdokter, Kamis (31/3/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

1. Mual dan Muntah

Mual dan muntah merupakan gangguan pencernaan yang umum terjadi. Biasanya, mual dan muntah terjadi setelah Anda makan terlalu banyak pada saat berbuka puasa.

Apalagi jika menu buka puasa terdiri dari makanan yang berminyak, berlemak, dan tinggi gula. Untuk mencegahnya, hindari makan terlalu banyak saat buka puasa dan berbukalah dengan minum air putih untuk membuat perut nyaman.

3 dari 6 halaman

2. Sembelit

Bagi beberapa orang, berpuasa kerap membuat mereka mengalami sembelit. Kondisi yang juga disebut sebagai konstipasi ini dapat terjadi bila seseorang kurang mengonsumsi makanan berserat, seperti sayur dan buah, selama bulan puasa.

Tak hanya itu, kurang minum air putih bisa membuat feses di dalam saluran cerna menjadi lebih padat sehingga lebih sulit dan sakit untuk dikeluarkan.

Maka itu, untuk mencegahnya Anda wajib mengonsumsi sayuran pada saat sahur dan berbuka puasa. Penuhi juga kebutuhan cairan tubuh selama puasa, yakni dengan minum air minimal delapan gelas per harip

4 dari 6 halaman

3. GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau yang lebih dikenal dengan sakit asam lambung, rentan dialami selama bulan puasa.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh kebiasaan langsung tidur setelah makan sahur. Lalu, naiknya asam lambung dapat terjadi saat Anda makan dalam porsi banyak setelah berpuasa hampir satu hari full.

Untuk menghindarinya, berbukalah dengan porsi kecil terlebih dahulu. Mulailah dengan berbuka dengan air putih, lanjutkan dengan camilan.

Setelah melaksanakan ibadah salat tarawih, barulah Anda bisa makan menu utama. Tidak hanya itu, Anda tidak disarankan untuk langsung tidur setelah makan sahur. Tunggulah 1-2 jam sampai makanan benar-benar turun, barulah Anda bisa kembali melanjutkan tidur.

5 dari 6 halaman

4. Mag

Selain GERD, mag menjadi gangguan pencernaan yang sering dialami oleh siapapun saat menjalani puasa. Mag merupakan kondisi sekumpulan gejala yang ditandai ketika perut begah, perih, dan terasa bergas.

Bila mengalami mag, jangan ragu untuk minum obat (setelah sahur dan sebelum buka puasa). Hindari pula makan makanan yang berminyak dan pedas.

Anda juga tidak dianjurkan mengonsumsi minuman yang mengandung asam dan berkafein tinggi. Guna mengatasi gangguan pencernaan ini saat puasa, sebaiknya konsumsi makanan yang bertekstur lembut seperti bubur. 

6 dari 6 halaman

5. Perut Kembung

Perut kembung bukanlah kondisi yang serius atau berbahaya. Akan tetapi, kondisi tersebut bisa menyebabkan aktivitas sehari-hari jadi terganggu karena perut terasa nyeri dan begah.

Kembung bisa dipicu karena Anda terlalu banyak makan dan minum saat berbuka puasa maupun sahur. Untuk mencegah perut kembung, makanlah dengan porsi yang cukup dan pilih asupan yang mengandung tinggi serat.

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 13/4/2021)

Dapatkan artikel macam dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer