Bola.com, Jakarta - Gorengan adalah satu di antara menu takjil favorit masyarakat Indonesia saat waktu berbuka puasa tiba.
Gorengan dianggap nikmat dan praktis untuk disajikan serta disantap menjadi menu berbuka puasa di bulan Ramadan.
Baca Juga
Advertisement
Itulah mengapa, gorengan merupakan satu di antara jenis makanan yang paling dicari saat menjelang waktu berbuka puasa. Namun, di balik kenikmatan tersebut, kebiasaan berbuka puasa dengan menyantap gorengan bukan pilihan terbaik.
Banyak bahaya makan gorengan saat buka puasa yang bisa ditimbulkan dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
Hal itulah menjadi penyebab mengapa banyak pakar kesehatan yang kurang menyarankan konsumsi gorengan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Lalu, apa saja bahaya kesehatan dari mengonsumsi gorengan pada saat berbuka puasa?
Berikut ini macam-macam bahaya kesehatan mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa yang perlu diwaspadai, dikutip dari laman Gooddoctor dan ners.unair.ac.id, Rabu (6/4/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Macam-Macam Bahaya Kesehatan
1. Menyebabkan Obesitas
Makanan yang digoreng mengandung lebih banyak kalori, bisa menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas. Obesitas bisa memicu berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, stroke, dan kanker.
Anda sebaiknya menghindari makan gorengan, seperti pastel, bakwan goreng, tahu goreng, dan lain sebagainya saat buka puasa jika tidak ingin bertambah berat badan setelah Ramadan.
2. Diabetes
Diabetes bukan cuma muncul karena asupan makanan tinggi gula, tetapi juga gorengan. Orang yang mengonsumsi gorengan empat hingga enam porsi per minggu berisiko 39 persen terkena diabetes tipe 2.
3. Risiko Terkena Kanker
Ada baiknya Anda membatasi makan gorengan untuk buka puasa karena ada risiko kanker yang bisa mengintai. Proses penggorengan pada makanan dapat memicu pembentukan akrilamida, senyawa beracun yang berbahaya bagi tubuh.
Akrilamida dapat meningkatkan beberapa jenis kanker, terutama di bagian ginjal, endometrium, dan ovarium.
Advertisement
Macam-Macam Bahaya Kesehatan
4. Meningkatkan Asam Lambung
Bahaya mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa selanjutnya yakni dapat meningkatkan asam lambung. Saat berpuasa, tubuh manusia otomatis akan kekurangan asupan makanan dan minuman.
Akibatnya, perut kosong dan asam lambung akan makin meningkat secara perlahan. Jika hal semacam ini terjadi maka tubuh akan merasakan beberapa gejala yang terasa sakit seperti mengalami rasa panas di area leher hingga dada.
5. Menyebabkan Iritasi Usus
Lemak adalah zat gizi yang paling lambat dicerna dibandingkan karbohidrat, protein, vitamin, dan sebagainya. International Journal of Molecular Medicine menyebut makanan berlemak tinggi atau bahaya makanan berminyak dapat memicu sakit perut, kram, dan diare.
Kondisi ini dapat terjadi khususnya bagi orang dengan gangguan sistem pencernaan seperti sindrom iritasi usus dan pankreatitis (radang pankreas) akut.
Macam-Macam Bahaya Kesehatan
6. Membuat Gatal pada Tenggorokan
Mengonsumsi gorengan terlalu banyak saat buka puasa akan menimbulkN rasa gatal yang disertai serak pada tenggorokan. Hal tersebut karena kandungan akrolein, yang merupakan jenis senyawa organik tak jenuh yang terkandung pada gorengan.
Akrolein ini berasal dari minyak goreng yang sudah berkali-kali digunakan untuk menggoreng dan tidak jarang banyak penjual gorengan menggunakan minyak goreng tersebut hingga berwarna hitam pekat.
7. Menganggu Pencernaan
Semua jenis makanan yang digoreng mengandung lemak trans dan lemak jenuh. Lemak termasuk makanan yang sulit dicerna tubuh dibandingkan karbohidrat. Apabila gorengan menjadi menu pertama buka puasa, tubuh harus bekerja ekstra keras untuk mencerna makanan tersebut.
Hal ini dapat menyebabkan gangguan kinerja saluran pencernaan. Gangguan pencernaan yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan makan gorengan saat buka puasa, seperti sakit perut, mual, mulas, dan sembelit.
Sumber: Gooddoctor, ners.unair.ac.id
Dapatkan artikel macam dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement