Bola.com, Jakarta - Kebijakan moneter adalah tindakan pemerintah untuk memengaruhi perekonomian dengan menentukan jumlah uang yang beredar. Perubahan jumlah uang yang beredar akan memengaruhi tingkat suku bunga.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, kebijakan moneter adalah semua tindakan pemerintah, bank-bank sentral, dan otoritas publik yang lain yang memengaruhi kuantitas kredit bank.
Baca Juga
Advertisement
Sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999, Bank Indonesia sebagai bank sentral mempunyai wewenang untuk melaksanakan kebijakan moneter.
Jadi, bank sentral berperan penting dalam melakukan tujuan kebijakan moneter untuk mencapai stabilitas harga. Apa saja tujuan kebijakan moneter tersebut?
Berikut ini rangkuman tentang tujuan kebijakan moneter, jenis, dan pengaruhnya, seperti dilansir dari sumber.belajar.kemdikbud.go.id, Jumat (8/4/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tujuan Kebijakan Moneter
Menjaga Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan perekonomian yang berjalan sesuai dengan harapan, terkendali, dan berkesinambungan. Hal ini berarti pertumbuhan arus uang yang beredar seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
Menjaga Stabilitas Tingkat Harga
Kebijakan moneter dapat dilakukan saat terjadi ketakstabilan tingkat harga. Ketakstabilan ini terjadi ketika jumlah uang beredar tidak seimbang dengan jumlah barang.
Adakalanya harga naik atau turun tidak beraturan sehingga perubahan harga dapat memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.
Advertisement
Tujuan Kebijakan Moneter
Meningkatkan Kesempatan Kerja
Jika jumlah uang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa maka perekonomian akan stabil. Saat keadaan ekonomi stabil, perusahaan akan mengadakan investasi.
Investasi ini memungkinkan adanya lapangan pekerjaan baru. Adanya lapangan pekerjaan baru atau perluasan usaha berarti meningkatkan kesempatan kerja.
Perbaikan Neraca Pembayaran
Kebijakan moneter dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Jika nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah maka harga-harga barang yang diproduksi di Indonesia akan menjadi lebih murah di pasar internasional.
Kondisi tersebut bisa memperkuat daya saing dan meningkatkan jumlah ekspor. Peningkatan jumlah ekspor akan memperbaiki neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
Jenis-Jenis Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter dibedakan menajadi kebijakan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Kebijakan moneter kuantitatif adalah kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral untuk memengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian.
Penawaran uang yang ditambah akan menurunkan suku bunga. Hal tersebut mengakibatan terjadinya perkembangan kegiatan ekonomi sehingga tingkat kesempatan kerja menjadi lebih tinggi dan penganggguran akan berkurang.
Selain penawaran uang yang perlu ditambah, pengeluaran agregat perlu dikurangi, sehingga terdapat keseimbangan antara pengeluaran dalam ekonomi dengan jumlah penawaran barang-barang.
Kebijakan moneter kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan tiga instrumen berikut:
- Operasi Pasar Terbuka.
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
- Politik Diskonto (Discount Policy)
Politik diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami masalah likuiditas sehingga harus meminjam ke bank sentral.
Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
- Giro Wajib Minimum (Reserve Requirement Ratio)
Giro wajib minimum adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada bank sentral.
Jadi, apabila terjadi kenaikan tingkat inflasi, bank sentral akan menaikkan ketentuan cadangan wajib minimum. Akibatnya, dana yang akan disalurkan oleh bank umum kepada masyarakat berkurang dan tingkat inflasi turun.
Advertisement
Jenis-Jenis Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter Kualitatif
Kebijakan moneter kualitatif adalah kebijakan bank sentral yang bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank perdagangan.
Tujuan utama kebijakan ini bukan untuk mengawasi perkembangan penawaran uang, tetapi untuk memengaruhi jenis-jenis pinjaman yang diberikan institusi keuangan.
Hal ini memungkinkan bank sentral menggalakan pertumbuhan ekonomi ke arah yang diharapkan. Kebijakan moneter kualitatif biasanya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
- Pengawasan Pinjaman Secara Terpilih
Bank sentral melakukan pengawasan agar pinjaman dan investasi yang dilakukan sesuai ketentuan dan keinginan pemerintah. Hal ini dilakukan terutama untuk mengendalikan dan mengawasi corak pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank.
- Imbauan Moral (Moral Suasion)
Imbauan moral yang dilakukan oleh bank sentral adalah dengan menganjurkan bank-bank untuk melakukan penyesuaian dalam mengalokasikan dananya. Dengan demikian, keadaan yang diharapkan pemerintah dapat tercapai.
Pengaruh Kebijakan Moneter dalam Perekonomian
Seperti diketahui, kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu, seperti menekan laju inflasi.
Kebijakan moneter di suatu negara sangat terbatas operasionalnya, terlebih di negara-negara yang sedang berkembang.
Akan tetapi, kebijakan moneter mempunyai peranan penting dalam pengaturan kegiatan ekonomi suatu negara terutama negara yang sedang berkembang, khususnya ketika inflasi meningkat tinggi.
Sumber: Kemdikbud
Advertisement