Sukses


Macam-Macam Adab Berbuka Puasa Sesuai Sunah Nabi Muhammad

Bola.com, Jakarta - Puasa adalah ibadah menahan diri dari nafsu, makan dan minum serta segala hal yang membatalkannya, mulai terbit fajar hingga azan magrib.

Saat berbuka puasa, ada berbagai adab yang harus umat Muslim ketahui. Tidak sekadar makan dan minum.

BACA JUGA: Doa-doa Puasa Ramadhan Lengkap Beserta dengan Artinya

Nabi Muhammad saw., mencontohkan sejumlah adab berbuka puasa yang harus diperhatikan dan hendaknya diamalkan. Sebab, jika tidak dilakukan bisa jadi kehilangan keberkahan dan pahala.

Selain memberikan kebaikan, adab tersebut dapat menyempurnakan ibadah puasa dan bermanfaat bagi kesehatan.

Adab yang telah dicontohkan Nabi Muhammad saw., bisa menjadi satu di antara pedoman bagi umat Muslim.

Lalu, apa saja adab berbuka puasa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw.?

Berikut ini macam-macam adab berbuka puasa sesuai sunah Nabi Muhammad saw., yang harus diperhatikan dan hendaknya diamalkan, dikutip dari laman bsmu.or.id, Jumat (8/4/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Macam-Macam Adab Berbuka Puasa Sesuai Sunah Nabi Muhammad

1. Bersegeralah Berbuka Puasa

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya: "Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

لاَيَزَالُ الدِّيْنُ ظَاهِرًا مَا عَجَّلَ النَّاسُ الْفِطْرَ، لِأَنَّ الْيَهُوْدَ وَ النَّصَارَى يُؤَخِرُوْنَ

Artinya: "Agama ini akan senantiasa menang selama manusia menyegerakan berbuka, karena orang-orang Yahudi dan Nasrani mengakhirkannya." [HR. Abu Dawud 2/305, Ibnu Hibban 223, sanadnya Hasan]

Dengan demikian, ketika waktu berbuka tiba, umat Muslim dilarang untuk menunda-nunda berbuka karena hal ini lebih mendekati kebaikan. Meski, kondisi badan yang masih kuat bukan alasan untuk mengakhirkannya.

2. Berdoa sebelum Memulai Berbuka

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Artinya: "Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi." (HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadis ini sahih dengan berbagai jalan dan penguatnya)

Maka jangan lewatkan kesempatan ini untuk berdoa. Alangkah lebih baiknya daripada melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat, sempatkan waktu untuk berdoa. Selain doa berbuka puasa dapat berdoa apa pun untuk segala hajat.

3 dari 5 halaman

Macam-Macam Adab Berbuka Puasa Sesuai Sunah Nabi Muhammad

3. Membaca Basmalah ketika Mulai Berbuka

Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

Artinya: "Apabila salah seorang di antara kalian makan maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta'ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta'ala di awal, hendaklah ia mengucapkan, 'Bismillahi awwalahu wa akhirahu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)'." (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858. At Tirmidzi mengatakan hadis tersebut hasan sahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadit tersebut sahih)

Terkadang ketika bersegera berbuka menyebabkan kita lupa untuk membaca basmalah, namun hal itu bukan menjadi halangan untuk segera membacanya ketika ingat. Banyak keberkahan yang akan timbul dengan memulai sesuatu dengan bismillah.

4. Mengutamakan Hidangan Sunah ketika Berbuka

Dianjurkan untuk mengawali berbuka dengan beberapa biji kurma basah (ruthab), jika tidak ada boleh berbuka dengan biji kurma kering (tamr), dan jika tidak ada maka berbuka dengan minum air putih.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رُطَبَاتٍ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ

Artinya: "Dari Anas bin Malik, ia berkata, 'Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum salat dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada ruthab maka beliau berbuka dengan tamar (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air'." (HR. Abu Dawud (no. 2356), Ad-Daruquthni (no. 240) dan Al-Hakim (I/432 no. 1576). Dihasilkan oleh Imam Al-Albani dalam Irwaul Ghalil fi Takhrij Ahadith Manaaris Sabiil IV/45 no. 922)

Membuka dengan yang manis memiliki manfaat untuk mengembalikan tenaga dengan cepat sehingga tubuh memiliki kekuatan untuk kembali melakukan ibadah.

4 dari 5 halaman

Macam-Macam Adab Berbuka Puasa Sesuai Sunah Nabi Muhammad

5. Tidak Berlebih-lebihan dalam Berbuka

Saat berbuka puasa, kita biasanya dihidangkan berbagai jenis makanan, mulai yang ringan hingga makanan berat. Terkadang saking bernafsunya, kita ingin melahap semua yang ada di depan mata.

Satu di antara anjuran ketika berbuka adalah tidak berlebih-lebihan. Tidak hanya sunah nabi, hal tersebut juga tidak baik untuk tubuh Anda.

Menghidangkan makanan yang terlalu banyak sehingga sampai jatuh pada sikap tabdzir dan israf, juga tidak dianjurkan dalam berbuka.

Allah Swt., tidak suka kepada orang-orang yang bersikap tabdzir, sebagaimana firman Allah Swt., di dalam Al-Qur'an surat Al-An’am: 141 yang artinya. "Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah Swt., tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan."

6. Membaca Doa selesai Berbuka

Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا أَفْطَرَ قَالَ « ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ ».

Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika telah berbuka mengucapkan, 'Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru Insyaallah (rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)'." (HR. Abu Daud no. 2357, hasan)

Adapun doa berbuka yang tersebar di tengah-tengah kaum Muslimin, yaitu:

 اللَّهُـمّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

"Allahumma Laka Sumtu Wa Ala Rizqika Aftartu."

Artinya: "Ya Allah untuk-Mulah aku berpuasa dan atas rezeki-Mu aku berbuka."

Kedua-duanya boleh dipakai merujuk pada pendapat Syaikh Ibnu Utsaimin ulama Saudi Arabia yang mengatakan, walau status hadisnya dhoif, masih bisa dipakai sebagai fadhail a'mal (gemar beramal).

Hadis dapat dipakai untuk fadhail amal jika mencukupi lima syarat, yaitu bukan masalah tauhid, bukan masalah halal haram, tidak terkait periwayat kadzab (pendusta), masih bernaung ke dalam hadis sahih, dan untuk fadhail a'mal.

5 dari 5 halaman

Macam-Macam Adab Berbuka Puasa Sesuai Sunah Nabi Muhammad

7. Memberi Hidangan Berbuka untuk Orang yang Puasa

Dari Zaid bin Khalid Al-Juhani radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Artinya: "Siapa memberi makan orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga." (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadis ini sahih)

8. Bersyukur ketika Diberi Hidangan Berbuka, Serta Berterima Kasih dengan Mendoakannya

Doa yang bisa diucapkan untuk mereka adalah doa yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berikut ini:

اللَّهُمَّ بَارِك لَهُم فِيمَا رَزَقْـــتَهُم وَاغْفِرْ لَهُم وَارحَمْهُم

"Allahumma baarik lahum fii maa razaqtahum, waghfir lahum, warhamhum."

Artinya: "Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau anugerahkan kepada mereka, ampuni mereka dan berikanlah rahmat kepada mereka." (HR. Muslim dalam Sahihnya 2042 dari Abdullah bin Busrin)

 

Sumber: bsmu.or.id

Dapatkan artikel Islami berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer