Dibungkam Ganda Korsel, Fajar / Rian Gagal Pertahankan Gelar Korea Open

Bola.com, Suncheon - Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, membuang kesempatan untuk mempertahankan gelar Korea Open. Fajar/Rian dipaksa menelan kekalahan dari wakil Korea Selatan, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae, final pada Korea Open 2022.

Pada pertandingan yang digelar di Palma Indoor Stadium, Suncheon, Minggu (10/4/2022), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, sebenarnya tampil mengesankan pada gim pertama final Korea Open 2022. Fajar/Rian berhasil meraih kemenangan tipis dengan skor 21-19.

Berhasil Menjadi Juara di Kumamoto Masters Japan 2024, Fajar / Rian Bertekad Semakin Lebih Baik

Namun, pada gim kedua wakil Korsel berhasil bangkit. Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae memberikan tekanan yang membuat Fajar/Rian harus kehilangan banyak poin dan menutup pertandingan dengan kekalahan 15-21.

Pada gim penentuan, Fajar/Rian sebenarnya berusaha untuk mengalahkan Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae. Itu dilihat dengan adanya kejar-kejaran poin yang berlangsung pada pertandingan tersebut.

Namun, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae berhasil tampil percaya diri. Akhirnya, Fajar/Rian harus mengakui kekalahan 18-21 pada pertandingan yang berlangsung selama 1 jam 2 menit.

Kekalahan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto membuat Indonesia dipastikan tanpa gelar pada Korea Open 2022. Sebelumnya, Jonatan Christie juga menyerah dari tunggal China, Weng Hong Yang dengan rubber gim 21-12, 19-21, 15-21.

Berita Video Highlights Indonesia Masters 2021, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto Vs Muhammad Shohibul Fikri / Bagas Maulana pada Selasa (16/11/2021)

2 dari 3 halaman

Jojo Runner-up

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie gagal menjadi juara Korea Open 2022. Jonatan kalah dari pemain China, Weng Hong Yang dengan rubber gim 21-12, 19-21, 15-21 di Palma Indoor Stadium, Suncheon, Minggu (10/4/2022).

Jonatan Christie menyayangkan raihan runner-up pada Korea Open 2022. Pemain yang akrab disapa Jojo itu mengaku menyesal karena dirinya selangkah lagi menjadi juara pada turnamen tersebut.

"Puji Tuhan pastinya karena bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. Kalau dibilang menyesal pasti menyesal, tadi sepertinya sudah hampir menjuarai Super 500 pertama saya," kata Jojo usai pertandingan.

"Akan tetapi, kembali lagi Tuhan yang memberi dan Tuhan juga yang mengambil. Jadi saya tetap bersyukur dengan hasil ini," ucap Jojo.

3 dari 3 halaman