Bola.com, Jakarta - Ramadan merupakan bulan yang istimewa dan selalu ditunggu-tunggu umat Islam di seluruh dunia. Saat bulan Ramadan tiba, semua umat Muslim melaksanakan kewajiban ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Arti puasa Ramadan secara umum adalah menahan lapar, haus serta kegiatan yang membatalkan puasa. Praktiknya, puasa dilaksanakan sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Baca Juga
Advertisement
Jika seseorang melaksanakan puasa dengan benar maka berat badan dan lemaknya akan berkurang. Namun, terkadang yang terjadi malah justru sebaliknya, berat badan mengalami kenaikan selama bulan Ramadan.
Hal biasanya dikarenakan banyaknya jenis hidangan yang dimakan selepas berbuka puasa hingga sahur.
Bagi sebagian orang, berat badan yang melonjak menjadi sebuah masalah. Maka itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar berat badan tidak naik selama bulan Ramadan.
Berikut ini rangkuman tentang cara agar berat badan tak melonjak selama puasa di bulan Ramadan, seperti disadur dari Klikdokter, Selasa (12/4/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Batasi Jumlah Kalori
Adapun yang dimaksud membatasi jumlah kalori yang dikonsumsi adalah dengan secara gradual meningkatkan kalori harian Anda.
Dengan membatasi jumlah kalori dan meningkatkannya secara perlahan, hal ini akan menghindari cara makan dalam jumlah yang terlalu banyak.
Misalnya pada dua minggu terakhir berpuasa, mulailah untuk meningkatkan secara bertahap kalori yang masuk. Contohnya, pada tiga hari pertama, mengosumsi 1500 kalori, kemudian ditingkatkan menjadi 1750 kalori, dan seterusnya hingga normal kembali pada 2000 kalori.
Jika Anda bingung dengan penghitungan kalori, bisa menggunakan jumlah mangkok nasi sebagai patokannya.
Advertisement
Hindari Makanan Tinggi Gula
Saat berbuka puasa, biasanya mengonsumsi makanan dan minuman yang manis seperti sirup, es buah, manisan, dan lain-lain. Bukannya tidak boleh, tetapi sebaiknya tidak dilakukan setiap hari.
Jika terbiasa mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi gula, bisa membuat Anda mudah lapar dan pada akhirnya akan mencari makanan tambahan untuk dikonsumsi. Hal tersebut yang membuat berat badan mudah bertambah.
Sebagai solusi, ganti makanan manis tersebut dengan sumber gula yang lambat dicerna oleh tubuh, seperti nasi merah, roti gandum, oatmeal, muesli, granola, dan makanan tinggi serat lainnya.
Sebaiknya mengonsumsi yang manis-manis seperti sirup cukup 1-2 kali saja dalam seminggu.
Pilihlah Sumber Karbohidrat dengan Indeks Glikemik Rendah
Contoh karbohidrat dengan indeks glikemik yang rendah adalah sayur-sayuran, gandum utuh, dan kacang-kacangan.
Makanan yang tinggi serat dan karbohidrat dengan indeks glikemik rendah cenderung lebih lama dicerna oleh tubuh sehingga penyerapan gula juga akan bertahan lebih lama.
Dengan kadar gula yang stabil dalam waktu lama, hal ini akan mencegah Anda makan atau ngemil terlalu banyak.
Advertisement
Pilihlah Makanan yang Mengandung Protein Tinggi
Beralihlah ke makanan yang mengandung protein tinggi, seperti daging tanpa lemak, ikan, produk susu sapi rendah lemak, gandum, kacang-kacangan, dan biji-bijian seperti chia seed.
Protein akan membantu Anda mengurangi rasa lapar dan membantu membentuk otot. Selain itu, protein yang tinggi mengurangi ketergantungan tubuh terhadap karbohidrat sebagai sumber energi utama.
Konsumsi protein setidaknya sebanyak 20-30 gram per hari atau setara dengan 1-2 kepal tangan per sajian.
Tetap Biasakan Berolahraga
Selama bulan puasa, tetap biasakan diri Anda untuk rutin berolahraga. Jangan jadikan berpuasa sebagai alasan untuk malas berolahraga.
Dengan tubuh yang tetap aktif, metabolisme tubuh Anda akan tetap tinggi dan stabil sehingga pembakaran energi dan lemak tetap optimal.
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 20/5/2018)
Dapatkan artikel cara dari berbagai tema lainnya dengan mengklik tautan ini.
Advertisement