Bola.com, Jakarta - Kalimat inversi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjeknya.
Dengan kata lain, kalimat inversi dapat diartikan kalimat yang terbalik dan berbeda dari biasanya (kalimat versi).
Advertisement
Kalimat inversi memiliki unsur atau pola kalimat yang membentuk pola PSOK, PSO, dan sebagainya.
Umumnya, dalam penulisan kalimat inversi selalu beriringan dengan kalimat versi, dan merupakan penekanan terhadap makna dari sebuah kalimat.
Inversi dapat digunakan untuk mempercantik tulisan. Jadi, apabila sebuah kalimat terasa janggal, kita bisa menggunakan inversi untuk memperjelas keutuhan informasi.
Itulah sedikit gambaran perihal kalimat inversi. Adapun untuk lebih detailnya, kamu bisa menyimak pembahasannya berikut ini, seperti dilansir dari laman Ayo-berbahasa dan Dosenpintar, Rabu (13/4/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-Ciri Kalimat Inversi
Adapun beberapa kalimat inversi mempunyai sebuah ciri-ciri sebagai berikut:
- Predikat selalu mendahului subjek.
- Didahului oleh kata kerja atau verb.
- Menekankan arti dari sebuah kalimat.
- Objek dan lampirannya sewenang-wenang (Itu bisa ada dan mungkin ada atau mungkin tidak ada).
- Makna kalimat inversi lebih tegas dibandingkan dengan kalimat versi.
Advertisement
Contoh Kalimat Inversi
- Dipotongnya buah itu menggunakan pisau dapur. Pola kalimat: dipotongnya = predikat, buah itu = subjek, menggunakan pisau dapur = keterangan (keterangan alat).
- Dibelinya cincin itu dengan harga mahal. Pola kalima: dibelinya = predikat, cincin itu = subjek, dengan harga mahal = keterangan (keterangan cara).
- Dijualnya ponsel itu dengan harga murah. Pola kalimat : dijualnya = predikat, ponsel itu = subjek, dengan harga murah = keterangan (keterangan cara).
- Dipangkasnya batang pohon rambutan itu karena terlalu rindang. Pola kalimat: dipangkasnya = predikat, batang pohon rambutan itu = subjek, karena terlalu rindang = keterangan (keterangan sebab).
- Disiramnya tanaman itu ini setiap sore. Pola kalimat: disiramnya = predikat, tanaman itu = subjek, setiap sore = keterangan (keterangan waktu).
- Disimpannya uang itu ke dalam dompet. Pola kalimat: disimpannya = predikat, uang itu = subjek, ke dalam dompet = keterangan (keterangan tempat).
- Dipindahkannya kayu ini dengan hati-hati. Pola kalimat: dipindahkannya = predikat, kayu ini = subjek, dengan hati-hati = keterangan (keterangan cara).
- Dibawakannya oleh-oleh untuk kami. Pola kalimat: dibawakannya = predikat, oleh-oleh = subjek, untuk kami = keterangan (keterangan tujuan).
- Dimasaknya nasi itu di dapur. Pola kalimat: dimasaknya = predikat, nasi itu = subjek, di dapur = keterangan (keterangan tempat).
- Dibakarnya sampah itu oleh ayah. Pola kalimat: dibakarnya = predikat, sampah itu = subjek, oleh ayah = keterangan (keterangan cara).
- Dibelilah baju itu di toko. Pola kalimat: dibelilah = predikat, baju itu = subjek, di toko = keterangan (keterangan tempat).
- Dikerjakannya tugas sekolah itu di rumah. Pola kalimat: dikerjakannya = predikat, tugas sekolah itu = subjek, di rumah = keterangan (keterangan tempat).
- Disumbangkannya sisa gajinya itu ke yayasan. Pola kalimat: disumbangkannya = predikat, sisa gajinya itu = subjek, ke yayasan = keterangan (keterangan tempat).
- Ditembakinya teroris itu dengan menggunakan timah panas. Pola kalimat: ditembakinya = predikat, teroris itu = subjek, menggunakan timah panas = keterangan (keterangan alat).
- Dimainkan Andi sebuah bola di halaman. Pola kalimat: dimainkan = predikat, Andi = subjek, sebuah bola = objek, di halaman = keterangan (keterangan tempat).
- Berangkatlah dia ke Jakarta. Pola kalimat: berangkatlah = predikat, dia = subjek, Ke Jakarta = keterangan (keterangan tempat).
Sumber: Ayo-berbahasa, Dosenpintar
Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengeklik tautan ini.