Bola.com, Jakarta - Tanah merupakan bagian permukaan bumi tempat tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan serta tempat hidupnya berbagai jenis hewan dan miliaran mikroorganisme di bumi.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) daring, pengertian tanah adalah permukaan bumi atau lapisan bumi yang di atas sekali.
Baca Juga
Advertisement
Perlu diketahui, proses terbentuknya tanah di bumi membutuhkan waktu yang bisa dibilang sangat lama, tidak hanya jutaan tahun, melainkan sekitar miliaran tahun yang lalu.
Tanah tersusun dari beberapa komponen. Komponen penyusun tanah adalah bahan yang berpengaruh terhadap pembentukan tanah, sehingga menjadi satu kesatuan bagian yang utuh dan membentuk bagian yang baru.
Ada beberapa komponen penyusun tanah yang penting untuk diketahui. Apa saja komponen penyusun tanah tersebut?
Berikut ini rangkuman tentang macam-macam komponen penyusun tanah yang perlu diketahui, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Kamis (14/4/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Batuan
Batuan merupakan bahan padat yang terbentuk secara alami yang tersusun dari campuran mineral dan senyawa dengan berbagai komposisi.
Para ahli geologi mengelompokan batuan menjadi tiga jenis berdasarkan proses terjadinya, yaitu batuan beku, sedimen, dan matemorf.
Batuan dapat berasal dari magma gunung berapi yang mendingin. Batuan-batuan yang ada di bumi tersebut mengalami pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah.
Advertisement
Udara
Meski tanah adalah benda yang kelihatan padat, sebenarnya di tanah-tanah tersebut terdapat rongga-rongga yang terisi udara.
Rongga udara tersebut terdapat di antara partikel (butiran) tanah, di antara batuan dan partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara akar tanaman dengan batuan.
Rongga udara juga dapat terbentuk oleh aktivitas hewan tanah, misalnya cacing.
Humus
Humus adalah komponen organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi (penguraian) hewan atau tumbuhan yang telah mati, daun yang gugur, ataupun feses oleh bakteri dan jamur.
Humus adalah tanah yang memiliki tekstur gembur dan memiliki banyak pori-pori sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran udara. Kondisi tersebut menyebabkan tanah humus akan memperoleh cukup udara dan mampu mempertahankan air sehingga tanah selalu lembap.
Selain itu, humus mengandung mineral-mineral dan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan.
Advertisement
Air
Makhluk hidup yang hidup di tanah pada umumnya butuh kelembapan tanah. Kelembapan tanah disebabkan karena keberadaan air di dalam tanah.
Begitu pula tumbuhan juga membutuhkan air. Air diserap oleh tumbuhan setelah air menembus tanah dan mencapai akar.
Mineral
Di dalam kerak bumi inilah terdapat banyak kandugan mineral berupa ion-ion positif dan negatif. Beberapa ion positif yang ada dalam tanah adalah kalium ( K+), kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+).
Sedangkan ion-ion negatif adalah nitrat (NO3), fosfat (H2PO4), dan sulfat (SO42-). Ion-ion tersebut merupakan nutrisi bagi tumbuan yang diserap melalui akar.
Kandungan mineral dalam tanah yang berbeda-beda menentukan sifat dan karakter suatu tanah. Tidak semua tanah sesuai untuk bercocok tanam.
Advertisement
Komponen Organik
Tanah merupakan tempat hidup dari beberapa makhluk hidup, seperti bakteri, jamur, alga, serangga, dan cacing tanah. Organisme tanah tersebut menguraikan bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup sehingga menghasilkan material organik di dalam tanah.
Tanah yang subur tidak hanya ditentukan oleh kandungan mineral di dalamnya, tetapi juga sifat fisika dan kimia tanah.
Sumber: Kemdikbud