Bola.com, Jakarta - Lebaran identik dengan sajian berbagai kue kering, seperti nastar, putri salju, kue sagu, dan banyak lagi lainnya. Tentu saja, sajian kue yang beraneka ragam tersebut bisa menggoda Anda.
Meski nikmat dan menggugah selera, Anda sebaiknya tidak kalap saat makan kue Lebaran. Pasalnya, kue-kue tersebut terbuat dari karbohidrat dan gula, jika dikomsumsi secara berlebihan akan berdampak tidak baik bagi tubuh.
Baca Juga
Advertisement
Maka itu, Anda perlu membatasi dan mengendalikan diri ketika melihat kue-kue tersebut.
Selain itu, Anda perlu memahami aneka akibat mengonsumsi kue Lebaran secara berlebihan. Ingat sesuatu yang berlebihan akan berakhir dengan tidak baik.
Berikut macam-macam bahaya makan kue Lebaran secara berlebih, seperti disadur dari Klikdokter, Kamis (28/4/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Meningkatkan Risiko Depresi
Aneka kue kering yang tersedia saat Lebaran umumnya dibuat menggunakan tepung putih, yang merupakan karbohidrat olahan. Bahan tersebut bisa berdampak negatif pada suasana hati bahkan bisa meningkatkan risiko depresi.
Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition (2015) mengungkapkan adanya hubungan antara konsumsi karbohidrat olahan seperti roti putih dan depresi pada wanita pasca menopause.
Advertisement
Meningkatkan Risiko Obesitas
Meski memiliki rasa yang tidak terlalu manis, kue kering yang kerap tersaji saat Lebaran diam-diam mengandung kadar gula dan lemak jenuh tinggi.
Mengonsumsi makanan dengan jumlah gula dan lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas alias kelebihan berat badan.
Memengaruhi Memori Otak
Hampir setiap jenis kue kering diolah menggunakan produk yang mengandung lemak trans. Senyawa tersebut dibutuhkan untuk memperbaiki tekstur, umur simpan, dan rasa kue.
Melansir dari British Daily Mail, para peneliti mengatakan bahwa lemak trans dalam biskuit, kue kering, dan makanan olahan dapat merusak fungsi memori di otak.
Fakultas Kedokteran Universitas California melakukan penelitian terhadap 1000 pria sehat di bawah usia 45 tahun yang mengonsumsi lemak dalam jumlah besar. Peneliti menemukan, sebagian besar pria tersebut memiliki masalah dengan ingatannya.
Advertisement
Menyebabkan Diabetes Tipe 2
Makanan manis atau tinggi gula dapat mengganggu fungsi insulin di dalam tubuh. Lama-kelamaan, hal tersebut bisa menyebabkan terjadinya resistensi insulin, yang faktor risiko diabetes tipe 2.
Sebuah studi populasi yang melibatkan lebih dari 175 negara menemukan bahwa risiko diabetes meningkat sekitar 1,1 persen untuk setiap 150 kalori gula yang dikonsumsi.
Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke
Meningkatnya risiko penyakit jantung dan stroke adalah bahaya kue kering yang paling mengerikan. Faktanya, depresi, obesitas, dan diabetes memiliki hubungan yang erat dengan penyakit jantung maupun stroke.
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 13/5/2021)
Yuk, baca artikel macam-macam lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement