Bola.com, Jakarta - Sungkem merupakan satu di antara tradisi Lebaran yang ada di masyarakat Indonesia. Idulfitri atau Lebaran merupakan momen berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat.
Tak hanya sekadar berkumpul, Lebaran juga menjadi momen untuk saling memaafkan. Tradisi bermaaf-maafan inilah yang akhirnya dikenal dengan sungkeman.
Baca Juga
Advertisement
Tradisi sungkeman berasal dari budaya Jawa, yang menggambarkan bakti kasih dari anak kepada orang tua. Sungkeman menjadi sebuah ritual yang tidak terlewatkan saat Idulfitri tiba.
Hingga kini, tradisi sungkeman masih melekat kuat pada masyarakat Indonesia. Cara sungkem Lebaran juga harus sesuai dengan adab tradisi yang ada.
Dengan mengetahui cara sungkem lebaran yang baik, kamu bisa melestarikan tradisi ini ke generasi yang berikutnya.
Berikut cara sungkem Lebaran yang benar dan sedikit sejarah tradisinya, disadur dari Liputan6, Minggu (1/5/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sejarah Tradisi sungkem
Tradisi sungkeman umum dilakukan oleh budaya Jawa. Istilah sungkem berasal dari bahasa Jawa yang berarti sujud atau tanda bakti.
Dalam catatan sejarah, tradisi sungkeman pertama kali didokumentasikan dan dilembagakan pada masa pemerintahan KGPAA Sri Mangkunegara I.
Sungkeman adalah sebuah prosesi adat yang dilakukan oleh seseorang yang biasanya lebih muda kepada orang yang lebih tua dengan tujuan sebagai bentuk penghormatan ataupun sebagai bentuk permintaan maaf.
Sungkem biasa dilakukan ketika Idulfitri tiba atau pada saat prosesi pernikahan untuk meminta restu orang tua.
Sungkeman juga bisa dianggap sebagai wujud ucapan rasa terima kasih. Dalam pernikahan, prosesi sungkeman adalah wujud rasa terima kasih dari anak kepada orang tuanya yang telah berjasa melahirkan dan membesarkannya.
Tujuan sungkem saat Idulfitri selain untuk menghormati, juga sebagai permohonan maaf, atau "nyuwun ngapura". Istilah "ngapura" bisa jadi berasal dari bahasa Arab "ghafura" yang berarti tempat pengampunan.
Advertisement
Cara Sungkem Lebaran
Saat sungkem, terdapat cara sungkem lebaran yang benar. Berikut persiapan dan caranya:
- Orang tua duduk di kursi atau tempat yang lebih tinggi
Prosesi ini menggambarkan bahwa orang tua wajib diperlakukan secara hormat oleh seluruh anak-anaknya.
- Apit kedua tangan dengan kepala menunduk dan posisi jongkok di depan orang tua
Sikap tubuh seseorang yang merendah dan dengan tulus meminta maaf kepada orang yang telah berjasa dalam hidupnya juga menjadi sarana menghilangkan ego pribadi.
- Cium tangan orang tua sambil mengucapkan kalimat maaf
Posisi jongkok sambil cium tangan merupakan ekspresi memuliakan orang yang lebih tua. Ucapkan kalimat maaf sebagai permohonan maaf jika telah membuat kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
Melalui sungkeman, semua orang diharapkan bisa memulihkan hubungan yang telah rusak. Dengan sungkeman, rasa sakit hati terobati dan rasa percaya dipulihkan.
Disadur dari: Liputan6.com (Reporter: Anugerah Ayu Sendari/Editor: Fadila Adelin. Published: 4/6/2019)
Yuk, baca artikel cara lainnya dengan mengikuti tautan ini.