Sukses


Cara Mengatasi Anak yang Suka Menyontek, Orang Tua Perlu Tahu

Bola.com, Jakarta - Monyontek saat ujian atau ulangan di sekolah merupakan tindakan tidak terpuji. Namun, bagaimana apabila anak Anda ketahuan suka menyontek di sekolah?

Menyontek dilarang dalam aturan di sekolah karena merupakan perbuatan curang. Meski begitu, tidak sedikit anak yang coba-coba melanggarnya.

Berbagai faktor dapat menjadi penyebab seorang anak memilih curang dengan menyontek, di antaranya tekanan akademik (bisa datang dari sekolah, orang tua, maupun diri anak sendiri), anak kurang percaya diri, pengaruh lingkungan (melihat menyontek sebagai perilaku umum dan berdampak positif, yakni melihat teman yang menyontek mendapat nilai lebih bagus), maupun faktor internal sang anak, semisal perilaku rebel dan impulsivitas.

Alhasil, orang tua perlu memahami terlebih dulu hal yang mendorong anak melakukan tindakan tersebut. Caranya dengan mengajak anak berkomunikasi secara terbuka.

Orang tua disarankan untuk tidak memarahi langsung sang anak, apalagi memberinya label pada anak. Selain itu, ada beberapa cara lain yang bisa Anda lakukan.

Bila perilaku itu terus terulang dan sulit ditangani, orang tua dan anak dapat berkonsultasi dengan psikolog untuk memperoleh penanganan psikologis yang dibutuhkan,

Berikut beberapa cara mengatasi anak yang suka menyontek, yang bisa dilakukan orang tua, disadur dari Klikdokter, Selasa (10/5/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Cara Mengatasi Anak yang Suka Menyontek

Berikut beberapa cara mengatasi anak yang suka menyontek, yang bisa dilakukan orang tua:

  • Memberikan contoh yang baik bagi anak. Misalnya, orang tua bisa berbagi pengalaman-pengalaman mereka yang bekerja keras dibandingkan berbuat curang.
  • Orang tua bisa memfasilitasi anak untuk belajar, misalnya memberi kursus tambahan, ikut membantu anak belajar, dan sebagainya. 
  • Menurunkan ekspektasi atau target yang tampak tidak realistis bagi anak. 
  • Dibandingkan berfokus pada hasil yang dicapai anak, fokuslah menghargai setiap usaha dan proses yang dilakukan anak.
  • Ketika anak berhadapan kegagalan, beri apresiasi atas kerja kerasnya. Selanjutnya, dukung anak untuk bangkit dan kembali berusaha. 
  • Buat kesepakatan dengan anak. Bila perilaku menyontek terulang lagi, tetapkan konsekuensi apa yang harus diterapkan.
  • Dibanding memberi hukuman yang menakutkan bagi anak, Anda dapat membuat kesepakatan terkait hal-hal yang disukai anak sebagai konsekuensi. Misalnya, mengurangi waktu bermain gawai.
  • Berdiskusi juga dengan guru atau pihak sekolah agar penanaman nilai dan pengarahan yang diberikan dapat diterapkan secara konsisten. 

 

Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 9/12/2020)

Dapatkan artikel cara dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer