Bola.com, Jakarta - Drama adalah jenis karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog. Naskah yang berisi dialog tersebut kemudian ditampilkan dalam sebuah pertunjukkan yang diperankan oleh aktor.
Kata drama berasal dari bahasa Yunani, 'draomai', yang berarti beraksi, bertindak, berbuat, dan berlaku. Pada hakikatnya, drama menggunakan beberapa tokoh untuk mengungkapkan dialog disertai gerak-gerik dan unsur artistik pertunjukan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), drama merupakan komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan atau watak melalui tingkah laku atau dialog yang dipentaskan.
Dalam memerankan drama diperlukan naskah. Para pemain atau aktor harus membawakan cerita atau memerankannya sesuai teks atau naskah. Jadi, dalam memerankan drama tidak asal-asalan.
Berikut ini kumpulan contoh teks drama dalam beragam tema yang bisa dipertunjukkan, seperti dilansir dari lamanĀ thegorbalsla.com, Selasa (17/5/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Teks Drama Dua Orang
Di kamar Freya, Nayla datang dan duduk di pinggir kasur. Sementara Freya sedang berbaring di kasurnya.
Nayla: Frey, kamu kenapa?
Freya: Enggak papa kok Nay, aku cuma sedikit stres aja karena ujian masuk PTN tinggal sedikit lagi.
Nayla: Oh jadi itu yang membuat kamu mengurung diri di kamar terus? Terus kata mama kamu, kamu makannya sedikit.
Freya: Iya, lagi gak mood buat ngapa-ngapain nih.
Nayla: Frey, jangan gitu dong. Kalau kamu ga mau makan, mengurung diri terus di kamar, nanti kamu sakit. Terus kalau kamu sakit, kamu nanti enggak bisa ikut ujian tulis masuk PTN itu gimana ? Makin ribet nanti urusannya.
Freya: Iya juga ya, tapi gimana dong. Aku bingung nih.
Nayla: Yang kamu bingungin apa, Frey?
Freya: Aku bingung, nanti kalo aku enggak masuk PTN, aku harus gimana?
Nayla : Sekarang, kamu jangan mikirin hasilnya dulu. Kamu belajar aja dulu yang rajin, banyakin jawab-jawab soal ujian tahun lalu. Urusan hasil itu belakangan.
Freya: Udah kok, Nay. Tapi, aku masih aja merasa takut ngebayangin kalau aku enggak diterima.
Nayla: Kayaknya kamu perlu untuk refreshing deh biar kepala kamu enggak pusing. Gimana kalau kita belajar bareng? Kita bisa cari tempat di luar sana kayak taman, kafe, dan yang lain. Biar kamu enggak tertekan, sekalian bisa liat pemandangan yang bagus terus hirup udara segar. Gimana menurut kamu?
Freya: Wah ide bagus tuh. Aku juga mau hirup udara segar. Otakku udah mumet banget nih.
Nayla: Ya udah, ayo.
Freya: Terima kasih ya Nay, kamu selalu ada di saat aku lagi butuh bantuan.
Nayla: Iya sama-sama, Frey.
Freya dan Nayla pun saling berpelukan.
Advertisement
Contoh Teks Drama Tiga Orang
Sore itu ada dua orang remaja putri bernama Sarah dan Siti, yang ingin pergi ke sebuah mini market untuk membeli camilan.
Siti: Sar aku lapar! Yuk kita pergi ke mini market terdekat.
Sarah: Pas sekali aku juga lapar, yuk beli camilan. (Setelah perbincangan tadi mereka memakai motor dan helm tapi tidak pakai masker)
Siti: Ayok, Sar, kamu yang bawa motornya aku yang bonceng ya.
Sarah: Ok.
(Saat tiba di depan mini market mereka melihat ada polisi yang sedang berpatroli masker pada masa PPKM COVID-19. Mereka kaget bukan kepalang karena saat itu tidak pakai masker)
Sarah: Sit, gimana ini ada polisi aku lupa tidak bawa masker.
Siti: Aduh aku juga lupa lagi enggak bawa masker
(Selanjutnya polisi datang dan menanyai mereka lalu di beri hukuman untuk menghafalkan Pancasila.)
Polisi: Selamat sore Dik, kok enggak pakai masker?
Sarah: Anu Pak lupa tadi saya buru-buru soalnya
Siti: Saya juga lupa Pak
Polisi: Begini ya, Dik. Masker itu untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari paparan COVID-19. Lain kali jangan lupa ya. Sekarang karena kalian berdua enggak bawa masker harus melafalkan Pancasila.
Sarah: Baik Pak, kami bersalah dan berjanji tidak akan lupa bawa masker lagi (lalu mereka berdua melafalkan Pancasila).
Contoh Teks Drama Lima Orang
Siang itu, lima orang sekawan yakni Danu, Dina, Dita, Didi, dan Dadang sepakat untuk mengerjakan tugas sepulang sekolah bersama.
Dita: Nanti kita kerjakan tugas di tempat biasa ya teman-teman.
Didi: Di balai desa atau di rumah Danu?
Dita: Di balai desa saja.
Dina: Baiklah teman-teman, kalau begitu saya pulang ganti baju dan makan dulu baru saya ke balai desa.
Setelah mereka semua pulang ke rumah masing-masing. Saat jam menunjukkan pukul empat sore, Dina, Dita, dan Didi segera berangkat menuju balai desa. Hanya Danu yang tidak berangkat karena sepulang sekolah ia tertidur pulas dan lupa jika sudah sepakat mengerjakan tugas.
*Di balai desa*
Didi: Danu mana ya? Sudah hampir jam lima dia tidak kunjung datang.
Dina: Jangan-jangan dia lupa jika sekarang kita akan mengerjakan tugas?
Dita: Atau mungkin dia mengira kalau kita akan mengerjakan tugas di rumahnya. Sebaiknya kita ke rumahnya mungkin dia sudah menunggu kita.
Dadang: Mungkin dia ada urusan, tetapi lupa memberitahu kita. Kita tunggu saja di sini sembari menyelesaikan separuh tugas.
Mereka berempat mengerjakan tugas bersama terlebih dahulu sembari menunggu kedatangan Danu. Setelah jam di tangan Dadang menunjukkan pukul 5.30 sore, terlihat dari jauh anak laki-laki terengah-engah berlari membawa tas.
Didi: Tuh kan, Danu baru kemari.
Dina: Eh.. iya. Tetapi, kenapa dia berlari seperti dikejar hantu dan memakai seragam sekolah?
Danu: Teman-teman? Sedang apa kalian sepagi ini di balai desa? Apa kalian tidak takut terlambat ke sekolah?
Seketika Dita, Dina, Didi dan Dadang tertawa terbahak-bahak.
Dita: Ini masih sore, Danu. Pasti kamu baru bangun tidur kan?
Dina: Makanya Dan, kita dilarang tidur sampai hampir petang.
Wajah Danu memerah disertai rasa malu dan menyesal.
Advertisement
Contoh Teks Drama Tujuh Orang
Di sebuah desa tinggalah sepasang suami istri yang sudah tua. Mereka tinggal berdua karena anak-anak mereka semuanya pergi ke perantauan. Saat itu suaminya sedang duduk di teras.
Kakek: Ma, ambilkan papa tehnya, dong!
Nenek: Tidak usah panggil saya Ma, kita sudah tua, sudah kakek nenek. Anak-anak kita juga sudah dewasa bahkan ada yang sudah memiliki anak. Kita sudah menjadi kakek dan nenek.
Kakek: Ya sudah kalau begitu, Nek ambilkan kakek tehnya!
Nenek: Memangnya saya terlihat tua makanya Anda panggil saya nenek?
Kakek: Loh, bagaimana sih dipanggil mama tidak mau dipanggil nenek marah?
Tetangga yang mendengar kegaduhan mereka ikut menimpali.
Pak Sukri: Kalian selalu bertengkar seperti muda-mudi yang masih pacaran.
Kakek: Maunya sih, begitu Pak Sukri, tapi apa daya kulit sudah mengendur.
Bu Sukri: Memangnya kalau kulit mengendur disebut tua ya, Pak?
Nenek: Dia selalu berlagak seperti anak muda, padahal mengangkat kursi saja kentutnya keluar.
Tiba-tiba datang Karni, anak pertama suami-istri tersebut beserta anaknya yang bernama Yuli. Karni membawakan oleh-oleh luar kota untuk kedua orang tuanya.
Kakek: Sudah berapa tahun kamu tidak mengunjungi ayah dan ibumu ini, Karni?
Yuli: Kakek memang pikun, baru sebulan yang lalu kami kemari.
Nenek : Dia memang pikun, kadang sampai lupa kalau dia sudah makan sampai enam kali sehari.
Pak Karni: Wah, kalau begitu nanti badan bapak akan gendut seperti pemain sumo.
Bu Karni: Kalau badan bapak gendut kasihan ibu nanti disenggol sedikit langsung melayang.
Nenek: Huusss, kamu kira ibu tidak memiliki kekuatan untuk melawan badan sumo bapakmu? Tenaga ibu masih kuat seperti anak muda.
Bu Sukri : Ternyata suami istri sama saja, tidak mau kalah mengaku muda.
Contoh Teks Drama Delapan Orang
Pagi itu di sebuah sekolah SMA, Bayu berlari menghampiri Jono, Liyana, Nina, Ardi, Mira, Cici, dan Ahmad.
Bayu: Teman-teman, kemarin ada satu di antara teman kita yang ditahan polisi karena terlibat kasus narkotika.
Jono: Iya, kemarin saya mendengar kabar burung tersebut, tetapi saya tidak mengetahui siapa anak yang ditahan tersebut.
Nina: Katanya sih, kalau tidak salah dengar yang ditangkap polisi itu si Riko anak kelas sebelah.
Ahmad: Ya ampun, kasihan sekali, pasti dia ada masalah sehingga sampai mencoba obat-obatan terlarang sebagai pelariannya. Di satu sisi, kejadian tersebut merusak nama baik sekolah kita.
Liyana: Tetapi, bisa saja dia merupakan korban atau dijebak orang. Kita tidak boleh menuduhnya sebagai pengguna terlebih dahulu sebelum ada bukti yang kuat.
Nina: Setahuku, dia memang berasal dari keluarga cukup mampu, tetapi kurang kasih sayang dari orang tuanya.
Ardi: Benar kata Liyana, sekarang banyak oknum tidak bertanggung jawab yang menjebak atau mencari korban lainnya.
Cici: Sekarang memang sedang marak kasus narkotika di kalangan remaja. Hampir setiap hari tayangan di televisi menyiarkan berita tentang kasus narkotika.
Ahmad: Kita harus pandai-pandai memilih teman bergaul dan mewaspadai orang asing di sekitar kita.
Mira: Kasih sayang dan perhatian orang tua memang sangat berpengaruh pada kehidupan remaja yang masih labil. Kalau orang tua terus mengabaikan anak-anaknya, mereka akan terjerumus ke pergaulan bebas.
Bayu: Katanya sih, dia tidak sampai dipenjarakan karena masih di bawah umur. Dia hanya akan melewati tahap rehabilitasi dan kedua orang tuanya perlu diselidiki lebih jauh terkait ketaktahuan mereka tentang anaknya yang sudah berulang kali menggunakan obat terlarang tersebut.
Cici: Semoga saja setelah direhabilitasi, Riko bisa sembuh dan bersekolah seperti biasanya.
Liyana: Semoga saja, perjalanan hidup kita masih panjang. Usia kita sekarang ini merupakan usia di mana kita menemukan jati diri dan merencanakan masa depan. Sangat disayangkan jika tindakan buruk yang kita perbuat sekarang dapat menghancurkan masa depan kita.
Jono: Mari kita bersama-sama saling mendukung dan mengingatkan supaya kita tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang merusak masa depan. Kuatkan iman dan terbuka kepada orang tua, keluarga, teman terdekat jika ada masalah agar kita tidak depresi sehingga bisa memicu melakukan perbuatan terlarang seperti mencoba menggunakan narkotika!
Ā
Sumber: Thegorbalsla
Dapatkan artikelĀ contohĀ dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement