Bola.com, Jakarta - Macam-macam penyakit yang dapat menyerang di musim kemarau perlu Anda ketahui sehingga Anda bisa menjaga diri.
Indonesia bersiap menyambut musim kemarau. Saat ini Anda mungkin telah merasakan cuaca panas dan hawa terik saat siang hari, bahkan merasa gerah saat malam hari.
Advertisement
Secara khusus, Anda juga harus waspada karena seperti halnya penghujan, musim kemarau juga rentan menimbulkan penyakit. Setidaknya ada delapan penyakit yang mudah menyerang di musim kemarau.
Saat musim kemarau, udara menjadi lebih kering dan berdebu. Kondisi ini membuat Anda harus menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.
Caranya, selalu konsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, serta cukup tidur. Selanjutnya, pastikan Anda mencukupi kebutuhan minum air putih setidaknya delapan gelas sehari.
Lalu, apa saja penyakit yang lebih mudah terjadi musim kemarau? Berikut macam-macam penyakit yang rentan menyerang di musim kemarau, disadur dari Klikdokter, Selasa (17/5/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penyakit yang Rentan Menyerang di Musim Kemarau
Ancaman dehidrasi
Saat musim kemarau di mana cuaca sangat panas, Anda akan lebih rentan mengalami dehidrasi. Maka itu, selalu cukupi kebutuhan air minimal delapan gelas sehari, terlebih bagi Anda yang lebih banyak beraktivitas di luar ruangan.
Heatstroke
Heatstroke sangat mungkin terjadi saat musim kemarau di mana cuaca sangat panas. Ini merupakan kondisi kegawatdaruratan yang terjadi ketika suhu tubuh terlalu panas akibat paparan suhu panas di luar tubuh dalam jangka waktu yang lama. Suhu tubuh bisa mencapai 40 derajat Celsius.
Kondisi ini harus segera mendapat pertolongan medis karena dapat dengan cepat merusak fungsi berbagai organ dalam tubuh, seperti otak, jantung, ginjal, dan organ vital lainnya hingga mengancam jiwa.
Infeksi saluran pernapasan atas
Musim kemarau identik dengan udara menjadi lebih berdebu. Debu-debu yang bertebaran di udara berpotensi mengiritasi saluran pernapasan. Dalam kondisi demikian, Anda menjadi lebih rentan mengalami infeksi saluran pernapasan atas.
Advertisement
Penyakit yang Rentan Menyerang di Musim Kemarau
Mata kering
Mata kering atau dry eyes bisa terjadi ketika udara sangat kering. Udara yang kering saat musim kemarau dapat meningkatkan penguapan air mata. Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan masalah dry eyes.
Gejala-gejala dry eyes biasanya dirasakan pada kedua mata, yang meliputi perih, sensasi terbakar, dan gatal di mata. Adapun yang dirasakan seperti mata memerah, mata mengganjal, mata belekan, sensitif terhadap cahaya, pandangan kabur, dan air mata keluar terus-menerus.
Dermatitis atopik
Dermatitis atopik adalah penyakit kulit kronis yang membuat kulit meradang, gatal, kering, dan pecah-pecah. Biasanya, kondisi ini disebut juga sebagai penyakit eksim.
Cuaca panas juga bisa membuat kulit Anda alergi. Sebab, cuaca panas membuat kulit kering dan membuat lapisan kulit menipis. Pada akhirnya, kuman mudah masuk dan membuat Anda alergi.
Deman berdarah
Tak hanya saat musim hujan, demam berdarah juga berisiko muncul di musim kemarau. Hal ini karena nyamuk-nyamuk dewasa mulai berkembang.
Penyakit yang Rentan Menyerang di Musim Kemarau
Diare
Diare sering menyerang di musim hujan dan kemarau. Berkurangnya pasokan air bersih di beberapa tempat, bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, termasuk proses pencucian makanan dan peralatan makan. Akibatnya, kondisi makanan dan peralatan makan yang kotor berpotensi menyebabkan diare.
Selain itu, kondisi musim kemarau membuat makanan lebih mudah terkontaminasi oleh udara yang berdebu. Kondisi hidangan yang kurang higienis itu berisiko menimbulkan diare.
Tifus
Tifus merupakan penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Salmonella typhii. Penyakit ini sering ditularkan melalui konsumsi makanan yang tercemar bakteri Salmonella.
Pencemaran makanan dapat terjadi akibat ada binatang seperti lalat yang hinggap di makanan. Lalat tersebut sangat mungkin membawa bakteri Salmonella saat hinggap di makanan, jika sebelumnya menempel di feses.
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 24/6/2019)
Dapatkan artikel macam dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement