Bola.com, Jakarta - Menyambut Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) pada 20 Mei berbagai kegiatan dilakukan untuk memperingati peristiwa bersejarah tersebut.
Satu di antara kegiatan yang bisa dilakukan adalah menyampaikan sambutan atau pidato pada upacara Hari Kebangkitan Nasional.
Baca Juga
Advertisement
Seperti diketahui, Hari Kebangkitan Nasional menjadi momen penting untuk menghargai para pejuang terdahulu yang semangat dalam mengupayakan persatuan, kesatuan, dan nasionalisme kemerdekaan Indonesia.
Untuk itu, kita sebagai penerus Bangsa Indonesia harus memanfaatkan momen ini dengan sebaik mungkin.
Bagi kamu yang sedang mencari inspirasi teks pidato bertema Hari Kebangkitan Nasional, kamu bisa menyimak beberapa contohnya di bawah ini.
Berikut ini contoh-contoh teks pidato tentang Hari Kebangkitan Nasional yang dapat dijadikan referensi, dikutip dari laman Bangmaul dan Jagoberpidato, Rabu (18/5/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Teks Pidato Hari Kebangkitan Nasional 1
Assalamualaikum. Wr. Wb
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Hari ini tepat tanggal 20 Mei di mana merupakan hari yang sangat bersejarah bagi bangsa, yaitu hari Kebangkitan Nasional.
Telah kita ketahui bahwa Bangsa Indonesia lama dijajah, silih berganti para penentang penindasan dan penjajahan bermunculan. Mereka menentangnya dengan cara kontak langsung. Bertempur, mengangkat senjata melawan kekuatan penjajah.
Berbagai cara telah dilakukan, tetapi semuanya belum menampakkan hasil. Perjuangan mengangkat senjata ternyata tidak efektif dan belum mampu mengusir mengusir penjajah dari tanah air karena sifat dari peperangan masih sporadis artinya perlawanan terhadap penjajah bisa masih bersifat lokal atau kedaerahan dan tidak menyeluruh.
Sebab mengapa penjajah bisa bertahan lama menjajah bumi persada ini, karena belum tumbuhnya kesadaran nasionalisme dan persatuan yang kuat di antara bangsa kita sehingga dengan mudah penjajah mematahkan perjuangan kita.
Taktik perang gerilya yang dilancarkan oleh Pangeran Diponegoro dapat dikalahkan, Perang Aceh juga dapat dipatahkan. Dengan ditangkapnya para pemimpin, praktis perlawanannya menjadi lumpuh. Namun demikian, semangat juang dari bangsa kita tetap tinggal dan tidak pernah pudar.
Pada saat Indonesia hampir-hampir gagal dalam menghadapi perlawanan senjata penjajah, munculah pemuda-pemuda pelopor yang terdiri dari Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dr. Soetomo, HOS Cokroaminoto, Dr. Setya Budi (Douwes Dekker), KH. Hasyim Asshari, KH. Akhmad Dahlan, dan masih banyak sederet nama lain yang mengubah cara menghadapi penjajah melalui jalur politik dan organisasi. Organisasi politik pertama muncul dengan nama Budi Utomo, berdiri tanggal 20 Mei 1908, lalu empat tahum kemudian tepatnya tahun 1912 berdiri serikat Islam. Setelah itu bermunculan organisasi-organisasi baik politik maupun non politik seperti organisasi kepanduan sekarang Pramuka namanya.
Hal ini menandakan bahwa bangsa kita waktu itu mulai tumbuh kesadaran kalau perjuangan senjuata melawan penjajah belum membuahkan hasil. Oleh karena itu perjuangan dilanjutkan melalui jalur diplomasi dan organisasi.
Sejak itulah, yaitu tepatnya tanggal 20 Mei 1908, merupakan titik tolak kebangkitan bangsa Indonesia dari perjuangan senjata melawan penjajah ke perjuangan politik dan organisasi sehingga pada tanggal 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Semoga api semangat kebangkitan nasional ini mampu menjiwai semangat perjuangan kita dalam mengisi kemerdekaan ini. Tetapi, yang terpenting dari semuanya itu ialah semangat nasionalisme yang senantiasa tetap tumbuh sampai selama-lamanya.
Demikianlah sambutan singkat ini, apabila ada salah ucap yang kurang berkenan di hati saudar-saudara, kami mohon maaf.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan selamat berjuang.
Wassalamualaikim. Wr. Wb
Advertisement
Teks Pidato Hari Kebangkitan Nasional 2
Assalamualaikum Wr. Wb
Selamat pagi para hadirin yang berbahagia,
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan rezeki dari-Nya, kita dapat berkumpul dalam suasana yang bahagia di hari peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
20 Mei tentu bukan menjadi tanggal yang biasa-biasa saja bagi kita semua. Pada tanggal itulah tumbuh semangat juang bangsa kita untuk menjadi bangsa yang mandiri. Hal tersebut sangat penting bagi kita, karena berkat semangat itulah kini kita bisa merasakan pendidikan dan kehidupan yang layak.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Menghargai jasa para pahlawan merupakan hal yang kecil dibandingkan dengan yang mereka lakukan untuk kita. Oleh karena itu, keutamaan yang sebaiknya kita lakukan adalah memanjatkan rasa syukur.
Berkat jasa para pendahulu kita, mereka berhasil menghasilkan kader-kader bangsa dengan meningkatkan kualitas pendidikan dan melestarikannya sehingga mampu bertahan hingga kini kita dapat merasakannya. Menjadi tugas untuk kita semua untuk terus memperbaiki sistem pendidikan kita agar terlahir kader bangsa terbaik.
Dari perjalanan bangsa kita, sudah terlihat jelas akan pentingnya pendidikan. Marilah kita ulurkan tangan kita untuk orang sekitar yang kurang akan urusan pendidikan. Karena dengan pendidikan, kita dapat mengubah kehidupan menjadi lebih baik.
Hal itu perlu kita lakukan dengan meningkatnya biaya pendidikan hingga banyak yang mengeluh. Mereka yang memilki penghasilan rendah sulit untuk menjangkaunya. Dengan uluran tangan itu, kita dapat memberikan manfaat bagi mereka. Tak hanya sampai di situ, Allah Swt. akan memberikan balasan yang berlipat ganda untuk pemberi sedekah.
Hadirin yang saya hormati,
Kebangkitan Nasional dilatar belakangi oleh kaum terpelajar. Mereka telah mengenyam pendidikan baik di dalam maupun luar negeri karena itulah mereka mulai menyadari keterbelakangan yang dialami oleh bangsanya. Hal itulah yang membuat mereka bertekad untuk memperbaiki dan mengangkat derajat bangsa yang begitu dicintainya.
Dengan pendidikan yang mereka miliki, mereka dapat menganalisis kegagalan demi kegagalan perjuangannya. Kegagalan yang dialami mereka sadari dengan satu sebab yang sangat berpengaruh besar, yaitu persatuan nasional. Persatuan tidak tercapai karena tidak adanya organisasi yang menghimpun bangsa Indonesia untuk merencanakan langkah perjuangan.
Penjajahan yang bangsa Indonesia alami menyebabkan banyak kerugian, yaitu:
- Pendidikan dan pengajaran yang terpuruk
- Sumber daya alam yang dirampas
- Tidak adanya kesadaran akan nasionalisme
Ketiga hal itulah yang membuat timbulnya kesadaran nasional. Kebangkitan bangsa kita ditandai dengan Budi Utomo. Itu dikarenakan Budi Utomo oraganisasi pertama yang berdiri. Awalnya organisasi yang didirikan oleh siswa STOVIA itu bersifat sosial, tetapi dengan perkembangan yang terjadi, organisasi itu berubah menjadi organisasi politik.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Dengan berdirinya Budi Utomo, membuat berkobarnya semangat nasional. Contohnya adalah Serikat Dagang Islam yang didirikan oleh H. Saman Hudi yang kemudian berubah nama menjadi Serikat Islam. Diteruskan pada 1912 di Bandung berdirilah organisasi politik pertama yang bernama Indische Partij. Organisasi ini didirikan oleh tiga serangkai, yaitu Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi), Suwardi Suryaningrat, dan dr. Cipto Mangunkusumo. Dan banyak lagi organisasi yang bersifat sosial maupun politik lahir. Mereka lahir dengan semangat juang untuk Indonesia yang merdeka.
Perjuangan sosial politik menjadi makin terbuka dan banyak membuka hati maupun pikiran Bangsa Indonesia untuk kehidupan tanpa penjajah. Kini kita sudah merdeka! Namun, kita bisa kita lihat, bangsa ini masih dalam keadaan terpuruk dalam suasana global yang makin panas. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menyelesaikannya.
Saudara-saudara yang berbahagia.
Demikian pidato singkat saya. Saya memohon maaf apabila terdapat kata-kata yang tidak berkenan. Terima kasih atas perhatiannya.
Selamat pagi, salam merdeka!
Wassalamualaikum Wr. Wb
Sumber: Bangmaul, Jagoberpidato
Yuk, baca artikel contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.