Bola.com, Jakarta - Kota Nam Dinh lebih ramai daripada Kota Viet Tri, kandang Timnas Indonesia U-23 sebelumnya. Lebih banyak kendaraan dan orang yang berlalu-lalang. Namun, situasinya berbalik jika membahas transportasi, khususnya taksi.
Di Nam Dinh, saya kesusahan mencari taksi. Apakah ada taksi online semacam Gocar atau Grabcar? Tentu tidak ada. Adanya taksi lokal bernama Mai Linh. Saya sudah beberapa kali mencoba untuk memesan Mai Linh lewat aplikasi, namun tidak pernah dapat.
Advertisement
Saya tiba di Nam Dinh pada Rabu (18/5/2022) sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama dua jam dari Hanoi.
Meski lebih ramai dari Viet Tri, mencari kendaraan umum ternyata tak lebih mudah dari bayangan. Padahal mobilitas saya mesti dipercepat lagi untuk segera sampai di hotel tempat Timnas Indonesia U-23 menginap.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Susahnya Mencari Makanan Halal
Saya datang untuk mengikuti sesi konferensi pers laga semifinal SEA Games 2021 antara Thailand kontra Timnas Indonesia U-23 di Nam Cuong Hotel pukul 10.20.
Begitu sampai di Nam Cuong Hotel, perut saya mulai keroncongan. Maklum, saya tidak sempat sarapan sebelum berangkat ke Nam Dinh. Sebab, saya sudah dijemput supir travel pada pukul 06.00.
Saya bergegas mencari sarapan yang halal di Nam Dinh. Resepsionis hotel menyarankan saya untuk berjalan beberapa ratus meter demi menemukan kedai pizza. Ketika saya tiba, kedainya belum buka.
Masyarakat di Vietnam sangat baik. Mereka sabar dan mau menolong. Begitu juga di Nam Dinh. Pramusaji pizza mengarahkan saya untuk berjalan beberapa ratus meter lagi dan mencari kedai makanan yang telah buka.
Saya akhirnya menemukan kedai yang menyediakan ayan goreng. Sekitar 15 menit saya sarapan, saya memutuskan untuk kembali ke Nam Cuong Hotel agar tidak ketinggalan sesi jumpa pers.
Advertisement
Tak Ada Taksi, Becak pun Jadi
Perut ini sangat kenyang. Tidak mungkin lagi berjalan kaki, pikir saya. Akhirnya saya menunggu taksi di pinggir jalan. Namun, taksi tidak kunjung lewat. Di seberang jalan, saya melihat beberapa becak. Ada juga ojek pangkalan. Saya terkejut. Selama sepekan lebih di Vietnam, saya belum pernah menemukan becak.
Saya putuskan untuk naik becak ke Nam Cuong Hotel. Jaraknya sekitar 1 km lebih. Di sepanjang jalan, becak yang saya tumpangi tidak jarang menerima klakson dari pengendara lain.
Bentuk becaknya hampir mirip dengan becak di Indonesia, namun lebih panjang. Mau di mana pun, sensasi naik becak pun tidak pernah berubah, selalu menyenangkan.
Disetop Security!
Setelah kurang lebih 10 menit, saya hampir tiba di Nam Cuong Hotel. Belum juga sampai di parkiran, security hotel berteriak ke arah becak saya dari jarak jauh. Ini hotel mewah, pikir saya. Jadi wajar security tidak membolehkan becak masuk ke area hotel.
Saya bergegas turun untuk bertanya tarif perjalanan. Ternyata hanya 20 ribu Dong atau setara dengan Rp12 ribu. Cukup murah bukan?
Selama di Nam Dinh, Timnas Indonesia U-23 menginap di Nam Cuong Hotel, hotel mewah berbintang empat. Di aplikasi pemesanan hotel, tarif paling murahnya mencapai Rp1,6 juta per hari.
Advertisement
Simak Liputan-Liputan Seputar SEA Games 2021 di Bola.com
Khusus konten non sepak bola:
View this post on Instagram
Khusus konten-konten sepak bola:
View this post on Instagram