Bola.com, Jakarta - Tawadu merupakan satu di antara akhlak terpuji yang dapat diteladani umat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, apa yang dimaksud dengan tawadu?
Secara etimologi, tawadu berasal dari bahasa Arab, ittadha'a, yang berarti merendahkan diri. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tawadu berarti rendah hati.
Advertisement
Jadi, dapat disimpulkan tawadu adalah sikap dan perbuatan manusia yang menunjukkan adanya sifat rendah hati, tidak sombong, atau merendahkan diri agar tidak terlihat sombong.
Penting umat Islam memiliki sifat tawadu agar senantiasa merendahkahkan diri di hadapan Allah Swt. dan tidak berbuat semena-mena atau memandang remeh terhadap sesama.
Hal ini sebagaimana yang diterangkan dalam satu di antara surat Al-Qur'an berikut ini, yang artinya:
"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang ialah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan." (QS. Al-Furqon ayat 63)
Itulah sedikit gambaran secara umum tentang tawadu . Adapun untuk lebih detailnya, Anda bisa menyimak pembahasan mengenai tawadu berikut ini, seperti dilansir dari laman imujio dan efyei, Jumat (20/5/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ciri-ciri Tawadu
Ciri-ciri orang tawadu berdasarkan penjelasan Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad di dalam kitabnya, sebagai berikut:
- Lebih memilih tidak dikenal daripada dikenal (menjadi orang yang terkenal).
- Bersedia menerima kebenaran dari siapa saja datangnya, tidak peduli status sosial mereka.
- Menyayangi fakir miskin, bahkan tidak segan-segan untuk duduk bersama kaum fakir miskin.
- Bersedia mengurus kepentingan orang lain dengan sebaik-sebaiknya.
- Mengucapkan terima kasih kepada orang yang sudah melaksanakan kewajibannya dan memberi maaf kepada mereka yang mengkhianatinya.
Advertisement
Tingkatan Tawadu
Berikut ini beberapa tingkatan sikap tawadu yang bisa kita pahami dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Rida dan dengan tulus menjadikan seseorang dari kaum muslimin sebagai satu di antara saudara karena Allah Swt. berkenan menjadikannya sebagai satu di antara pelayan-Nya.
- Jangan menolak kebenaran dari mana pun atau dari siapa pun, bahkan jika itu dari musuh yang dibenci.
- Terima pengampunan dari mereka yang meminta maaf, terlepas dari ukuran kesalahan dan siapa yang membuat kesalahan.
Manfaat Tawadu
Berikut beberapa manfaat dari bersikap tawadu yang bisa kita ambil hikmahnya:
- Mendapat simpatik dari banyak orang.
- Mempunyai banyak teman.
- Dihormati orang-orang.
- Hatinya selalu tenteram dan tenang.
- Terhindar dari sifat sombong atau takabur.
Advertisement
Contoh Perilaku Tawadu dalam Kehidupan Sehari-hari
Adapun contoh perilaku tawadu, sebagai berikut:
- Senang duduk bersama atau bergaul dengan fakir miskin.
- Merendahkan nada suaranya.
- Sopan santun dalam bertindak dan bersikap.
- Tidak berlebihan, baik dalam menggunakan perhiasan, makanan maupun minuman.
- Tidak mempunyai ambisi untuk menjadi orang yang terkenal.
- Suka membantu atau orang yang sedang membutuhkan pertolongan.
- Menjunjung tinggi kebenaran serta bersedia menerimanya dengan tidak memandang hal yang berupa duniawi, seperti status sosial atau jabatan atau dari orang yang menyatakannya.
Sumber: Imujio, Efyei
Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengeklik tautan ini.