Bola.com, Jakarta Kritik seni adalah bentuk kegiatan menanggapi karya seni untuk dapat menunjukkan kelebihan atau kekurangannya. Kritik sering diungkapkan seseorang untuk mengapresiasi ide atau karya orang lain.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, kritik adalah kecaman atau tanggapan, atau kupasan kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.
Baca Juga
Advertisement
Kritik seni membantu pemirsa memahami, menafsirkan, dan menilai suatu karya seni. Selain itu, kritik juga bisa digunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses maupun hasil berkarya.
Dengan adanya kritik atau tanggapan, terutama dari kritikus ternama, akan memengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas karya seni. Bahkan bisa berpengaruh juga terhadap nilai ekonomis atau harga jual suatu karya.
Di sisi lain, ada macam-macam bentuk kritik seni yang perlu diketahui. Apa saja macam-macam bentuk kritik seni tersebut?
Berikut ini rangkuman tentang macam-macam kritik seni yang perlu diketahui, seperti dilansir dari emodul.kemdikbud.go.id, Senin (23/5/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bentuk Kritik Seni
Kritik Formalistik
Melalui pendekatan formalistik, kajian kritik terutama ditujukan terhadap karya seni sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsur-unsur pembentukannya.
Pada sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada kualitas penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual seperti warna, garis, tekstur, dan sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut.
Kritik formalistik berkaitan juga dengan kualitas teknik dan bahan yang digunakan dalam berkarya seni.
Advertisement
Bentuk Kritik Seni
Kritik Ekspresivistik
Melalui pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus cenderung menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan atau disampaikan oleh seniman melalui sebuah karya seni.
Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.
Kritik Instrumentalistik
Melalui pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni cenderung dikritisi berdasarkan kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau psikologi.
Pendekatan kritik ini tidak terlalu mempersoalkan kualitas formal dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya baik saat ini maupun masa lalu.
Tahapan Kritik Seni
Deskripsi
Deskripsi merupakan tahapan kritik untuk menemukan, mencatat, dan mendeskripsikan segala sesuatu secara apa adanya. Agar bisa menyimpulkan dengan baik, seorang pemberi kritik harus mengetahui suatu istilah teknis yang umum digunakan dalam dunia seni rupa.
Tanpa pengetahuan maka pemberi kritik akan kesulitan untuk menyimpulkan fenomena karya yang dilihatnya.
Analisis Formal
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya.
Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam sebuah karya seni.
Advertisement
Tahapan Kritik Seni
Interpretasi
Interpretasi yaitu tahapan penafsiran makna karya seni, yang mencakup tema, simbol yang dihadirkan atau masalah yang dikedepankan.
Penafsiran ini bersifat sangat terbuka dan dipengaruhi sudut pandang serta wawasan pemberi kritiknya. Makin luas wawasan seorang pemberi kritik biasanya makin kaya interpretasi karya yang dikritisinya.
Evaluasi atau Penilaian
Tahap evaluasi merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni. Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan karya lain yang sejenis.
Perbandingan dilakukan terhadap berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek formal maupun aspek konteks. Mengevalusi atau menilai secara kritis dapat dilakukandengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengkaitkan sebanyak-banyaknya karya yang dinilai dengan karya yang sejenis
b. Menetapkan tujuan atau fungsi karya yang ditelaah
c. Menetapkan sejauh mana karya yang ditetapkan “menyimpang” dari yang telah ada sebelumnya
Sumber: Kemdikbud