Bola.com, Jakarta Jantung merupakan satu di antara organ penting dalam sistem peredaran darah. Jantung bekerja untuk memompa darah ke seluruh tubuh melalui saluran-saluran yang disebut pembuluh darah.
Jantung pada manusia terus berdetak tanpa henti. Jika jantung tersebut berhenti berdetak sebentar saja, nyawa jadi taruhannya.
Baca Juga
Advertisement
Menjaga kesehatan jantung menjadi satu di antara hal penting yang harus Anda lakukan dalam keseharian. Hal itu karena jantung merupakan organ tubuh vital.
Ada berbagai cara untuk menjaga jantung tetap sehat, seperti menerapkan pola hidup sehat, termasuk di dalamnya rutin berolahraga atau melakukan latihan fisik
Terdapat sejumlah latihan dan olahraga yang direkomendasikan untuk penderita penyakit jantung. Aktivitas ini penting untuk mendukung kesehatan organ tersebut setelah mengalami gangguan seperti serangan jantung.
Berikiut ini macam-macam latihan fisik yang bisa dilakukan orang yang pernah kena serangan jantung, seperti disadur dari Klikdokter, Selasa (24/5/2022)..
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Aerobik
Olahraga untuk pengidap jantung yang pertama adalah aerobik. Jenis aktivitas yang merangsang peningkatan denyut jantung dan laju pernapasan ini dapat dilakukan dengan cukup menggerakkan lengan dan kaki.
Latihan ini dapat dilakukan bagi orang yang baru saja mengalami serangan jantung. Latihan aerobik dapat membantu meningkatkan aliran darah dan melatih jantung menggunakan oksigen secara efisien.
Hal ini penting, karena penyumbatan pembuluh darah arteri koroner penyebab serangan jantung membuat suplai darah yang kaya oksigen terhambat. Kondisi tersebut membuat kemampuan otot jantung menurun, karena sel-sel di otot jantung mengalami kematian.
Pasalnya, berdasarkan Healthgrades via Klikdokter, latihan aerobik secara berlebihan setelah terkena serangan jantung dapat menyebabkan organ pemompa darah tersebut mengalami stres. Hal ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung kembali.
Selain itu, pengidap penyakit jantung juga tidak boleh melakukan aerobik yang melibatkan aktivitas mengangkat beban dalam bentuk apa pun.
Advertisement
2. Aquarobic
Aquarobic merupakan aerobik yang dilakukan di dalam air. Aktivitas ini hanya perlu dilakukan dengan berdiri dan mengikuti gerakan sederhana yang diperagakan oleh instruktur.
Gerakan aquarobic dilakukan dengan memanfaatkan tekanan air sehingga lebih lambat. Gerakan yang dimaksud meliputi mendorong air, meninju, melompat, dan sebagainya.
Aquarobic juga direkomendasikan sebagai olahraga untuk mendukung kesehatan jantung penyintas infark miokard.
3. Jogging
Pengidap serangan jantung dapat meningkatkan fungsi jantung dan menjaga kebugaran tubuh dengan jogging. Olahraga yang dilakukan dengan berlari dalam tempo lambat ini dapat dijalani secara perlahan.
Penyintas infark miokard bisa berlari selama 15 hingga 60 menit per sesi. Waktu serta jarak yang ditempuh pun lambat laun dapat ditingkatkan.
Meski begitu, penderita serangan jantung tidak disarankan berlari secara menggebu-gebu karena dapat menyebabkan kelelahan dan meningkatkan risiko terkena serangan jantung lagi.
Advertisement
4. Menari
Menari merupakan aktivitas fisik yang bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran jantung dan meminimalkan risiko serangan jantung di kemudian hari. Aktivitas ini dapat dilakukan selama 30 menit.
Gerakan menari yang direkomendasikan untuk penderita infark miokard antara lain swing dancing, two-stepping, twist dance, dan zumba.
Disadur dari: Klikdokter (Published: 24/5/2022)