Sukses


5 Contoh Puisi Perpisahan Sekolah, Menyentuh Hati dan Bikin Haru

Bola.com, Jakarta - Masa sekolah adalah masa-masa yang penuh dengan kenangan dan pastinya tidak mudah untuk dilupakan. Sebab, ada beragam cerita yang terukir.

Tidak heran banyak orang yang emosional saat perpisahan sekolah. Begitu berat dan sulit meninggalkan sekolah yang membuat kita dapat berkembang hingga sekarang.

Namun, seperti sebuah pepatah "jika ada pertemuan pasti akan selalu berujung dengan sebuah perpisahan".

Nah, supaya momen perpisahan sekolahmu menjadi lebih manis dan mengharukan, ungkapkan isi hatimu lewat puisi.

Puisi tentang perpisahan sekolah bisa kamu gunakan sebagai ungkapan sukacita untuk mengenang momen-momen bersama guru, kakak kelas, dan tentu sahabat yang menemani semasa sekolah.

Berikut ini beberapa contoh puisi perpisahan sekolah, menyentuh hati dan bikin haru, dikutip dari laman Parararam dan Theinsidemag, Kamis (2/6/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Tak Lekang oleh Waktu

Karya: Asty Kusumadewi

 

Ketika aku dihadapkan pada pilihan

Ketika aku dihadapkan pada keresahan

Siapa yang selalu aku jadikan tempat berkeluh kesah?

Siapa yang aku jadikan tempat menghela napas?

 

Ialah dirimu..

Sahabatku yang akan kurindu

Kepergianmu nanti

Akan menjadi bagian terberat hidupku

 

Tetap tenang

Sungguh sahabat, aku akan selalu sayang

Doaku akan kutuangkan dalam kerinduan

Perhatianku tak akan lekang oleh waktu..

3 dari 6 halaman

Akan Selalu Rindu

Karya: Asty Kusumadewi

 

Tubuhku terpaku semalam

Memikirkan perpisahan yang tak kuinginkan

Air mata deras mengalir

Membayangkan keseharian tanpamu

 

Ada makna di balik semua pertanda

Kau selalu mengelak ketika kutanya

Sungguh, jangan pergi

Aku akan selalu rindu

 

Tolong..

Aku sungguh merindu

Hatiku semakin sendu

Mengingat banyak kenangan kita tentang hari lalu

4 dari 6 halaman

Lelahmu, Lelahku

Karya: Asty Kusumadewi

 

Lelahmu adalah lelahku

Letihmu adalah letihku

Bak pinang dibelah dua

Suka duka sekolah kita lalui bersama

 

Aku tak sempurna menjadi sahabatmu

Tapi aku siap diuji

Aku percaya diri

Setiaku dalam persahabatan paling murni

 

Semua orang pasti tahu

Semua orang pasti juga merasakan sedih

Kau akan pergi ke negeri jiran

Melanjutkan sekolahmu dan menemukan teman baru

Sungguh, hati-hati... aku akan selalu menjadi sahabatmu

5 dari 6 halaman

Jasamu Jiwaku

Karya: Ama Gusti Azis

 

Tetesan keringat jerih payahmu…

Jemari-jemarinya luluh lantakan meja…

Di ajarkannya berdoa dan bernyanyi…

Alun-alun semilir indahkan kedamaian cinta…

Menegakkan badan menghargai jasanya…

Menuruti langkahnya jejak pun ada…

Jiwanya memberikan pengorbananya…

 

Tinta-tinta bocor tumpahkan darahnya…

Lembaran pun tersobek-sobek singgasana…

Suaranya menggemakan dunianya…

Gertakan langkahnya dan detakan jantungnya…

 

Ku haturkan terima kasih kepadanya…

Wahai guruku…jiwaku…

Tanpamu aku tak akan bisa terbang hingga ke langit

Permata indah, indahkan cinta…

Gemerlap dari matamu selalu senyumkan hatiku…

 

Terima kasih guruku…

6 dari 6 halaman

Selamat Jalan

Karya: Chaerul Akmal

 

Rasanya baru kemarin...

Ketika kami malu-malu

Datang di tempat ini

Dan kakak menyapa…

 

Namun di hari ini

Kakak akan pergi meninggalkan semua

Tuk gapai cita dan harapan

Masa depanmu..

 

Masih ingatkah kakak,,,

Saat kami menangis disudut ruang…

Dengan lembut kakak tersenyum

Lalu berkata… bagikan dukamu untuku...

 

Hari-hari sering kita lalui bersama

Engkau ajarkan kami

Sebuah persahabatan

Engkau ajarkan kami

Sebuah ikatan

Engkau ajarkan kami

Sebuah kekeluargaan

Engkau ajarkan kami sebuah ketenangan

 

Andai saja bisa kami menahan...

Jangan tinggalakan kami

Kami masih butuh figure seorang kakak

Kami masih ingin tersenyum menyambut hari bersama kakak

Kami masih ingin mengukir prestasi bersama kakak

Kami masih ingin bercanda dan tertawa bersama kakak

Kami masih ingin….

 

Namun...

Jika memang waktu tlah bertentu

Pergilah… melangkahlah

Maaf.. kami tak bisa berikan yang terbaik

Hanya barisan Do’a yang kami iringkan

 

Selamat jalan

Selamat berpisah

Selamat berjuang

 

Hati dan jiwa kami akan selalu bersamamu

 

Sumber: Parararam, Theinsidemag

Dapatkan artikel contoh dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer