Bola.com, Jakarta - Cerpen adalah sebuah karya sastra dalam bentuk tulisan yang mengisahkan tentang sebuah cerita fiksi lalu dikemas secara pendek, jelas, dan ringkas.
Ketika duduk di bangku sekolah cerpen atau cerita pendek sudah cukup sering kita dengar. Kisah yang diangkat dalam cerpen beragam jenis, dari fiksi hingga nonfiksi.
Baca Juga
Advertisement
Biasanya cerpen hanya mengisahkan cerita pendek tentang permasalahan yang dialami satu tokoh saja dan permasalahan yang dikisahkan tidak terlalu rumit.
Dalam penyajiannya, jumlah kata pada cerpen dibatasi atau terbatas. Penulisan cerpen tidak boleh lebih dari 10.000 kata atau batas panjang maksimal 20 halaman.
Pembatasan penulisan cerpen tersebut bertujuan agar pembaca bisa menyelesaikannya dalam waktu yang singkat, yaitu sekitar 30 menit hingga dua jam.
Berikut ini terdapat beberapa contoh cerpen singkat dalam berbagai tema yang menarik dibaca, dikutip dari laman 99 dan Materibelajar, Senin (6/6/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Cerpen Singkat Persahabatan
Persahabatan Sejati
Saat ini aku berada di kelas 9 SMP, setiap hari kujalani bersama dengan ketiga sahabatku, Aris, Andri, dan Ana. Kami berempat sudah bersahabat sejak kecil.
Suatu saat kami menulis surat perjanjian persahabatan di sobekan kertas yang dimasukkan ke dalam sebuah botol, kemudian botol tersebut dikubur di bawah pohon yang nantinya surat tersebut akan kami buka saat kami menerima hasil ujian kelulusan.
Hari yang kami berempat tunggu akhirnya tiba, kami pun menerima hasil ujian dan hasilnya kita berempat lulus semua.
Kami serentak langsung pergi berlari ke bawah pohon yang pernah kami datangi dan menggali tepat di mana botol yang dahulu dikubur berada.
Kemudian, kami berempat membuka botol tersebut dan membaca tulisan yang dulu pernah kami tulis. Kertas tersebut bertuliskan "Kami berjanji akan selalu bersama untuk selamanya".
Keesokan hari, Aris berencana untuk merayakan kelulusan kami berempat. Malamnya kami berempat pergi bersama ke suatu tempat dan di situlah saat-saat yang tidak bisa aku lupakan karena Aris berencana untuk menyatakan perasannya kepadaku. Akhirnya aku dan Aris berpacaran.
Begitu juga dengan Andri, dia pun berpacaran dengan Ana. Malam itu sungguh malam yang istimewa untuk kami berempat. Kami pun bergegas untuk pulang.
Ketika perjalanan pulang, entah mengapa perasaanku tidak enak.
"Perasaanku enggak enak banget ya?", ucapku penuh cemas.
“Udahlah, Ndi, santai aja, kita enggak bakalan kenapa-kenapa," jawab Andri dengan santai.
Tidak lama setelah itu, hal yang dikhawatirkan Nindi terjadi.
"Arissss awasss! di depan ada jurang!," teriak Nindi.
"Aaaaaaaaaa!!!"
Bruuukkk. Mobil yang kami kendarai masuk ke dalam jurang. Aku tak kuasa menahan air mata yang terus mengalir sampai aku tidak sadarkan diri.
Perlahan aku buka mataku sedikit demi sedikit dan aku melihat ibu berada di sampingku.
"Nindi... kamu sudah sadar, Nak?" tanya ibuku.
"Ibu.. aku di mana? Di mana Ana, Andri, dan Aris?" tanyaku.
"Kamu di rumah sakit, Nak. Kamu yang sabar ya, Andri dan Aris tidak tertolong di lokasi kecelakaan," jawab ibu sambil menitikkan air mata.
Aku terdiam mendengar ucapan ibu dan air mataku menetes, tangisku tiada henti mendengar pernyataan ibu.
"Aris, mengapa kamu tinggalkan aku, padahal aku sayang banget ke kamu, aku cinta kamu, tapi kamu ninggalin aku begitu cepat, semua pergi ninggalin aku," batinku berkata.
Lantas, dua hari berlalu dan aku berkunjung ke makam mereka, aku berharap kami bisa menghabiskan waktu bersama sampai tua. Tetapi, sekarang semua itu hanya angan-angan. Aku berjanji akan selalu mengenang kalian.
Advertisement
Contoh Cerpen Singkat Pendidikan
Mengajarkan tentang Bersikap Rendah Hati
Ada seorang anak bernama Fitri. Dia murid kelas 6 SD yang sangat pintar dan baik hati. Di sekolah punya banyak teman yang menyukainya karena sikapnya tersebut. Semua ingin berteman dengan Fitri.
Ada lagi anak perempuan bernama Ita, ia berbanding terbalik dengan Fitri. Ia pintar, tapi sangat sombong. Temannya hanya dua, yaitu Lisa dan Lily, gadis kembar di sekolahnya.
Suatu hari, ibu guru mengumumkan bahwa akan ada perlombaan membaca pidato dua minggu lagi. Bu Yati selaku wali kelas 6 membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin ikut seleksi.
Fitri dan Ita ikut berpartisipasi. Setiap hari mereka selalu latihan membaca pidato agar lolos seleksi. Sampai hari penyeleksian tiba, keduanya memberikan tampilan yang memukau lalu dinyatakan lolos.
Saat hari perlombaan tiba, Ita terus saja membanggakan dirinya, menyatakan bahwa pasti ia akan juara. Sebab, sebelumnya dia juga pernah menjadi juara waktu kelas 5 SD di lomba pidato.
Berbeda dengan Fitri, ia tidak henti-hentinya berdoa dan berlatih, mencoba menghafal kembali teks pidato. Ita pun dipanggil lebih dulu, sang juara kelas 5 SD kini mendadak lupa teks pidato yang sudah dihafalnya.
Setelah itu, Fitri maju dan memberikan penampilan yang sangat bagus. Semua juri kagum, termasuk Bu Yati yang saat itu datang untuk menemani mereka lomba.
Pengumuman pun tiba, Fitri keluar menjadi juara satu. Sedangkan Ita harus menahan air matanya karena dia tidak menang sama sekali.
Cerpen pendidikan ini mengajarkan kita bahwa harus menjadi orang yang rendah hati dan jangan sombong.
Contoh Cerpen Singkat Lucu
Cowok Idaman
Pagi itu Tya berangkat sekolah bersama Ica sahabatnya. Sembari menyusuri lorong kelas yang biasa mereka lewati, Tya bertanya pada Ica.
"Ca, menurutmu tipe cewek idaman Ari itu kaya bagaimana sih?"
Sambil tersenyum Nina lantas menjawab. "Bagaimana ya? Setahuku tipenya Ari sih gak muluk-muluk. Karena setahu aku dia lebih suka sama cewek yang natural gitu lah".
"Hmm gitu ya, enggak suka sama cewek yang hobi dandan berarti," sambut Tya dengan wajah yang semakin berbinar kegirangan.
"Ya kira-kira seperti itu lah."
"Terus bagaimana dong supaya wajah tetep cantik, meski gak pake make up tebal?" tanya Tya lagi.
"Coba aja kamu pakai masker bengkoang dan scrub gula pasir biar bibir merah merona gitu," jawab Ica.
"Wah iya juga ya, nanti malam ku coba deh Ca."
Selama beberapa hari Tya mencoba ide yang diberikan oleh Ica. Tya senang karena wajahnya lama kelamaan mulai tampak lebih cerah dan berseri. Bekas jerawat yang awalnya tampak jelas sudah mulai menghilang.
Masker bengkoang dan scrub gula pasir untuk wajah dan bibir pun tak pernah lupa terus ia gunakan, mengingat seminggu lagi bakal ada acara pensi.
Pastinya di acara ini Tya bakal ketemu Ari dan dia harus tampil cantik dan memesona agar menarik perhatian Ari, lelaki idamannya.
Advertisement
Contoh Cerpen Singkat Kehidupan Sehari-hari
Tak Konsisten
Terdengar bunyi alarm begitu keras mengusik Agus yang terlelap. Dia menggeliat menahan rasa kantuk. Kemudian dia membuka matanya secara perlahan.
"Oh Tuhan!" Agus terkejut melihat jam ternyata pukul 07.00 pagi. Dia langsung bergegas menuju kamar mandi, kemudian dia mandi dan merapikan diri lalu tancap gas untuk pergi ke kantor.
Sesampainya ia di kantor, dia sudah terlambat menghadiri meeting yang diajukan dari jam biasannya karena bosnya akan segera pergi keluar negeri.
"Maaf, Pak. Saya boleh masuk?” tanya Agus pada bosnya yang sedang memimpin meeting.
"Iya, silakan duduk, Gus, tapi maaf hari ini proyekmu digantikan oleh Riyan."
"Tapi kenapa, Pak? Saya hanya terlambat sebentar."
"Ini bukan masalah sebentar atau lama. Kita di perusahaan ini para pekerja profesional. Proyek itu dari dulu saya percayakan sama kamu, tapi kamu ternyata tidak bisa konsisten.
Meski telat sebentar, ada satu di antara temanmu yang bisa memberi ide bagus untuk proyek itu. Jadi maaf sekali lagi, sudah bagus kamu tidak saya keluarkan dari tim," jelas bosnya dengan tegas.
Seketika Agus langsung terdiam dengan wajah yang penuh dengan penyesalan. Setelah meeting selesai, Agus pergi menuju meja kerjanya.
"Kamu kenapa hari ini, Gus? Sampai telat seperti ini tak seperti biasannya."
"Ini salahku, Dev. Aku begadang semalam nonton bola tim kesukaanku sampai larut malam, sampai-sampai aku lupa kalau ada proyek penting dan seharusnya menguntungkan bagiku."
"Hmm makanya kamu harus mengutamakan profesi dari pada hobi," sambung Devi sedikit menasihati.
Sumber: 99, Materibelajar
Dapatkan artikel contoh berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.