Bola.com, Jakarta - Branding merupakan kata yang umum didengar dalam dunia ekonomi dan bisnis. Branding adalah identitas khas untuk tujuan promosi.
Secara kasat mata, branding dipakai untuk memperkenalkan merek, mulai nama dagang, logo, atau ciri visual lainnya. Namun, selain untuk urusan ekonomi, branding juga mulai dipakai dunia dunia komunitas atau organisasi.
Baca Juga
Advertisement
Komunitas atau organisasi menggunakan branding sebagai citra, kredibilitas, karakter, kesan, persepsi, dan anggapan di benak masyarakat.
Itulah mengapa, fungsi branding bisa juga sebagai pembeda, promosi dan daya tarik, pembangun citra, dan pengendali pasar.
Agar lebih paham lagi, berikut pengertian branding beserta cara membangunnya, disadur dari Liputan6, Senin (13/6/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mengenal Branding
Istilah "brand" yang menjadi kata dasar branding kali pertama digunakan oleh orang-orang Inggris abad ke-19 sebagai bentuk memberi tanda kepada hewan-hewan ternak dan budak dengan memberi cap besi panas pada tubuh mereka. Sampai akhirnya kata "brand" populer digunakan orang Jerman dengan makna sama.
Berikut beberapa pengertian brand dari beberapa pakar:
- Pengertian "brand" dari kata dasar branding menurut Lamb, Hair, Mc. Daniel adalah istilah, simbol, desain, atau gabungan keempatnya, yang mengidentifikasi produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing.
- Dalam Setiadi (2003), "brand" dari kata dasar branding adalah keseluruhan persepsi terhadap suatu merek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu.
- Bila diterjemahkan, branding adalah identitas khas untuk promosi. Hal ini ditegaskan oleh Kotler (2009). Menurut Kotler, branding adalah bagian dari nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa atau kelompok penjual dengan untuk membedakannya dari barang atau jasa pesaing.
- Penggunaan istilah branding adalah paling populer untuk produk barang dan jasa. Meski begitu, branding adalah kini mulai dipakai dalam komunitas atau organisasi. Dalam Landa (2006), branding adalah bukanlah sekadar merek atau nama dagang dari sebuah produk, jasa, atau perusahaan.
Lebih lanjut Landa menjelaskan branding adalah berkaitan dengan hal kasat mata dari merek seperti nama dagang, logo, atau ciri visual lainnya, kini juga berarti citra, kredibilitas, karekter, kesan, persepsi, dan anggapan di benak konsumen. Sesuai fungsi branding, yakni sebagai pembeda, promosi dan daya tarik, pembangun citra, dan pengendali pasar.
Advertisement
Cara Membangun Branding Bisnis
1. Logo dan Warna Merek
Kedua hal ini penting untuk kegiatan promosi produk. Dengan memiliki logo dan warna khas, produk Anda memiliki keunikan yang berarti akan dengan mudah dikenal oleh masyarakat. Ketika orang melihatnya, mereka akan tahu siapa Anda.
Lakukan sejak awal membuka bisnis agar memiliki identitias visual yang jelas. Di samping itu, juga untuk membangun sebuah merek agar dikenal oleh masyarakat.
Anda bisa membuat logo, misalnya dari gambar yang menginspirasi dan mencerminkan visi Anda. Hal ini akan membuat pengembangan identitas visual lebih intuitif dan jitu. Mungkin Anda bisa mengonsultasikannya dengan desainer grafis untuk membahas masalah logo dan warna ini.
2. Penggunaan Psikologi Warna
Selain logo, pemilihan warna tidak kalah penting. Warna dapat memengaruhi perilaku dan keputusan sebagai bagian dari proses branding. Bahkan telah terbukti, warna memiliki efek emosional dan psikologis sehingga penting untuk memilih warna yang tepat dan menarik untuk menyampaikan pesan yang ingin Anda komunikasikan.
Misalnya warna biru tua sering dipandang sebagai rona tradisional, andal, dan praktis. Sedangkan warna hijau limau memancarkan getaran futuristis dan teknologi maju, mungkin bisa menjadi pilihan untuk perusahaan perangkat lunak.
3. Desain Situs Web
Pikirkan desain sebagai real estate virtual bisnis Anda di web. Pastikan semua konten dan produk saling memperkuat dan melengkapi satu sama lain, dari foto hingga font yang digunakan. Hal ini berguna agar para pengunjung yang melihat web bisnis Anda dapat merasakan branding-nya.
Anda harus bisa mendesain web dengan tampilan yang menarik dan informatif. Rancanglah desain yang sekiranya nyaman dipandang oleh pengunjung.
4. Konten Media Sosial
Saat ini ada banyak platform media sosial yang sering digunakan masyarakat, seperti Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, Pinterest, atau LinkedIn.
Manfaatkan konten media sosial untuk memperkuat promosi produk Anda. Cara ini pun dilakukan untuk menarik perhatian masyarakat agar mereka ingin tahu apa produk yang Anda tawarkan. Dengan adanya konten media sosial, Anda bisa memberi gambaran mengenai produk Anda secara virtual.
5. Konsistensi adalah Kuncinya
Idenitas merek harus sangat jelas dalam segala bentuk periklanan dan pemasarannya. Makin mudah dikenal, makin mudah para pelanggan mengingat siapa Anda dan apa produknya. Konsistensi diperlukan supaya semua berjalan dengan baik.
Cara Membangun Personal Branding
1. Memperkenalkan Diri dengan Nama yang Sama di Semua Platform
Satu di antara hal paling sederhana yang bisa dilakukan untuk meningkatkan personal branding adalah nama. Netizen yang tertarik dengan konten di sosial media akan memperhatikan nama kreator.
Untuk makin meningkatkan personal branding, gunakan nama yang sama di setiap sosial media. Hal ini berguna untuk memudahkan pencarian sekaligus meningkatkan brand awareness dari konten yang dibuat.
2. Membarui Profil Sosial Media sesuai Persona Diri secara Konsisten
Setelah nama yang digunakan sudah mulai dikenal, maksimalkan semua sosial media yang Anda miliki dengan memberikan deskripsi yang menarik pada kolom profil. Hal ini perlu dilakukan agar akun sosial media memiliki persona yang kuat.
Satu tips jika kebingungan dalam mengisi deskripsi di kolom profil adalah menyesuaikan kalimat yang mudah diingat oleh warganet. Jika para warganet tertarik dengan deskripsi profil Anda, bukan tidak mungkin mereka akan scroll ke bawah untuk mencari konten yang Anda bikin.
3. Pilih Target Audiens secara Mengerucut
Sering muncul pertanyaan tentang mengapa konten yang dibuat dengan penuh perjuangan malah kurang mendapatkan impresi yang bagus. Bisa jadi hal ini diakibatkan oleh konten yang dibuat kurang relevan dengan target audiens. Di sinilah pentingnya membuat target audiens makin spesifik dan mengerucut.
Langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan cara membuat perkiraan rentang usia, media perilisan yang digunakan, serta waktu dirilisnya konten yang dibikin. Setelah itu baru mengombinasikan target audiens dengan promosi lewat sosial media pribadi yang telah memiliki persona.
4. Membuat Strategi dalam Tiap Konten
Sudah menjadi pemandangan yang jamak ketika seorang selebgram membuat konten live via Twitch dan YouTube, atau para Youtuber yang membuat konten spesial untuk diunggah di Instagram. Strategi semacam ini menjadi satu di antara strategi yang diterapkan untuk meningkatkan personal branding.
Strategi yang diciptakan bisa sekaligus mempromosikan sosial media lainnya yang dimiliki. Bentuknya pun bermacam-macam, seperti main game online, review, atau sebatas interaksi bareng para warganet lainnya.
5. Mendekatkan Diri dengan Audiens
Jika media sosial dan konten yang dibuat sudah dikemas dengan baik, langkah berikutnya yang terkadang sering dilewatkan adalah interaksi dengan audiens. Cara ini ampuh untuk meningkatkan personal branding karena mayoritas warganet menyukai interaksi di sosial media dengan selebritas dan kreator konten.
Â
Disadur dari:Â Liputan6.com (Penulis:Â Laudia Tysara, Editor: Septika Shidqiyyah. Published: 2/8/2021)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.
Advertisement