Sukses


Contoh Puisi Ibu, Menginspirasi dan Menghibur

Bola.com, Jakarta - Ibu merupakan sosok yang berjasa bagi kita semua. Pengorbanan beliau sangat besar demi anaknya dapat hidup bahagia. Maka itu, kita sebagai anak hendaknya menyayangi ibu yang telah membesarkan penuh kasih sayang.

Satu di antara cara yang bisa dilakukan seorang anak untuk mengungkapkan rasa sayang kepada ibu tercinta adalah memberikan puisi-puisi nan indah.

Di bawah ini ada beberapa contoh puisi ibu yang bisa menghibur belia, membuat beliau tersenyum ketika seorang anaknya membacakan untuknya.

Puisi ini juga dapat melambangkan rasa syukur dan doa agar ibu selalu dinaungi kebaikan. Ungkapkan rasa sayangmu kepada ibu lewat puisi.

Berikut ini beberapa contoh puisi ibu yang bisa menginspirasimu, dikutip dari laman Saintif dan Kozio, Rabu (15/6/2022).

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Setetes Air Mata

Karya: Hanim Fatmawati

 

Setetes air mata seorang ibu

Gejola hati yang seakan akan ingin menjerit

Air mata terus mengair

Membasahi kedua pipinya

Yang sangat lembut

 

Di malam yang sunyi gelap gurita

Kedinginan yang merada di tubuhnya

Hati yang terluka terhanyut dalam kesedihan

Seorang ibu terus

Meneteskan air mata

Dan ia mulai bertanya

 

Kepada seorang anak

Ia mulai mengucapkan

Kata kata dengan lisan

Mulutnya seakan akan ingin marah

Penderitaan yang dirasakan

 

Ia mulai berbaring

Dan meneskan air mata

Apa yang ia rasakan

Dan mulai merenung dan diam

Tanpa kata-kata

3 dari 6 halaman

Bunga

Karya: Ellen Erviandani

 

Aku pilih mati!

Jika bunga tetap menangis

Karena tiap-tiap tetesannya luka dalam jiwaku

 

Aku pilih mati!

Buratan benang kusam jalannya terlampau terbatas

Kala itu menghendaki aku bunuh sang waktu

 

Aku pilih mati!

Sebagai aku kupu-kupu yang tak bersayap

Bagi aku yang tak terbang cerahkan kelopaknya

 

Aku marah!

Jika keasingan merengut senyum bunga

Sangat teriris…

 

Aku tak pilih mati!

Sinar doa-doanya selimuti malamku

Begitu banyak harapan mimpi bunga padaku

 

Aku bakal berdiam diri

Dengarkan sepoi angin berasal dari dirinya

Menyongsong tajam sorot mata tuanya

 

Aku tak boleh mati!

Mendahului bunga

Itu pintanya

4 dari 6 halaman

Tangisan Air Mata Bunda

Karya: Monika Sebentina

 

Dalam senyummu kau sembunyikan lelahmu

Derita siang dan malam menimpamu

Tak sedetik pun menghentikan caramu

Untuk bisa memberi harapan baru bagiku

 

Seonggok cacian selalu menghampirimu

Secerah hinaan tak perduli bagimu

Selalu kau teruskan cara untuk masa depanku

Mencari harapan baru kembali bagi anakmu

 

Bukan setumpuk emas yang kau menginginkan di dalam kesuksesanku

Bukan gulungan duit yang kau minta di dalam kesuksesanku

Bukan juga sebatang perunggu di dalam kemenanganku

Tapi permohonan hatimu membahagiakan aku

 

Dan yang selalu kau berkata terhadapku

Aku menyayangimu saat ini dan pas aku tak kembali bersama denganmu

Aku menyayangimu anakku bersama dengan ketulusan hati ku

5 dari 6 halaman

Kehebatanmu Ibu

Karya: Rifka Nurul Aulia

 

Ketika ku tak bisa berjalan

Ketika ku tidak bisa berbicara

Manusia pertama kali yang menemanimu adalah ibu

 

Yang selalu tersedia saat kau sedih, senang, dan susah

Ketika anda mulai membesar

Kau bisa sadar hidup

Betapa sulitnya pernah pas ibumu melahirkanmu

 

Keringat bercucuran mulai jatuh

Dan saat ibumu melahirkanmu, ayahmu selalu menemani ibu

Dan ayahmu berkata “Yang kuat"

Bayangkan dan bayangkan saat ini kau tumbuh menjadi makhluk normal

 

Masih banyak seorang ibu yang inginkan melahirkan anaknya normal

Tapi tersedia seorang ibu yang perlu mendapat kan ujian anak yang tidak normal

Sebagai manusia sosial kita perlu saling bantu dan tolong menolong

Maka, kita perlu berteri makasih ke ibu sebab sembilan bulan dia mengandung

 

Tiada lelah yang dirasakannya

Maka saat ini kita perlu balas budi kepada ibu

Ibu i love you

You are my everything

 

Because you’re forever in my heart mother

Thank you Allah and thanks mother

Selamanya kau selau di hatiku

6 dari 6 halaman

Tidak akan Terganti

Karya: Nurhalimah Lubis

 

Ketika kupandang lekat terhadap sudut matamu

Tersimpan derita yang begitu mendalam

Aku sadar disana banyak tersimpan air mata untuk kita anakmu

 

Air mata yang telah kita lakukan

Ibu

Kamu selalu berharap kita anakmu yang kan menjadi nomor satu

Namun sering kali kita melawan dan melalaikan perintahmu

 

Kami selalu membuatmu bersedih

Mulai saat ini aku bertekad untuk menghapus air matamu…

Dan menggantinya bersama dengan canda dan tawa

 

Terima kasih Ibu

Kau takkan pernah tergantikan di dalam hati kita anakmu

 

Sumber: Saintif, Kozio

Dapatkan kumpulan artikel contoh lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Video Populer

Foto Populer