Bola.com, Jakarta - Hedonisme merupakan satu di antara ideologi yang banyak berkembang di masyarakat. Hedonisme kerap kali dikaitkan dengan sifat boros, suka menghamburkan uang, dan hanya berpikir tentang kebahagiaan dunia.
Pengertian hedonisme diambil dari bahasa Yunani, yaitu "hedone", di mana pengertian hedonisme tersebut berarti kesenangan.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, hedonisme merupakan pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup.
Hedonisme juga kerap dianggap sebagai perilaku yang bisa berakhir pada pemborosan, pemalas, egoisme, dan tidak menghargai orang lain.
Ada berbagai faktor yang bisa memunculkan perilaku hedonisme. Maka itu, memahami perilaku hedonisme menjadi pengetahuan penting untuk diri sendiri.
Agar lebih paham lagi, berikut penjelasan tentang hedonisme beserta penyebab dan dampaknya, disadur dari Merdeka, Kamis (16/6/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian Hedonisme
Beberapa ahli menjelaskan bagaimana pengertian hedonisme, di antaranya:
- Burhanuddin (1997: 81) menjelaskan pengertian hedonisme adalah sesuatu yang dianggap baik, sesuai dengan kesenangan yang didatangkannya. Dengan kata lain, sesuatu yang hanya mendatangkan kesusahan, penderitaan, serta tidak menyenangkan merupakan sesuatu yang dinilai tidak baik.
- Collins Gem (1993: 97), pengertian hedonisme adalah sebuah doktrin yang menyatakan bahwa kesenangan merupakan hal yang paling penting di dalam hidup. Dengan kata lain, hedonisme merupakan suatu paham yang dianut oleh orang-orang yang mencari kesenangan hidup semata-mata.
Advertisement
Penyebab Hedonisme
Pandangan atau gaya hidup hedonisme ini tidak lahir begitu saja. Ada faktor-faktor yang menjadi penyebab seseorang memutuskan untuk menganut ideologi hedonisme. Faktor-faktor tersebut bisa muncul dari dalam diri sendiri (internal), ataupun dari luar (eksternal).
Faktor Internal
Faktor internal atau dari dalam diri sendiri, merupakan penyebab hedonisme yang paling utama. Setiap manusia sudah pasti memiliki sifat dasar yang ingin memiliki banyak kesenangan dan kebahagiaan.
Ditambah lagi dengan sifat lain dari manusia, yaitu rasa tidak pernah puas yang mereka miliki. Sifat-sifat inilah yang pada akhirnya mengantarkan seseorang pada perilaku dan gaya hidup yang hedonisme.
Faktor Eksternal
Penyebab lain seseorang memilih paham hedonisme adalah faktor eksternal atau faktor dari luar. Faktor eksternal ini bisa berasal dari informasi atau juga globalisasi. Apalagi saat ini internet dan media sosial membuat kita bisa melihat bagaimana kehidupan orang lain.
Kebiasaan-kebiasaan serta paham yang didapat di dunia maya atau di lingkungannya, dianggap menjadi penyebab orang-orang tertarik untuk mengadaptasi gaya hidup hedonisme.
Dampak Hedonisme
Perilaku dan gaya hidup hedonisme yang dianut, akan memberikan dampak pada dirinya dan juga lingkungan sekitar. Dampak yang muncul dari perilaku hedonisme cenderung negatif.
Individualisme
Seseorang yang memiliki perilaku dan gaya hidup hedonisme cenderung individualis, atau juga menganggap diri sendiri lebih penting dari orang lain.
Konsumtif
Kebiasaan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan menjadi dampak buruk dari hedonisme. Hal tersebut dilakukan hanya untuk kesenangan semata, sebab suka berbelanja.
Egois
Seseorang yang memiliki gaya hidup atau perilaku hedonisme, biasanya lebih mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan orang lain.
Cenderung Pemalas
Sebagian orang yang terjerumus hedonisme juga lebih cenderung menjadi seorang yang pemalas serta tidak menghargai waktu.
Kurang Bertanggung Jawab
Selain menjadi seorang yang pemalas, seseorang dengan ideologi hedonisme ini juga biasanya kurang bertanggung jawab, bahkan kepada dirinya sendiri.
Boros
Demi kesenangan semata, mereka yang memiliki gaya hidup hedonisme biasanya sangat boros. Mereka akan mengeluarkan banyak uang untuk hal-hal yang membuat senang tanpa mempedulikan manfaat serta juga kegunaan barang yang dibeli.
Korupsi
Satu di antara dampak hedonisme yang sering terjadi pada seseorang ialah kebiasaan korupsi. Bukan hanya korupsi uang, tetapi juga hal lain, seperti misalnya korupsi waktu, korupsi pekerjaan, serta lain sebagainya.
Pejabat yang sudah terjerumus di dalam perilaku hedonisme tidak akan sungkan serta juga tidak akan malu untuk korupsi demi kesenangan hidupnya.
Advertisement
Jenis-Jenis Hedonisme
Ideologi hedonisme yang ada di tengah-tengah masyarakat terbagi menjadi tiga macam, yaitu psychological hedonism, evaluative hedonism, dan rationalizing hedonism.
1. Psychological Hedonism
Jenis hedonisme ini menganggap bahwa manusia diciptakan secara lahiriah menginginkan kesenangan. Secara naluri, manusia itu memang mempunyai sifat untuk menghindari rasa sakit serta juga derita.
2. Evaluative Hedonism
Jenis hedonisme yang satu ini menganggap bahwa kesenangan merupakan apa yang seseorang inginkan serta kejar.
Dalam konsep evaluative hedonism, hanya kesenanganlah yang berharga serta rasa sakit atau ketaksenangan merupakan hal yang mengecewakan atau dianggap sebagai sesuatu yang tidak layak untuk dirasakan oleh manusia.
3. Rationalizing Hedonism
Rationalizing Hedonism memiliki pandangan bahwa seseorang mencari kesenangan, tetapi juga memahami konsekuensi yang akan mereka terima.
Contohnya, seseorang mengonsumsi NAPZA untuk mencari kesenangan dan melepaskan beban masalah sejenak. Namun, para pengguna itu tahu bahwa hal tersebut buruk untuk kesehatan dan juga bisa membawanya ke ranah pidana.
Â
Disadur dari:Â Merdeka.com (Penulis:Â Andre Kurniawan. Published: 17/9/2020)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.