Bola.com, Jakarta - Beberapa orang yang menderita skoliosis atau kelengkungan tulang belakang, mengalami kebingungan dalam memilih olahraga yang tepat.
Hal tersebut dikarenakan, bagi para pengidap skoliosis harus memperhatikan berbagai hal agar derajat kelangkungan tulang belakang tidak bertambah.
Baca Juga
Hasil Liga Inggris: Dipaksa Imbang Everton, Chelsea Gagal Kudeta Liverpool dari Puncak
Hasil Liga Italia: Bang Jay Gacor 90 Menit, Venezia Sikat Cagliari dan Keluar dari Posisi Juru Kunci
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Advertisement
Meski demikian, sebenarnya ada beberapa jenis olahraga yang aman dan bisa dilakukan oleh orang yang mengidap skoliosis.
Untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat, pengidap skoliosis diharapkan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar mengetahui intensitas olahraga yang aman untuk tulang belakang.
Ada beberapa rekomendasi olahraga yang aman dan menyehatkan untuk tulang belakang dan pengidap skoliosis.
Berikut jenis-jenis olahraga yang aman dan sehat untuk tulang belakang, seperti disadur dari Liputan6, Sabtu (18/6/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis-jenis Olahraga yang Aman dan Sehat untuk Tulang Belakang
1. Peregangan Ringan
Jenis olahraga yang pertama adalah peregangan ringan. Peregangan ini dilakukan dengan fokus pada punggung, tetapi harus dilakukan secara perlahan dan jangan dipaksakan. Anda bisa mencoba peregangan ringan seperti meliukkan punggung ke arah samping kanan dan kiri secara bergantian.
Lalu, membungkukkan punggung ke arah depan dan belakang bergantian pula. Tahan pada masing posisi selama delapan hitungan dan ulangi gerakan-gerakan tersebut sebanyak 3-5 kali.
Bagi pemula, sebaiknya jangan dipaksakan terlalu lama atau berkali-kali karena tidak baik juga. Lakukan di pagi hari di bawah sinar matahari akan lebih efektif bagi Anda.
2. Berenang
Selanjutnya, Anda juga bisa berenang karena olahraga ini bisa membuat tulang belakang dan otot-otot tubuh menjadi seimbang dan simetris. Namun, perlu diperhatikan untuk jenis gaya renangnya.
Untuk berenang yang aman bagi pengidap skoliosis adalah gaya bebas dan gaya punggung karena menjaga tulang belakang dalam posisi netral. Selain memberikan manfaat bagi tulang belakang dan otot punggung, renang melatih ketahanan jantung serta paru-paru.
Advertisement
Jenis-jenis Olahraga yang Aman dan Sehat untuk Tulang Belakang
3. Yoga
Yoga juga termasuk olahraga yang aman bagi pengidap skoliosis. Yoga merupakan olahraga ringan yang memberikan efek besar bagi penderita skoliosis. Bahkan ada yoga khusus yang bisa membantu penderita mengurangi tingkat kelengkungan.
Pastikan Anda melakukan yoga bersama instruktur yang memahami kondisi Anda karena ada gerakan-gerakan yang sebaiknya dihindari oleh pengidap skoliosis.
4. Taichi
Bagi Anda yang suka dengan olahraga yang bercampur dengan seni, bisa mencoba Taichi. Olahraga ini berasal dari China, yang mempunyai gerakan-gerakan lambat untuk melatih pernapasan dan meditasi pikiran. Jadi, baik bagi pengidap skoliosis.
Ciri gerakan Taichi adalah lambat, lembut, tenang, gemulai, dan beraturan yang akhirnya membuat pikiran tenang.
Fokus olahraga ini adalah pinggang, yang melatih kelenturan serta membuat otot-otot perut menjadi kuat. Sebaiknya ada instruktur khusus saat melakukan olahraga ini, untuk meminimalkan kesalahan gerakan yang mengakibatkan cedera.
Jenis-jenis Olahraga yang Aman dan Sehat untuk Tulang Belakang
5. Bersepeda
Pengidap skoliosis boleh bersepeda asalkan memilih sepeda yang tepat. Sepeda bagi pengidap haruslah yang membuat punggung lurus bukan membungkuk. Kalau yang membuat pengidap membungkuk, justru menambah derajat kelengkungan tulang belakang.
Manfaat bersepeda bagi pengidap skoliosis adalah melatih kekuatan tulang, menguatkan otot-otot serta meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru.
Selain itu, bersepeda ini sifatnya sebagai hiburan yang berarti tidak perlu terpaku dengan jarak atau waktu. Pengidap harus menyesuaikan kondisinya saat bersepeda. Bila merasa tidak kuat, lebih baik tidak dilanjutkan.
Disadur dari: Liputan6.com (Penulis: Liputan6.com Published: 29/9/2020)
Yuk, baca artikel jenis-jenis lainnya dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement