Bola.com, Jakarta - Anemia merupakan kondisi di mana seseorang tidak memiliki sel darah merah dalam jumlah yang cukup untuk mengantarkan oksigen ke berbagai jaringan yang terdapat di dalam tubuh.
Satu di antara jenis anemia yang banyak diidap ialah anemia defisiensi besi. Anemia jenis ini disebabkan oleh rendahnya kadar zat besi di dalam tubuh.
Advertisement
Anemia defisiensi besi bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa, dengan beberapa tanda seperti tubuh menjadi lelah, kulit terlihat pucat (cenderung kekuningan), dan sulit berkonsentrasi.
Jika seseorang menderita anemia defisiensi besi maka dianjurkan untuk mendapatkan tambahan asupan besi. Satu di antara caranya berasal dari makanan yang dikonsumsi.
Namun, tidak semua makanan cocok untuk pengidap anemia. Pasalnya, selain makanan yang mengandung zat besi tinggi, ada pula jenis-jenis makanan tertentu yang justru menghambat penyerapan zat gizi pembentuk penyerapan darah sehingga akan memperparah penyakit anemia.
Maka itu, Anda perlu berhati-hati dan wajib mengetahui apa saja jenis makanan tersebut.
Berikut jenis-jenis makanan yang wajib dihindari pengidap anemia, disadur dari Klikdokter, Jumat (17/6/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jenis-Jenis Makanan yang Wajib Dihindari Pengidap Anemia
1. Tanin
Tanin adalah zat alami yang terdapat pada tumbuhan. Tanin dapat ditemukan dalam teh hijau, teh hitam, biji-bijian, kopi, anggur, dan jagung.
Konsumsi makanan yang mengandung tanin dapat mengganggu penyerapan nutrisi dari sayuran-sayuran berdaun hijau gelap.
Saat seseorang memiliki penyakit anemia, mengonsumsi kafein dalam kadar berlebih dapat menyebabkan anemia yang dialaminya makin parah.
Kafein bisa mengganggu proses absorpsi, yaitu kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah.
2. Gluten
Gluten dapat ditemukan pada gandum, selai, pasta, dan biji-bijian. Jika Anda mengidap anemia, konsumsi makanan-makanan yang mengandung gluten dapat menyebabkan nutrisi seperti folat dan zat besi tidak terserap sepenuhnya.
Beberapa pengidap anemia mungkin memiliki masalah dengan gluten. Jika Anda memiliki intoleransi gluten dalam bentuk apa pun, gluten dapat memicu masalah dengan sistem pencernaan.
Advertisement
Jenis-Jenis Makanan yang Wajib Dihindari Pengidap Anemia
3. Kalsium
Mengonsumsi sejumlah makanan yang mengandung banyak kalsium dapat mengganggu penyerapan zat besi. Hindarilah konsumsi kalsium berbarengan dengan makanan yang mengandung zat besi.
Susu, yoghurt, dan keju adalah beberapa pantangan makanan bagi pengidap anemia.
4. Asam Oksalat
Beberapa produk makanan yang mengandung asam oksalat diketahui dapat mengganggu penyerapan zat besi. Pengidap anemia disarankan untuk menghindari semua makanan yang mengandung oksalat.
Beberapa makanan yang mengandung asam oksalat adalah bayam, kacang tanah, dan cokelat.
Kadar kafein yang tinggi biasanya ditemukan pada biji cokelat sebelum diolah. Sedangkan, untuk cokelat olahan yang beredar di pasaran biasanya kadar kafeinnya berkurang akibat proses pengolahan.
Jenis-Jenis Makanan yang Wajib Dihindari Pengidap Anemia
5. Polifenol
Polifenol merupakan penghambat penyerapan zat besi yang signifikan. Berbagai makanan seperti kakao, kopi, dan kenari mengandung polifenol. Itulah mengapa jenis makanan tersebut tergolong makanan pantangan bagi pengidap anemia.
6. Makanan yang mengandung fitat
Pengidap anemia disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan yang mengandung fitat, seperti kacang-kacangan, beras merah, dan gandum.
Fitat menyebabkan zat besi terikat dalam pencernaan sehingga penyerapan zat besi dalam tubuh terganggu.
7. Resveratrol
Resveratrol memiliki sifat mencegah penyerapan zat besi yang dikonsumsi, baik dari bahan-bahan alami ataupun suplemen.
Apabila Anda memiliki anemia defisiensi zat besi, sebaiknya perhatikan sumber resveratrol yang perlu Anda hindari, yaitu beri hitam seperti raspberi, mulberi, dan blueberi.
Disadur dari: Klikdokter.com (Published: 24/6/2020)
Dapatkan artikel jenis dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.
Advertisement