Bola.com, Jakarta - Wersternisasi merupakan penerapan praktik budaya Eropa Barat oleh masyarakat dan negara di belahan dunia lain, baik melalui paksaan maupun pengaruh.
Westernisasi menjangkau sebagian besar dunia sebagai bagian dari proses kolonialisme dan terus menjadi fenomena budaya yang signifikan sebagai akibat globalisasi.
Baca Juga
Advertisement
Proses westernisasi dimulai dengan anggapan para pedagang, penjajah, dan misionaris dari Eropa Barat, percaya bahwa cara hidup mereka lebih unggul daripada orang-orang di negara tempat mereka bepergian.
Orang-orang yang diduduki diharuskan atau didorong untuk mengadopsi praktik bisnis, bahasa, huruf, dan pakaian Eropa Barat.
Pada abad ke-20 di Amerika Serikat, yang merupakan hasil kolonisasi Eropa Barat di Amerika Utara, bisa dibilang menjadi pengekspor budaya Barat yang paling signifikan.
Film, musik, dan mode diambil tidak hanya di Asia, Afrika, Amerika Tengah serta Amerika Selatan, bahkan di Eropa Barat sendiri. Dalam prosesnya teknologi bertindak sebagai satu di antara bentuk dan pemancar westernisasi.
Agar lebih paham lagi, berikut rangkuman tentang westernisasi, disadur dari Merdeka, Jumat (24/6/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Faktor Penyebab Westernisasi
Sifat Konsumtif Masyarakat terhadap Produk Luar Negeri
Kita bisa melihat saat ini masyarakat cenderung lebih senang dan bangga ketika mereka menggunakan barang-barang dengan merek luar negeri.
Terlebih, produk dengan merek luar negeri juga ikut mendominasi pasar di Indonesia, mulai dari produk teknologi, pakaian, hingga makanan.
Perkembangan Teknologi Informasi
Saat ini, teknologi sudah berkembang semakin pesat. Dengan keberadaan teknologi, kita dapat dengan mudah menjangkau dunia meski hanya dari rumah sendiri.
Kemunculan berbagai media sosial juga ikut berkontribusi terhadap penyebaran informasi. Gaya hidup, tren, musik, dan lain sebagainya yang berasal dari barat dapat dengan mudah kita akses. Jadi, jangan heran jika masyarakat juga mudah terpengaruh dengan apa yang ada di barat.
Karya-Karya yang Mengandung Unsur Kebarat-baratan
Di Indonesia sendiri, kecaman terhadap karya-karya budaya luar sudah dimulai jauh sebelum orde baru lahir.
Bahkan, sebagai bentuk kecemasan Presiden pertama kita, Ir. Soekarno, terhadap westernisasi, beliau melarang adanya film-film Hollywood dan semua bentuk kesenian yang berbau kebarat-baratan.
Kurangnya Kesadaran Masyarakat terhadap Westernisasi
Budaya barat tidak semuanya memiliki dampak negatif. Hanya tinggal, bagaimana sikap masyarakat dalam memilah pengaruh westernisasi tersebut.
Jangan sampai westernisasi ini berdampak buruk pada kehidupan masyarakat kita, atau bahkan sampai mengancam budaya asli nusantara.
Advertisement
Ciri-Ciri Westernisasi
Masyarakat yang sudah terpengaruh westernisasi biasanya dapat dikenali melalui ciri-cirinya. Ciri-ciri westernisasi adalah sebagai berikut:
- Perubahan gaya hidup dari masyarakat yang meniru perkembangan yang terjadi di negara-negara Barat. Misalnya seperti gaya berpakaian, penampilan, perilaku, dan lain sebagainya.
- Mengikuti kebiasaan dari apa yang dilakukan oleh masyarakat barat, bisa seperti mengonsumsi minuman keras serta obat-obatan terlarang.
- Maraknya pergaulan bebas yang terjadi serta perilaku seksual menyimpang di tengah masyarakat.
- Perubahan pada cara berpakaian, cara berkomunikasi, serta hubungan sosial yang mengikuti kebiasaan dari negara barat.
- Kebudayaan yang individual semakin berkembang, dan sikap gotong-royong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia semakin terkikis.
- Terjadinya perubahan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, mulai dari politik, seni, budaya, ekonomi, dan lain sebagainya, yang mengadopsi cara-cara dari negara barat.
Disadur dari Merdeka.com (Penulis: Andre Kurniawan. Published: 29/1/2021)
Yuk, baca artikel edukasi lainnya dengan mengikuti tautan ini.