Bola.com, Jakarta - Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat/ide/gagasan orang lain yang diambil dari sumber tertentu. Satu di antara tujuan mengutip ialah untuk memperkukuh argumen dalam tulisan sendiri.
Kutipan dijadikan keterangan yang diambil dari teks acuan. Adapun fungsi kutipan ialah untuk memperkuat pendapat atau ide yang dikemukakan dalam karya ilmiah.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, menulis kutipan pada karya ilmiah bertujuan untuk menghindari adanya plagiarisme.
Bagi yang ingin mengutip tulisan dari karya orang lain perlu mengetahui dan memahami caranya. Cara mengutip terdiri dari kutipan langsung dan tidak langsung.
Selain untuk memperkuat argumen dan menghindari plagiarsime, kutipan dapat dijadikan sebagai landasan teori, penjelasan suatu uraian, atau sebagai bukti untuk menunjang sebuah argumen.
Berikut ini rangkuman tentang cara menulis kutipan langsung dan tidak langsung yang benar, dilansir dari laman Sampoernauniversity, Rabu (29/6/2022).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pengertian Kutipan Langsung dan Tidak Langsung
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada dua cara mengutip, yakni kutipan langsung dan tidak langsung.
- Kutipan Langsung
Kutipan langsung merupakan jenis kutipan yang dilakukan dengan cara mengambil sama persis dari sumber aslinya.
Kutipan langsung dapat dibagi lagi menjadi beberapa jenis, yakni kutipan langsung panjang dan pendek. Kutipan langsung panjang berisi minimal 40 kata. Sedangkan pendek di bawah 40 kata.
- Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung merupakan jenis kutipan yang mengambil inti sarinya saja, tanpa mengurangi makna sebenarnya dari kalimat yang ada.
Jadi, untuk menulis kutipan jenis ini bisa dengan cara meringkas/menyimpulkan suatu pendapat atau menulis inti sarinya dengan gaya bahasa sendiri.
Advertisement
Ciri-Ciri Kutipan Langsung dan Tidak Langsung
Kutipan Langsung
- Teks tidak diubah hanya disalin.
- Ketika ada bagian kutipan yang dihilangkan maka akan ada tiga titik berspasi.
- Sumber langsung dituliskan.
Kutipan tidak langsung
- Teks mengalami perubahan.
- Meski diubah, makna dari kalimat tidak mengalami perubahan.
- Gaya bahasa dapat disampaikan sesuai dengan pemahaman penulis.
- Jika di dalam penelitian, dapat dimasukkan nomor kutipan di akhir kalimat yang nantinya sumbernya akan diletakkan di catatan kaki.
Cara Menulis Kutipan Langsung
Penulisan Sumber
Penulisan kutipan biasanya berasal dari jurnal, buku, tulisan, sampai pernyataan dari para ahli. Ukuran mengenai siapa atau apa saja yang bisa dijadikan sumber adalah harus mampu menyajikan fakta dan valid.
Setelah dikutip, selanjutnya sumber harus dicantumkan ke dalam tulisan. Cara penulisan sumber juga ada ketentuannya.
Teknik penulisan nama sumber
Penulisan nama sumber kutipan menggunakan nama terakhir dari penulis. Cara penulisannya ada empat cara. Berikut contoh sumber yang dituliskan berasal dari buku yang ditulis oleh Sugiyono, terbit pada 2004, serta sumber kutipan terletak di halaman 19.
Sugiyono (2004)
Sugiyono (2004:19)
(Sugiyono, 2004)
(Sugiyono, 2004: 19)
Peletakkan nama sumber
Penulisan nama sumber diletakkan di depan maupun di akhir kalimat. Misalnya:
Arikunto (2006) menjelaskan bahwa "responden adalah subjek penelitian atau orang yang diminta untuk memberikan jawaban mengenai persepsi dan fakta terhadap topik tertentu."
atau
"Responden adalah subjek penelitian atau orang yang diminta untuk memberikan jawaban mengenai persepsi dan fakta terhadap topik tertentu," Arikunto (2006)
Penulisan Lebih dari Satu Sumber
Jika terdapat dua sumber penulis dan akan dituliskan dalam satu tulisan maka teknik penulisannya adalah menggunakan tanda penghubung dan (&).
Contoh: (Sugiyono & Arikunto, 2004) atau Sugiyono & Arikunto (2004)
Jika lebih dari dua sumber maka nama yang dituliskan adalah sumber pertama dan diikuti dengan kata et al.
Contoh: Sugiyono et al.
Selain itu, ketika akan menuliskan sumber yang berasal dari buku yang terbitannya berbeda dan penulisnya juga berbeda dapat dituliskan dengan cara memisahkan dengan tanda titik koma dan diurutkan sesuai abjad.
Contoh: (Sugiyono, 2004; Arikunto, 2007)
Mengutip Kutipan
Adapun yang dimaksud mengutip kutipan adalah penulis ingin mengutip kutipan yang ada dicantumkan di bukan sumber aslinya. Penulisannya dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
"Responden adalah subjek penelitian atau orang yang diminta untuk memberikan jawaban mengenai persepsi dan fakta terhadap topik tertentu." (Arikunto, dikutip dalam Sugiyono, 2006)
Penulisan Kutipan Langsung Panjang
- Spasi tunggal.
- Kutipan ditulis secara terpisah.
- Kutipan tidak menggunakan tanda petik.
- Penulisan sumber mencantumkan nama penulis, tahun penerbitan sumber, dan halaman jika ada.
- Penulisan teks menjorok ke dalam.
Penulisan Kutipan Langsung Pendek
Kutipan langsung pendek adalah kutipan yang ditulis di bawah 40 kata. Cara menulis kutipan langsung pendek, antara lain:
- Sumber kutipan bergabung dengan teks atau sejajar.
- Wajib menggunakan tanda petik
- Penulisan sumber dapat diletakkan di awal atau di akhir tulisan, dengan ketentuan apabila di awal maka nama penulis diletakkan di luar tanda kurung, sedangkan jika di akhir, nama penulis berada di dalam tanda kurung.
Advertisement
Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung
Parafrase
Parafrase adalah satu di antara jenis kutipan tidak langsung. Jadi, parafrase ini pada dasarnya dilakukan dengan cara mengganti kata-kata yang ada di dalam suatu pernyataan atau tulisan, tetapi tidak mengubah makna dari pernyataan itu.
Elemen yang diganti hanya struktur dan pemilihan kata di dalamnya. Contoh penulisan parafrase:
- Kutipan asli
"Dalam membuat sebuah karya ilmiah jenis penelitian, eksplorasi pustaka merupakan sesuatu yang harus dilakukan untuk mendapatkan kebenaran data yang ingin diteliti." (Agung Hermanto, 2009: 15-16)
- Versi parafrase
Menurut Agung Hermanto, (2009: 15-16), dalam membuat sebuah karya ilmiah jenis penelitian, eksplorasi pustaka merupakan sesuatu yang harus dilakukan untuk mendapatkan kebenaran data yang ingin diteliti.
Merangkum
Merangkum pada dasarnya adalah mengambil poin-poin penting dalam suatu pernyataan untuk ditulis ulang secara ringkas, tentunya tanpa menghilangkan makna dari suatu pernyataan.
Contoh rangkuman singkat antara lain:
"Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi." (Shannon & Weaver, 1949)
- Versi rangkuman
"Shannon & Weaver (1949) menyatakan bahwa komunikasi merupakan interaksi antarmanusia yang dilakukan dengan berbagai cara."
Sumber: Sampoernauniversity
Dapatkan artikel cara dari berbagai tema lain dengan mengeklik tautan ini.